Liputan6.com, Jakarta - Konfederasi Serikat Pekerja (KSPI) bersama elemen buruh yang lain dan mahasiswa akan melakukan aksi unjuk rasa pada hari buruh internasional, May Day, pada hari ini, Sabtu (1/5/2021).
Unjuk rasa pada hari buruh ini akan dimulai pukul 09.00 WIB sampai selesai, dan dipusatkan di Istana Merdeka dan Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta.
Demonstrasi ini melibatkan 50.000 ribu buruh, yang tersebar di 24 provinsi, 200 kabupaten/kota dan di 3.000 pabrik.
Advertisement
"Untuk di tingkat nasional, aksi akan dipusatkan di Istana dan Gedung Mahkamah Konsultasi," kata Presiden Said Iqbal dikutip dari keterangannya pada Sabtu (1/5/2021).
Aksi unjuk rasa akan dilakukan teatrikal "kuburan massal korban-korban omnibus law", sebagai simbol sudah banyaknya korban yang berjatuhan akibat penerapan beleid sapu jagad ini.
Said Iqbal mengatakan, aksi unjuk rasa akan mengikuti arahan aparat keamanan dan Satgas Covid-19 sesuai standar kesehatan pencegahan Covid-19. Peserta aksi akan melakukan rapid antigen, memakai masker, hand sanitizer, dan menjaga jarak.
Sementara itu, daerah pihaknya akan berkoordinasi dengan Polres dan Satgas Covid-19 di daerah setempat.
Ada dua tuntutan yang akan disuarakan kaum buruh dalam May Day. Pertama, cabut atau batalkan omnibus law UU Cipta Kerja, dan buruh meminta Hakim Mahkamah Konstitusi memenangkan uji formil dan uji materiil yang diajukan buruh. Isu kedua, memberlakukan Upah Minimum Sektoral (UMSK) 2021.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Peringati May Day, Ini Imbauan Menaker ke Buruh
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, mengingatkan kepada para pekerja/buruh dan pengusaha agar peringatan May Day tersebut diisi dengan kegiatan positif. DIketahui bersama, tanggal 1 Mei biasa diperingati sebagai Hari Buruh Internasional (May Day).
"Peringatan May Day tahun ini mari kita isi dengan kegiatan-kegiatan positif. Kegiatan-kegiatan yang dapat membantu dan mendukung satu sama lain, mengingat pandemi COVID-19 berdampak besar terhadap kondisi ketenagakerjaan kita,” kata Menaker Ida di Jakarta, hari Jumat (30/4/2021).
Menurutnya, pandemi COVID-19 telah berimbas sangat besar baik dari segi kesehatan maupun perekonomian nasional. Namun begitu, ia meminta semua pihak agar tetap menjaga sikap optimismenya.
Oleh karena itu, optimistis sangat penting dalam menghadapi pandemi COVID-19. Selain itu, kreativitas dan inovasi juga harus terus dilakukan di semua sektor untuk bangkit dari keterpurukan. Hal ini sangat penting guna mengakhiri tekanan berat bangsa agar kehidupan dapat berjalan normal.
“Memang ini merupakan tugas berat pemerintah saat ini, namun jika secara bersama-sama seluruh elemen bangsa melakukan tindakan nyata maka beban ini secara perlahan-perlahan dapat dilampaui. Kita bisa pulih bersama,” ujarnya.
Menaker menyampaikan, ada banyak inistiatif yang diambil Kemnaker dalam hal meningkatkan kesejahteraan pekerja. Di antaranya Bantuan Pemerintah Berupa Subsidi Upah atau BSU, yang telah diberikan Pemerintah kepada pekerja yang terdampak pandemi COVID-19 pada tahun 2020 lalu.
Selain itu, berbagai program dalam hal penanganan dampak pandemi COVID-19 yang sudah, sedang, dan terus dilakukan, antara lain pelatihan vokasi dengan metode blended training dan pemagangan di industri.
Lalu juga ada pelatihan peningkatan produktivitas bagi tenaga kerja, sertifikasi kompetensi, penempatan tenaga kerja dalam negeri, penempatan tenaga kerja luar negeri, pelatihan wirausaha baru, inkubasi bisnis, padat karya, dan gerakan pekerja sehat.
Advertisement
THR
Inisiatif berikutnya adalah kebijakan pemberian THR Keagamaan kepada para pekerja/buruh. Saya berharap stimulus ini akan menggerakkan konsumsi masyarakat, yang ujung-ujungnya berdampak bagus bagi kinerja perusahaan.
“Kita tidak akan berhenti di sini. Inisiatif lainnya akan terus saya dorong untuk segera dilaksanakan. May Day tahun ini menjadi istimewa karena ini adalah perayaan atas harapan,” katanya.
Di sisi lain, Menaker menegaskan, dalam mengisi peringatan May Day, seluruh pekerja/buruh harus tetap mengikuti protokol kesehatan dengan tertib.
“Situasi saat ini masih pandemi. Saya ingatkan sekali lagi agar temen-teman pekerja/buruh maupun teman-teman pengusaha yang nanti merayakan May Day agar tetap mengikuti protokol kesehatan,” pungkasnya.