Ambisi Erick Thohir Akuisisi Peternakan dan Tambang Garam di Luar Negeri

Secara bertahap, Menteri BUMN Erick Thohir ingin mengakuisisi peternakan, tambang fosfat, dan tambang garam secara bertahap hingga 2023.

oleh Andina Librianty diperbarui 03 Mar 2021, 17:40 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2021, 17:40 WIB
Erick Thohir Rapat Perdana di DPR
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bersiap mengikuti rapat dengan Komisi VI DPR, di kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (2/12/2019). Rapat tersebut membahas Penyertaan Modal Negara (PMN) pada Badan Usaha Milik Negera tahun anggaran 2019 dan 2020. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengungkapkan ambisinya membawa perusahaan-perusahaan pelat merah ke kancah dunia.

Hal ini akan dilakukan secara bertahap, termasuk dengan mengakuisisi peternakan, tambang fosfat, dan tambang garam secara bertahap mulai tahun ini hingga 2023.

Rencana akuisisi ini sekaligus untuk mengurangi ketergantungan impor. "Kami ada inisiatif BUMN menjadi pemain global, yang bisa melayani kepentingan nasional hingga meningkatkan daya saingnya," kata Erick dalam MNC Group Investor Forum 2021 pada Rabu (3/3/2021).

Inisiatif ini merupakan bagian dari 88 proyek strategis yang akan dilakukan secara bertahap mulai 2021 hingga 2023.

"Ini juga untuk meningkatkan rantai pasokan, mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, hingga menjadikan BUMN sebagai pemimpin global," tutur Erick.

Rencana ini diprediksi akan membantu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi terbesar kelima pada 2045. Untuk mencapai target ini, kata Erick, BUMN juga membuka peluang kerja sama dengan perusahaan-perusahaan swasta termasuk di Indonesia.

"Kami berkomitmen bekerjasama dengan sektor swasta untuk membangun pertumbuhan Indonesia yang berkelanjutan," ungkapnya.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Upaya Erick Thohir Transformasi BUMN: Kami Kurangi Perusahaan dari 142 jadi 41

Menteri BUMN Erick Thohir didampingi Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir melakukan peninjauan command center, fasilitas produksi serta penyimpanan vaksin Covid-19 di PT Bio Farma, Kamis (7/1/2021).
Menteri BUMN Erick Thohir didampingi Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir melakukan peninjauan command center, fasilitas produksi serta penyimpanan vaksin Covid-19 di PT Bio Farma, Kamis (7/1/2021).

Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan pihaknya telah berhasil melakukan perampingan portofolio perusahaan milik negara. Hingga saat ini BUMN telah melebur 142 perusahaan plat merah menjadi 41 perusahaan.

"Kami telah berhasil mengurangi jumlah perusahaan dari 142 menjadi 41," kata Erick dalam Webinar Investor Forum 2021, Jakarta, Rabu (3/3).

Selain itu, Erick juga sedang mengurangi kluster perusahaan BUMN. Dari yang semua ada 27 menjadi 12 perusahaan saja.

"Saat ini kami sedang melakukan pengurangan jumlah klaster dari 27 menjadi 12 perusahaan," kata dia.

Erick menilai, transformasi ini sangat penting. Sebab dia ingin perusahaan BUMN lebih akuntabel, profesional dan transparan.

"Komitmen saya untuk mentransformasi BUMN Indonesia menjadi lebih akuntabel, profesional dan transparan. Oleh karena itu, transformasi menjadi agenda penting dan penting," tuturnya.

Dia menambahkan, BUMN telah berperan dalam membentuk pembangunan ekonomi Indonesia. Dalam perjalanannya, pertumbuhan total aset BUMN mencapai Rp 650 miliar.

"Kontribusi terbesar kami terhadap PDB dan misi kami untuk menghasilkan nilai ekonomi dan sosial bagi Indonesia," kata dia.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya