Jalur Ganda KA Kiaracondong-Cicalengka Gunakan Sistem Persinyalan Canggih

Sistem yang disebut SiLSafe-4000 ini diproduksi di dalam negeri dengan sertifikati SIL-4 yang menjamin keamanan penumpang kereta.

oleh Arief Rahman H diperbarui 17 Jul 2021, 19:30 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2021, 19:30 WIB
Ada Pergantian Wesel, KRL Beroperasi Hanya Sampai Stasiun Manggarai
Kereta commuter line melintas di Stasiun Manggarai, Jakarta, Kamis (13/2/2020). PT KCI melakukan rekayasa perjalanan KRL Bogor dan Bekasi terkait penggantian wesel atau persimpangan rel di stasiun Gambir dan Jakarta Kota. (merdeka.com/Magang/Muhammad Fayyadh)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perhubungan memastikan sistem persinyalan jalur ganda kereta api di lingkup Kiaracondong-Cicalengka pada segmen Gedebage-haurpugur dalam waktu dekat akan menggunakan teknologi baru sistem persinyalan. Sistem yang disebut dengan SiLSafe-4000 itu akan diproduksi di dalam negeri.

Sistem  itu akan berbasis Computer Based Interlocking (CBI) dengan tingkat keamanan dan kehandalan bersertifikasi SIL-4 yang siap memberikan jaminan keamanan penumpang kereta api di wilayah Bandung.

Penggunaan SiLSafe-4000 oleh Kemenhub tersebut dipastikan setelah ditandatanganinya kontrak pembangunan Sistem Persinyalan dan Telekomunikasi Jalur Ganda Kiaracondong-Cicalengka Tahap I Segmen Gedebage-Haurpugur di Bandung, Jumat (16/7/2021).

Penandatanganan dilakukan oleh Hastoro Pamulung, selaku PPK Kegiatan Pengembangan Perkeretaapian Wilayah Padalarang-Cicalengka bersama Agung Darmawan, Direktur Utama PT Len Railway Systems (LRS).

Hastoro mengatakan, yang menjadi bagiannya dalam hal ini termasuk desain, pemasangan, pengetesan hingga sistem dapat beroperasi.

“Nantinya pada saat pelaksanaan pekerjaan baik di kantor maupun di lapangan agar senantiasa menjaga protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima Liputan6.com, Sabtu (17/7/2021).

Sementara itu, Agung berharap penggunaan teknologi yang memiliki tingkat keamanan tinggi mampu meningkatkan minat dan kepercayaan masyarakat Bandung dan Jawa Barat untuk menggunakan transportasi umum.

“Di sisi lain, dengan penambahan jumlah sepur pada Lintas Gedebage hingga Haurpugur dapat meningkatkan jumlah kereta di stasiun, sehingga kapasitas penumpang bertambah,” kata Agung.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pengembangan PT Len Industri

Melihat Perbaikan Rel Kereta di Depo Cipinang
Pekerja menyelesaikan pengerjaan rangkaian rel di Depo Cipinang, Jakarta, Sabtu (16/11/2019). Proyek pembangunan Double-Double Track yang rampung pada awal 2019 masih dalam perbaikan di lajur Depo Cipinang. (merdeka.com/Imam Buhori)

SiLSafe-4000 merupakan hasil pengembangan PT Len Industri (Persero) dan PT LRS yang sudah dioperasikan di Lintas Jawa, Sumatera dan Trans Sulawesi. Keunggulan lain dari SiLSafe-4000 yaitu kemudahan dalam pengaplikasian, perawatan dan ketersediaan suku cadangnya karena pengembangan, perakitan dan instalasinya dilakukan oleh insinyur dan teknisi dalam negeri. 

Upgrade Mekanik ke Elektrik

Agung menuturkan, pembangunan tahap I Kiaracondong-Cicalengka dari Stasiun Gedebage hingga Stasiun Haurpugur adalah sepanjang 14 kilometer. Pekerjaan ini mencakup 3 stasiun dan 1 halte, yaitu Stasiun Gedebage, Halte Cimekar, Stasiun Rancaekek, Stasiun Haurpugur.

“Seiring dengan perubahan sistem, dilakukan pula perubahan lintas yang awalnya sepur tunggal menjadi sepur ganda untuk meningkatkan kapasitas penumpang,” ujar Agung.

Guna mendukung mobilitas yang semakin tinggi dan keamanan penumpang di wilayah Bandung, maka dibutuhkan sistem persinyalan dan telekomunikasi yang lebih handal.

 “Sistem yang diterapkan adalah sistem persinyalan elektrik dan telekomunikasi yang mampu terintegrasi satu sama lain, efektif dan efisien untuk dioperasikan serta memberikan keselamatan perjalanan KA yang lebih baik,” imbuh Agung.

Kondisi Saat Ini

Dia mengungkapkan kondisi saat ini jalur antara Stasiun Kiaracondong hingga Stasiun Haurpugur maish menggunakan jalur tunggal. Dengan sistem persinyalan masih mengandalkan sistem persinyalan mekanik kecuali Stasiun Gedebage.

Di Stasiun Gedebage saat ini menggunakan SSI (Solid State Interlocking) yang sudah terhitung cukup lama beroperasi dan suku cadangnya tidak mudah lagi didapat karena merupakan hasil produk dari luar negeri.

Sistem tersebut juga sulit untuk dikembangkan mengikuti teknologi yang ada sekarang. Oleh sebab itu, dibutuhkan pembaharuan untuk sistem di lintas ini.

Informasi, sistem persinyalan mekanik memiliki tingkat keamanan operasi lebih rendah dibandingkan dengan sistem persinyalan elektrik, terutama terkait dengan keandalan sistem blok antar stasiun. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya