Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury membeberkan, akan ada dua anak usaha BUMN yang segera melakukan initial public offering (IPO) tahun 2021 ini.
Dua perusahaan tersebut ialah PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk dan PT Pertamina Geothermal Energy, anak usaha PT Pertamina.
Baca Juga
"Tahun 2021 ini kita berencana untuk melakukan pencatatan sebagai tambahan 2 anak usaha BUMN yaitu holding geothermal dan juga Mitratel yang masing-masing bergerak di bidang energi baru dan terbarukan serta di bidang teknologi telekomunikasi," kata Pahala dalam acara The Future of Islamic Capital Market: Opportunities, Challenges, and Way Forward, Kamis (15/7/2021).
Advertisement
Dirinya berharap, pencatatan saham perdana yang akan dilakukan 2 anak usaha BUMN tersebut akan mendorong gairah pasar modal Indonesia dan pasar modal syariah.
Sebelumnya, pihaknya juga melakukan penggabungan bank-bank Himbara yang bergerak di bidang syariah ke dalam satu bank besar yaitu Bank Syariah Indonesia (BSI).
"Penggabungan tersebut juga langsung tercatat di Bursa Efek Indonesia dan langsung memiliki nilai kapitalisasi pasar yang cukup besar yaitu Rp 97 triliun," imbuhnya.
Dengan adanya BSI, minat dan antusiasme masyarakat untuk berinvestasi di bidang usaha syariah akan semakin besar. Pihaknya juga optimis, pasar modal syariah akan terus berkembang lebih baik ke depannya.
"Kedepannya, kinerja yang sudah baik ini dan juga harapan bahwa kinerja ke depannya akan semakin baik lagi, tentunya perlu didukung dengan berbagai kebijakan yang diyakini dapat mengakselerasi pengembangan pasar modal syariah," tandasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Ancaman Erick Thohir ke Direksi BUMN yang Masih Kerja Santai
Menteri BUMN Erick Thohir tak hentinya meminta BUMN bertransformasi berlandaskan dengan filosofi AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif).
Menurutnya, di masa yang sulit ini, BUMN harus bisa beradaptasi dengan baik, bahkan berkompetisi secara global. Dia juga meminta agar BUMN tidak 'bersantai' di zona nyaman terlalu lama.
"AKHLAK ini sebagai core value, ini pijakan untuk naik kelas, berkompetisi, adaptif dan keluar dari comfort zone. Serta meninggalkan mindset BUMN akan selalu diselamatkan kalau berkinerja buruk atau berkasus," ujar Erick dalam acara AKHLAK Award 2021, Kamis (15/7/2021).
Lanjut Erick, jika BUMN tidak berubah, BUMN bisa saja mengalami keruntuhan. Runtuhnya BUMN akan berdampak buruk kepada layanan masyarakat, yang harusnya bisa didapatkan dengan mudah.
"Mindset ini harus kita tinggalkan. Tidak lagi di comfort zone. Kalau BUMN ini rubuh banyak kehilangan public service yang selama ini membantu rakyat Indonesia pada kondisi kritikal," ujarnya.
Cara-cara lama, seperti memanfaatkan sumber daya alam untuk meningkatkan nilai BUMN tidak lagi cukup. Dibutuhkan transformasi menyeluruh yang bukan hanya pada model bisnis, namun juga pada kesiapan sumber daya manusia.
"Kami sendiri sudah memiliki forum human capital yang bersinergi, kita juga membentuk srikandi BUMN, BUMN muda, yang menjadi mitra strategis Kementerian BUMN, serta BUMN leadership and management institute," kata Erick.
Semua ini difokuskan agar BUMN dapat terus melayani masyarakat dan negara dengan baik.
"Dengan berlandaskan filosofi AKHLAK, kita sebagai pemerintah jangan pernah lelah melayani rakyat, melayani semua. Dan jangan jadi bagian birokrat yang menyulitkan," tandas Erick.
Advertisement