Pemerintah Butuh 10 Ribu Relawan Pendamping UMKM, Minat?

MicroMentor telah bekerjasama dengan Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia dalam mendukung akselerasi digital usaha mikro kecil menengah (UMKM)

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Jun 2021, 22:02 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2021, 20:45 WIB
Pemerintah Targetkan 10 Juta UMKM Go Digital
Pemilik showroom dan bengkel Gitar "music666", Ridwan dan Rudi mendemonstrasikan gitar yang akan dijual secara daring di Ciledug, Tangerang, Rabu (22/7/2020). Pemerintah menargetkan 10 juta usaha mikro kecil menengah (UMKM) pada tahun ini terhubung dengan platform digital (Liputan6.com/Angga Yuniar)

 

Liputan6.com, Jakarta MicroMentor telah bekerjasama dengan Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia dalam mendukung akselerasi digital usaha mikro kecil menengah (UMKM). Ini memiliki dua program yang diperuntukkan kepada UMKM, yaitu Sigap UMKM dan Trans to Me melalui Gerakan Indonesia Bersama UMKM.

Adapun melalui Sigap UMKM, dilakukan pendampingan untuk percepatan digitalisasi usaha mikro. Model ini dinilai strategis dalam mengoptimalisasi replikasi pendamping yang lebih banyak.

Menteri Koperasi dan UMKM Republik Indonesia Teten Masduki mengatakan, dalam mendampingi UMKM, minimal 10 ribu relawan pendamping dapat dicapai pada akhir tahun ini. Hal itu diperuntukkan untuk menjangkau 40 ribu UMKM yang ada di Indonesia.

“Kita ketahui target digitalisasi sampai 2024 adalah 30 juta pelaku usaha, dan sekarang sudah sekitar 13,5 juta yang sudah terhubung ke ekosistem digital. Nah, ini artinya yang kita sasar ini kita target usaha mikro,” jelas Teten melalui siaran virtual, pada Selasa (22/6/2021).

Melalui target tersebut sektor pertanian, ditargetkan sebanyak 33,4 pelaku usaha, pedagang pasar 12,6 juta, warung tradisional sebesar 3,5 juta, serta pedagang kaki lima sebanyak 26,7.

“Nah, mungkin dari yang 30 juta pelaku usaha yang mau kita sasar itu kira-kira di mikro yang tadi. Bahkan nanti mungkin akan lebih banyak di sektor pangan, karena itu yang paling siap untuk terhubung ke ekosistem digital,” jelasnya.

Sementara itu, pada program Trans to Me Geber UMKM dilakukan kolaborasi untuk merekrut relawan pendamping bersama asosiasi dalam mendampingi pelaku UMKM untuk mengakses kemudahan perizinan usaha agar legalitas usaha para UMKM terjamin.

Adapun melalui transformasi usaha mikro, pemerintah bekerjasama dengan platform e-commerce baik lokal, homogen, maupun level nasional, untuk memberikan edukasi digital dan menyediakan tempat kepada UMKM melalui platform tersebut.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

SDM Masih Belum Memadahi

Dorong UMKM Tanah Air Naik Kelas, BRI Luncurkan Platform Link UMKM
Sektor UMKM mendapat perhatian serius dari pemerintah untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional dan menopang pertumbuhan ekonomi di masa pandemi COVID-19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Kemudian dalam transformasi digital tersebut, diharapkan dapat mengoptimalkan peran aggregator dan reseller. Hal itu dikarenakan pelaku UMKM dalam memproduksi masih dalam skala yang kecil, serta memiliki SDM yang kurang memadai.

“Untuk percepatan digitalisasi usaha mikro perlu adanya penguatan data base yang sudah kita lakukan, pelatihan peningkatan SDM, dan peningkatan klaster terpadu. Klaster-klaster ini yang kita lagi dorong dalam pemerintah daerah, supaya memudahkan pemindahan, peningkatan daya saing produknya,” terang Teten,

Sementara itu, Executive Director of Mercy Corps Indonesia, Ade Soekadis mengatakan, sebagai platform mentor pertama di Indonesia sejak dua tahun lalu MicroMentor telah menciptakan peluang dalam pertumbuhan dan adaptasi untuk transformasi digital di masa depan,

“Terutama untuk memangun ekosistem yang mendorong interaksi atau koneksi antara relawan mentor dan juga wirausaha mikro dan kecil agar UKM bisa naik kelas. Serta beberapa keuntungan lainnya seperti memberikan modul-modul untuk melindungi UMKM dengan keamanan cyber,” jelasnya.

Adapun sejak dua tahun terakhir pengguna relawan mentor wirausaha melalui MicroMentor naik dua setengah kali lipat di tahun kedua. Hal itu jauh lebih besar dibandingkan sebelumnya.

Melalui platform ini diharapkan dapat mendukung usaha kecil dari transformasi digital. Serta dengan ini juga dapat untuk mencapai target 30 juta pelaku UMKM yang masuk ke ekosistem digital pada akhir tahun 2024, dan berkontribusi terhadap perbaikan struktur ekonomi nasional.

 

Reporter: Anisa Aulia

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya