Smesco Siapkan Ekosistem Baru untuk Berdayakan UMKM

Smesco berharap terlibatnya swasta dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan.

oleh Tira Santia diperbarui 03 Des 2020, 18:09 WIB
Diterbitkan 03 Des 2020, 18:09 WIB
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki, di acara Ngetem X KUMKM, di Gedung SMESCO Indonesia, Jakarta, Senin (9/3/2020).
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki, di acara Ngetem X KUMKM, di Gedung SMESCO Indonesia, Jakarta, Senin (9/3/2020).

Liputan6.com, Jakarta - SMESCO Indonesia saat ini tengah menyiapkan ekosistem baru yang lebih efisien untuk memberdayakan UMKM. Direktur Utama Smesco Indonesia Leonard Theosabrata mengatakan, ekosistem ini akan dimulai dari sisi downstream terlebih dahulu.

Downstream ini berarti ada efficiency cost, bagaimana kita bisa mendapatkan source yang terbaik, kalau bisa termurah dan juga availability dari source itu. Misal dari petani, pengrajin atau nelayan,” ujar dia dalam webinar #BangunResolusi Talks: Digitalisasi Keuangan Dalam Meningkatkan Perekonomian, Kamis (3/12/2020).

Setelah itu, lanjut Leonard, produk atau bahan baku dari tangan pertama baik petani, pengrajin, nelayan akan diproses seefisien mungkin dengan pemangkasan proses yang tidak perlu. “Kita mencoba untuk memutus mata rantai,” kata dia.

Lebih lanjut, pembiayaan dalam ekosistem yang dimaksudkan Leonard ini berbasis koperasi yang nantinya akan dibiayai oleh LPDB. Dengan begitu, koperasi ini nantinya bisa membeli langsung dari tangan pertama dan dibiayai oleh LPDB. Namun perlu dipastikan demand-nya terlebih dahulu.

“Di tengah ada Smesco yang mencarikan buyers, mendampingi supaya produknya lebih baik, pelatihan dan pendampingan. Keberadaan Smesco ini menjadi strategis karena kita ini adalah BLU, jadi kita boleh transaksional sehingga kita dengan swasta ini hubungannya seperti B2B,” kata Leonard.

Dengan hubungan semacam itu, Smesco berharap terlibatnya swasta dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan. Hal ini mengingat model bisnis dan kesamaan habit baik dari Smesco dan swasta.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Smesco Gandeng Blibli Gelar Program Kakak Asuh UMKM

Pameran Produk UKM Kembali Digelar di SMESCO
SMESCO Festival tahun 2014 ini, diikuti 450 peserta dalam 275 stand.

Sebelumnya, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meresmikan Program Kakak Asuh UMKM melalui Smesco dengan menggandeng Blibli, untuk perluasan pasar produk UMKM dan pelatihan peningkatan kapasitas SDM UMKM.

"Langkah ini merupakan bagian dari percepatan program digitalisasi UMKM," kata Teten, pada acara peluncuran program kerja sama Smesco Indonesia dengan Blibli.com bertajuk Kakak Asuh UMKM (KAU) secara daring, di Jakarta, Senin (31/8/2020).

Kata Teten, saat ini telah terjadi perubahan perilaku konsumen dari offline ke online. Bahkan, nilai transaksi e-commerce di Indonesia pun terus meningkat tajam, di mana sekitar 97 persen wilayah Indonesia sudah terhubung secara online.

"Banyak produk UMKM yang bagus dan dibutuhkan konsumen, namun belum terkoneksi ke pasar digital. Program Kakak Asuh UMKM ini yang menghubungkan dan memperluas mereka dengan pasar lewat platform digital," ujarnya.

Oleh karena itu, Teten menyebut bahwa bila masuk ke pasar digital, pelaku UMKM harus memperbaiki standar produk dan kapasitas produksinya. Lantaran di pasar digital itu dibutuhkan kecepatan dan ketepatan.

Lanjut Teten, kemitraan dengan usaha besar ini merupakan salah satu strategi Kementerian Koperasi dan UKM agar UMKM bisa naik kelas. Termasuk di dalamnya meningkatkan jumlah wirausaha di Indonesia yang saat ini masih di bawah angka ideal, yaitu di bawah 4 persen.

"Secara kajian empiris sudah membuktikan bahwa kerja sama atau kemitraan usaha besar dengan UMKM mampu mendorong UMKM menjadi lebih tangguh," tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Dirut Utama Smesco Indonesia Leonard Theosabrata menambahkan, program KAU ini adalah sebuah gerakan yang akan terus digaungkan.

"Idenya sangat sederhana, yaitu ingin membantu pelaku UMKM yang belum melek digital," kata Leonard.

Agar melek digital, UMKM akan dibantu dan dibina Blibli agar onboarding, termasuk membuka dan memperluas akses pemasaran produknya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya