Ekspor Buah RI Meroket Selama Pandemi, Tembus Pasar China hingga Arab Saudi

Gelar Buah Nusantara (GBH) 2021 akan menjadi momentum kebangkitan buah nusantara

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Agu 2021, 15:30 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2021, 15:30 WIB
Serunya Wisata Memetik Apel Malang dari Pohonnya
Pengunjung memetik buah apel di salah satu perkebunan kawasan Batu, Malang, Jawa Timur, Rabu (25/9/2019). Apel Malang dihargai Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu per kilogramnya. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Hortikultura merupakan salah satu subsektor pertanian yang memiliki potensi untuk didorong dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani, ekonomi daerah, ekonomi nasional dan bahkan mampu meningkatkan devisa negara melalui ekspor.

Pada 2020, ekspor hortikultura sebesar USD 645,48 juta, yaitu meningkat sebesar 37,75 persen dibanding 2019.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan peningkatan ekspor ini didominasi oleh komoditas buah-buahan dimana selama masa pandemi Covid-19 pada 2020, nilai realisasi ekspor buah-buahan tercatat sebesar USD 389,9 juta, meningkat 30,31 persen dibanding 2019.

Lima negara tujuan ekspor utama yaitu China, Hongkong, Malaysia, Arab Saudi, dan Pakistan.

Dari sisi produksi buah, dari 2000 hingga 2020, rata-rata pertumbuhan produksi buah Indonesia per tahun meningkat 6,06 persen. Namun ironisnya peningkatan produksi ini tidak diikuti dengan peningkatan konsumsi masyarakat Indonesia untuk buah.

Rata-rata konsumsi masyarakat Indonesia untuk buah-buahan pada 2020 sebesar 88,56 gram/kapita/hari, turun sebesar 1,4 persen dibanding 2019.

"Angka konsumsi hanya sebesar 59,04 persen dari batas minimal angka kecukupan gizi Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang merekomendasikan konsumsi buah sebesar 150 gram/kapita/hari," kata dalam pembukaan Gelar Buah Nusantara (GBN) 2021 pada Senin (9/8/2021).

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gelar Buah Nusantara

FOTO: Pasar Mitra Tani Tutup Sementara Selama Libur Idul Fitri
Pedagang menimbang buah di Pasar Mitra Tani (PMT) Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat, (7/5/2021). Sehubungan libur Idul Fitri 1442 H, PMT tutup sementara yakni dari tanggal 12-16 Mei 2021. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Di sisi lain, Airlangga mengatakan Gelar Buah Nusantara (GBH) 2021 akan menjadi momentum kebangkitan buah nusantara. Sehingga dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

"Pemerintah berharap dengan Gelar Buah Nusantara menjadi momentum kebangitan buah nusantara untuk berjaya di dalam negeri, sekaligus berdaya saing dan diminati di pasar luar negeri dengan harga yang baik, dan mendorong nilai tukar petani yang lebih tinggi," kata Airlangga dalam pembukaan Gelar Buah Nusantara (GBN) 2021 pada Senin (9/8/2021).

Ia berharap kegiatan ini menjadi ajang promosi dan sosialisasi secara luas.

"Dan tentunya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk konsumsi buah nusantara, sehingga perekonomian akan terus meningkat, dan juga terhadap yang diharapkan presiden yaitu korporatisasi hortikultura di mana petani menikmati bukan saja on farm tapi juga dilibatkan dalam kegiatan off farm," jelasnya.

Airlangga mengungkapkan bahwa sektor pertanian merupakan terbesar kedua setelah industri pengolahan, dan tercatat tetap konsisten tumbuh dengan baik pada 2020 maupun kuartal II 2021.

Sektor pertanian pada kuartal II 2021 tumbuh 0,38 persen karena musim panen masuk pada kuartal I 2021.

"Ini menunjukkan resiliensi sektor dan keberadaanya sangat dibutuhkan dalam kondisi apa pun, dan terus terus memberikan sumbangan yang positif terhadap pertumbuhan perekonomian," tuturnya.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya