Liputan6.com, Jakarta - Perkumpulan Perusahaan Multimoda Transport Indonesia (PPMTI) terpaksa menambah biaya logistik sebesar 10 hingga 20 persen, dampak amblasnya Jalur Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) KM 122 dari Cirebon arah Jakarta.
“Ini ongkos angkut terpaksa perusahaan menambah biaya yang tak sedikit 10 persen sampai dengan 20 persenan,” kata Sekjen PPMTI Kyatmaja Lookman saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (10/2/2021).
Baca Juga
Kyatmaja sebelumnya berpikir bahwa tol Cipali merupakan alternatif jalan yang bisa digunakan selain jalur pantura. Namun kini jalan di tol Cipali malah amblas, sehingga membuat aktivitas logistik terhambat.
Advertisement
“Iya kita juga susah ini banjir dimana-mana, jalur pantura lumpuh, Cipali dipikir bisa jadi alternatif. Ternyata amblas juga,” katanya.
Padahal ia mengaku senang adanya tol Cipali, karena pihaknya bisa menghindari jalan Pantura yang selalu mengalami kemacetan. Tapi kini kedua akses jalan bermasalah, dan itu membuat pengusaha logistik menambah biaya logistiknya hingga 20 persenan.
“Nah ini dia, berharap naik tol lancar malah tidak ya. Kita menghindari jalan pantura kan takut nanti selain menyebabkan macet. Kalau ambil jalur selatan muternya terlalu jauh, takut rusak truknya. mudah-mudahan bisa cepat terselesaikanlah,” katanya.
Adapun berdasarkan informasi Direktur Operasional Astra Tol Cipali, Agung Prasetyo, intensitas hujan yang tinggi jadi penyebab Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) arah Jakarta di KM 122+400, ambles, pada Selasa (9/2/2021). Tak hanya ambles, kondisi jalan bahkan terbelah dengan kedalaman sekitar setengah meter.
Kini jalan ambles di Tol Cipali KM 122 ditutup sementara untuk perbaikan. Rencananya proses perbaikan diperkirakan akan berlangsung selama 1,5 bulan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Ada Perbaikan, Titik Lokasi Tol Cipali Ambles Ditutup 1,5 Bulan
Jalan di ruas Tol Cipali (Cikopo - Palimanan) KM 122 arah Jakarta amblas. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bergerak cepat mengambil beberapa langkah penanganan Tol Cipali ambles ini.
Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian mengatakan, langkah yang diambil untuk menangani jalan tol Cipali yang ambles, di antaranya dengan pemasangan sheet pile di sisi median untuk untuk proteksi lajur A (dari arah Jakarta menuju arah Semarang).
"Dan juga untuk proteksi potensi gerakan di lokasi sliding," ujar dia dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (9/2/2021).
Adapun untuk mengurangi beban lalu lintas, juga akan dibangun 2 lajur sementara di median (detour) sepanjang 200 meter dari KM 122+300 hingga KM 122+500 dengan waktu pengerjaan 10 hari.
Bersamaan dengan pembangunan lajur sementara, Kementerian PUPR meminta untuk dibuat akses (sodetan) sementara utk menuju contraflow jalur A dalam waktu 3 hari. Sodetan ini ditargetkan akan selesai pada Jumat.
Sementara untuk penanganan permanen lebih lanjut, lokasi jalan Tol Cipali yang ambles akan ditutup selama 1,5 bulan untuk dilakukan perbaikan dengan menggunakan bore pile untuk menahan longsor.
Hedy menambahkan, BUJT sudah menunjuk konsultan dan kontraktor. Mereka sedang menyiapkan mobile office atau kontainer dan Selasa ini mulai persiapan detour dan mobilisasi alat serta sheet pile.
Lebih lanjut Hedy menjelaskan, operator segera melakukan pengerukan badan jalan untuk persiapan perbaikan dan pemasangan bore pile dan counter weight untuk pengamanan bidang gelincir yang memerlukan waktu penanganan sekitar 2-3 minggu.
Di ruas Tol Cikopo - Palimanan (Cipali) KM 122 arah Jakarta terjadi longsor pada Senin (8/2). Longsor ini disebabkan gerusan lereng badan jalan akibat tingginya intensitas hujan di Jawa Barat sehingga membuat jalan retak sepanjang 40 meter.
Kondisi ini membuat jalan tidak bisa dilewati oleh kendaraan sehingga dilakukan penutupan dan pemberlakuan contraflow dari KM 117 hingga KM 126 sejak Selasa (9/2) dini hari.
Untuk itu Kementerian PUPR bersama Astra Tol Cipali selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) tengah melakukan sejumlah penanganan guna mempercepat pemulihan kondisi jalan Tol Cipali KM 122.
Saat ini yang penting untuk dilakukan adalah pengamanan dan penanganan sementara di lokasi dengan fokus utama lalu lintas tetap berjalan.
Berkaitan dengan hal tersebut Direktur Operasi Astra Tol Cipali Agung Prasetyo mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan kontraktor untuk melakukan perbaikan jalan sesuai arahan Kementerian PUPR.
Di samping itu, ia mengimbau agar para pengguna jalan tetap berhati-hati, menaati rambu lalu lintas serta memastikan kendaraan dalam kondisi prima sebelum melakukan perjalanan melalui jalan tol.
Advertisement