Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan awal pekan ini.Â
Mengutip Bloomberg, Senin (26/4/2021), rupiah dibuka di angka 14.502 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.525 per dolar AS. Menjelang siang, rupiah berada di level 14.482 per Dolar AS.
Baca Juga
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.477 per dolar AS hingga 14.505 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 3,08 persen.
Advertisement
Penguatan rupiah seiring perhatian investor saat ini yang tertuju pada pertemuan bank sentral AS, Federal Reserve (Fed), pada tengah pekan.
"Dolar AS nampak kembali melemah di awal pagi hari Senin, melanjutkan sentimen di akhir sesi Jumat kemarin, seiring rendahnya tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya dikutip dari Antara, Senin (26/4/2021).
Data indeks PMI sektor manufaktur dan jasa AS, serta laporan sektor perumahan AS yang dilaporkan di atas ekspektasi, sempat menopang dolar menguat tetapi gagal bertahan.
Fokus pasar kini tertuju pada kebijakan moneter bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) pada Kamis (29/4) mendatang.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Imbal Hasil Obligasi AS
Indeks dolar yang mengukur kekuatan dolar terhadap mata uang lainnya berada di posisi 90,71, turun dibandingkan posisi penutupan sebelumnya 90,86.
Sedangkan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun saat ini berada di level 1,573 persen, naik dibandingkan posisi penutupan sebelumnya 1,567 persen.
Pada Jumat (23/4) lalu, rupiah ditutup melemah tipis 5 poin atau 0,03 persen ke posisi Rp14.525 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.520 per dolar AS.
Advertisement