Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (kode saham: WSKT) telah menandatangani 2 kontrak perjanjian jasa konstruksi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Kontrak tersebut untuk Pembangunan Proyek Pengamanan Pantai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung Paket 1 di Kabupaten Pandeglang dan Kontrak Pekerjaan untuk Rehabilitasi Irigasi D.I. Ciliman di Provinsi Banten.
Baca Juga
Proyek pembangunan Pengamanan Pantai KEK Tanjung Lesung Paket 1 diperoleh Waskita dengan nilai kontrak Rp 249 miliar dan Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan 1080 (Seribu Delapan Puluh) hari sejak SPMK. Abrasi yang terjadi di Pantai KEK Tanjung Lesung Kab. Pandeglang Provinsi Banten, sudah lama berlangsung sehingga menimbulkan kondisi pantai yang kritis.
Advertisement
Selanjutnya adalah proyek pekerjaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I. Ciliman Kabupaten Pandeglang Banten senilai Rp 139 miliar. Proyek ini merupakan pekerjaan rehabilitasi jaringan irigasi sehingga tercapai pendistribusian air yang merata kepada masyarakat.
Pekerjaan tersebut diharapkan dapat mengembalikan dan memaksimalkan manfaat infrastruktur pengairan untuk warga di sekitar sungai Ciliman.
Hadir dalam acara, Director of Operation II PT Waskita Karya (Persero) Tbk Bambang Rianto, SVP Infrastructure I Division Aris Mujiono serta Kepala Balai Besar Wllayah Sungai Cidanau-Ciujung- Cidurian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Ir. Saroni Soegiarto, ME.
“Pembangunan Pengamanan Pantai KEK Tanjung Lesung ditujukan untuk melindungi garis pantai di sekitar KEK dari ancaman abrasi dan erosi yang mengancam berbagai sarana dan prasarana umum antara lain pemukiman, jalan raya, fasilitas umum, dan perekonomian wisata setempat” tutur Bambang Rianto di Jakarta, Jumat (11/12/2020).
Sebelumnya Waskita Karya juga telah mendapatkan kontrak proyek Twin Tower Makassar sebesar Rp 1,9 triliun. Waskita pun terus berusaha mendapatkan proyek-proyek baru dan manajemen terus berusaha untuk mencapai target nilai kontrak baru sebesar Rp 26 triliun dengan tetap focus pada proyek-proyek infrastruktur konektivitas.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Butuh Modal Kerja, Waskita Karya Bakal Terbitkan Obligasi
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (kode saham : WSKT) akan menerbitkan obligasi Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) IV tahap 2 untuk memenuhi kebutuhan modal kerja proyek konstruksi dan juga investasi. Waskita pun telah menunjuk underwriter dan lembaga penunjang untuk mendukung pelaksanaan aksi korporasi tersebut.
SVP Corporate Secretary Waskita Ratna Ningrum mengatakan target dana yang akan dihimpun dari penerbitan ini adalah sebesar Rp1 - 2 Triliun dengan jangka waktu jatuh tempo 1 hingga 3 tahun. Adapun transaksi penerbitan PUB IV tahap 2 ini diharapkan dapat selesai paling lambat pada awal Januari 2021.
"Manajemen melihat bahwa appetite dari pasar modal untuk obligasi jangka panjang belum terlalu besar akibat pandemi Covid-19", jelas Ratna, Kamis (26/11/2020).
"Saat ini kondisi likuiditas Waskita terdampak akibat pandemi dan mundurnya beberapa pembayaran proyek dengan nilai yang cukup besar, namun ada banyak proyek baru yang kami dapatkan tahun ini yang membutuhkan modal kerja sehingga diperlukan pendanaan dari pasar modal untuk memenuhi kebutuhan tersebut," tambahnya.
Seperti diketahui, tahun ini terdapat beberapa penerimaan pembayaran proyek Waskita yang tidak dapat terealisasi seperti pembayaran LRT Palembang senilai Rp1,9 Triliun dan Tol Trans Terbanggi Besar - Kayu Agung porsi VGF Japek Selatan sebesar Rp1,7 Triliun.
Di sisi lain, Waskita juga memperoleh cukup banyak proyek baru yang membutuhkan pendanaan modal kerja. Per akhir Oktober, Waskita telah mencatatkan perolehan Nilai Kontrak Baru senilai Rp15 Triliun yang berasal dari proyek jalan tol, gedung, bendungan, EPC, dan irigasi.
Waskita juga akan menggunakan proceed obligasi untuk menyelesaikan 17 ruas tol dibawah anak usahanya yaitu PT Waskita Toll Road. Hingga saat ini, terdapat 6 ruas yang telah beroperasi penuh dan 4 ruas beroperasi sebagian, dan sisanya dalam proses konstruksi.
Setelah pembangunan ruas-ruas jalan tol tersebut selesai, Waskita berniat untuk segera melepas kepemilikan sahamnya guna meningkatkan kapasitas keuangan. Pada 18 November lalu Waskita berhasil memperoleh Rp550 Miliar dari pelepasan 30% ruas Bekasi - Cawang - Kampung Melayu.
Kedepan, Waskita menargetkan untuk melepas 9 ruas tol lagi. "Saat ini sudah ada investor yang berminat termasuk Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia," kata Ratna.
“Manajemen telah beberapa kali melakukan diskusi dengan tim SWF dimana arah pembicaraannya adalah untuk divestasi jalan tol,” tutupnya.
Advertisement