7 Hal Soal Perbankan Paling Banyak Diadukan Konsumen ke YLKI

Sektor perbankan yang juga salah satu diadukan masyarakat ke YLKI.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Jan 2021, 10:47 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2021, 10:47 WIB
Ilustrasi Bank
Ilustrasi Bank

Liputan6.com, Jakarta Ada 7 jenis pengaduan terkait sektor perbankan sepanjang 2020 ke YLKI. Pengaduan terbanyak berkaitan dengan masalah restrukturisasi, dengan kontribusi mencapai 34,4 persen.

"Untuk permasalahan perbankan di 2020 setidaknya ada 7 jenis laporan pengaduan," ujar Kepala Bidang Pengaduan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Warsito Aji di Jakarta, Jumat (8/1/2021).

Kedua, pengaduan terkait pembobolan sebanyak 24,1 persen. Kemudian pengaduan terkait administrasi sebesar 10,3 persen.

Aji menambahkan, untuk pengaduan sektor perbankan keempat ialah terkait cara penagihan sebanyak 6,89 persen. Kemudian nasabah juga melaporkan pengaduan terkait gagal bayar sebesar 6,89 persen.

"Keenam ialah pengaduan terkait dokumen juga tercatat sebesar 6,89 persen. Dan terakhir untuk pengaduan lainnya yang tidak disebutkan mencapai 6, 89 persen," terangnya.

Sedangkan untuk perusahaan perbankannya, YLKI mencatat pengaduan terhadap BNI dan BRI masing-masing sebanyak 7 pengaduan.

Selanjutnya ialah BTN dengan 4 pengaduan. Bank Mandiri sebanyak 3 pengaduan. Lalu, ada Bank Permata sebanyak 2 pengaduan.

"Sementara BPR, Bukopin, Bank Mega, Bank Danamon. Kemudian, BCA, Citibank itu masing-masing ada sebanyak 1 laporan," ujar dia mengakhiri.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan Video Ini

Pengaduan Konsumen Melonjak Capai 3.692 Keluhan di 2020, Soal Apa Saja?

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia.
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia. Dok YLKI

Ketua Pengurus Harian YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia) Tulus Abadi memaparkan, pada tahun 2020, pengaduan konsumen meningkat total menjadi 3.692.

Angka ini naik secara signifikan dari tahun sebelumnya sebanyak 1.871 pengaduan. Pengaduan ini terdiri dari pengaduan kelompok dan individu.

"Pengaduan kelompok ini meningkat dari 1.308 menjadi 3.290 pengaduan, lalu individual menjadi 402 pada 2020," jelas Tulus dalam konferensi pers YLKI secara virtual, Jumat (8/1/2021).

Tulus mengatakan, karakter pengaduan konsumen pada tahun ini masih sama dengan karakter pengaduan konsumen dalam rentang waktu 5 tahun ke belakang.

Tulus menjelaskan, ada 5 konteks pengaduan yang menduduki peringkat teratas. Mengutip data YLKI, lingkup yang dimaksud mencakup produk jasa keuangan sebesar 33,50 persen, e-commerce 12,70 persen, telekomunikasi 8,30 persen, kelistrikan 8,20 persen dan perumahan 5,70 persen.

Tulus bilang, pengaduan tentang obat, produk vitamin dan alat kesehatan meningkat di 3 bulan pertama di masa pandemi.

"Pengaduan yang dimaksud berkaitan dengan harga produk kesehatan yang melonjak, kelangkaan produk atau produk. palsu," jelasnya.

Sementara, konsumen mengadukan keluhan mereka melalui beberapa saluran, seperti email sebesar 50 persen, website 26 persen, datang langsung 12 persen, tembusan 9 persen dan surat langsung 3 persen (data profil pengaduan konsumen YLKI).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya