BPS: Ekspor Pertanian Maret 2021 Naik 2 Digit

BPS melaporkan ekspor pertanian Indonesia pada Maret 2021 meningkat hingga dua digit.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Apr 2021, 16:15 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2021, 16:15 WIB
Produksi Berlimpah Ekspor Bawang Merah Probolinggo Serbu Thailand
Sebanyak 165 ton bawang merah Probolinggo dilepas menuju negara Thailand. Kementerian Pertanian melalui Balai Karantina Pertanian Surabaya bersama PT. Cipta Makmur Sentausa melakukan ekspor perdana tahun 2019 bawang merah dari Probolinggo.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekspor pertanian Indonesia pada Maret 2021 meningkat hingga dua digit, baik secara month to month (mtm) ataupun year on year (yoy).

"Secara umum keseluruhan ekspor pada Maret 2021 mengalami pertumbuhan positif di semua sektor. Sektor pertanian mengalami pertumbuhan dua digit baik secara mtm maupun secara yoy," ungkap Kepala BPS Suhariyanto saat menyampaikan rilis BPS di kantor pusat BPS, Jakarta, Kamis (15/4).

Bila dilihat dari peningkatan ekspor secara mtm, peningkatan ekspor pertanian mencapai USD 0,39 miliar atau meningkat 27,06 persen. Persentase peningkatan ekspor sektor pertanian tertinggi dibanding sektor lain, yaitu sektor migas 5,28 persen, sektor industri pengolahan 22,27 persen, serta sektor pertambangan dan lainnya 13,68 persen.

"Ada beberapa komoditas ekspor mengalami kenaikan ekspor cukup besar dalam hal ini seperti sarang burung walet, tanaman obat, aromatik dan rempah, tembakau, serta cengkeh," sebutnya.

Sementara secara yoy, ekspor pertanian tumbuh sebesar 25,04 persen. Beberapa produk pertanian yang naik cukup besar secara yoy adalah tanaman obat aromatik dan rempah-rempah, serta sarang burung walet.

Berdasarkan strukturnya, ekspor nonmigas memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap ekspor Indonesia pada Maret 2021, yaitu sebesar 95,06 persen.

"Tercatat ekspor nonmigas Maret 2021 mencapai USD 17,45 miliar atau naik 21,21 persen dibanding Februari 2021. Dibanding ekspor nonmigas Maret 2020 pun naik 30,07 persen," paparnya.

Peningkatan terbesar ekspor nonmigas Maret 2021 terhadap Februari 2021 terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar USD1.167,1 juta atau 67,90 persen. Tercatat nilai ekspor lemak dan minyak hewan/nabati Maret 2021 mencapai USD2.886,0.

Secara keseluruhan, kinerja ekspor Indonesia memang menggembirakan. Ekspor Maret tercatat sebesar USD18,35 miliar, sedangkan pada bulan sebelumnya ekspor sebesar USD15,26 miliar.

"Jadi kalau kita bandingkan angka ini dari bulan ke bulan, pertumbuhannya adalah 20,31 persen," kata Suhariyanto.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Akselerasi Ekspor Pertanian

Kementrian Pertanian (Kementan) akan terus fokus untuk memacu ekspor komoditas sarang burung walet (SBW). (Dok Kementan)
Kementrian Pertanian (Kementan) akan terus fokus untuk memacu ekspor komoditas sarang burung walet (SBW). (Dok Kementan)

Menyikapi tren positif itu, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan) Kuntoro Boga Andri menyebutkan Kementan terus berupaya untuk mendorong akselerasi ekspor pertanian. Diharapkan peningkatan ekspor dapat membantu proses pemulihan ekonomi nasional.

"Seperti yang sudah diungkapkan Pak Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo), peningkatan ekspor pertanian memiliki peran penting dalam mengentaskan kemiskinan, terutama kalangan petani. Untuk itu, kami siap untuk menggelar karpet merah untuk eksportir sehingga ekspor pertanian kita bisa terus meningkat," tutur pria yang akrab disapa Boga tersebut.

Sebagai upaya akselerasi ekspor pertanian, Boga menyebutkan Kementan turut melakukan pendampingan di lapangan dan membuka akses pasar. Kementan pun bekerja sama dengan kementerian/Lembaga lain dalam memfasilitasi para eksportir dari hulu hingga hilir.

"Diharapkan dengan upaya yang kita lakukan, komoditas yang dihasilkan bisa layak ekspor dan diterima baik oleh pasar dunia," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya