Menko Luhut Tekankan Tata Kelola Air Jadi Kunci Keberhasilan Food Estate Kalteng

Pengembangan kawasan food estate tersebut dilakukan melalui rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi yang dibangun secara bertahap.

oleh Andina Librianty diperbarui 07 Apr 2021, 11:00 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2021, 11:00 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dalam rangkaian seremoni panen kentang di kawasan Food Estate Desa Ria Ria, Kecamatan Pollung dan Hutajulu, Humbahas, Sumut

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meninjau lokasi pengembangan lumbung pangan baru di luar Pulau Jawa atau food estate di Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).

Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan keberhasilan program strategis nasional ini terletak pada tata kelola air, mulai dari hulu hingga hilir. Pengembangan kawasan food estate tersebut dilakukan melalui rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi yang dibangun secara bertahap.

"Tata kelola air yang sedang dikerjakan Kementerian PUPR bertujuan untuk mencegah terjadinya banjir dan dapat digunakan saat musim kemarau sebagai sumber pengairan," kata Luhut dikutip dari keterangannya pada Rabu (7/4/2021).

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan pengembangan food estate di Kalteng untuk tanaman padi di lahan aluvial seluas 165.000 hektare (ha) merupakan lahan Eks-Pengembangan Lahan Gambut (PLG) dengan leading sector Kementerian Pertanian, dan telah dimulai sejak akhir September 2020.

Pada tahap rehabilitasi dan peningkatan saluran irigasi di Blok A sekitar 2.000 ha, pengerjaan dilakukan guna memastikan saluran primer dan sekunder dapat mengalirkan air dengan baik.

Basuki menekankan pentingnya tata kelola air dengan tujuan untuk memastikan aliran air berjalan baik agar dapat mengurangi kadar keasaman yang ada di lahan rawa. "Pompa ditempatkan di titik-titik yang bisa menarik air dan agar ditambah. Ikuti aliran airnya pastikan berjalan," tutur Basuki.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Dimulai Sejak 2020

Dukung Ketahanan Pangan, Penyuluh Siap All Out Dukung Food Estate di Kalteng
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau lokasi lahan rawa pengembangan food estate atau lumbung pangan dan saluran primer induk UPT A5 di Kapuas, Kalimantan Tengah.

Rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi Blok A seluas 38.631 ha di lokasi pengembangan Food Estate Kalteng telah dimulai konstruksinya sejak 28 September 2020, dengan kontrak tahun jamak 2020-2022 senilai Rp 738,04 miliar. Pekerjaannya dilaksanakan oleh kontraktor PT. Wijaya Karya - Hutama Karya - Adipatria, KSO.

Dari total luas lahan di Blok A tersebut, sebanyak 17.257 ha, irigasinya akan direhabilitasi dan 21.374 ha akan ditingkatkan kondisinya. Pada 2020, rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi rawa wilayah kerja Blok A (DIR UPT Dadahup) seluas 2.000 ha (A1 & A5) telah selesai 100 persen.

Lingkup pekerjaan utamanya terdiri dari pekerjaan galian saluran sepanjang 177,25 km yang terdiri dari saluran primer pembantu (4,91 km), sekunder (21,06 km), tersier (48,70 km), kuarter (97,57 km), dan kolektor (5,01 km). Selain itu juga dilakukan pembuatan pintu air otomatis, box culvert, pompa tenaga matahari (surya) dengan debit 100.000 liter/hari, dan rumah pompa.

Kegiatan rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi rawa Blok A seluas 36.631 ha dilanjutkan pada 2021 dengan progres sebesar 34, 90 persen. Sedangkan untuk kegiatan bantuan Pembukaan Lahan (Land Clearing) seluas 740 ha, setelah dilakukan verifikasi dilapangan menjadi 722,45 ha (termasuk tanah restan) pada Blok A5, saat ini progresnya sudah tuntas 100 persen dan siap untuk pengolahan tanah.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya