Liputan6.com, Jakarta Subsidi menjadi cara pemerintah membantu masyarakat. Kementerian ESDM menetapkan besaran subsidi energi yang ditanggung pemerintah pada tahun depan. Mulai dari BBM, listrik hingga LPG 3 Kg.
Menteri ESDM, Arifin Tasrif, dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII pada Kamis (26/8/2021) mengatakan mengungkapkan jika subsidi listrik pada tahun depan disiapkan sebesar Rp 61,70 triliun.
Baca Juga
Subsidi ini mengacu pada asumsi inflasi 3 persen, nilai tukar sebesar Rp 14.350 rupiah per dolar AS, dan ICP minyak USD 63 per barel
Advertisement
Adapun subsidi listrik untuk rumah tangga diberikan bagi rumah tangga miskin dan rentan dengan daya 450 VA dan 900 VA sesuai DTKS. Kemudian juga untuk mendorong pengembangan energi baru terbarukan yang lebih efisien.
"Saat ini, pemerintah sedang melakukan pemadanan data antara ID pelanggan PLN dan NIK, sehingga dapat tersinkronisasi dengan status di DTKS," jelas Arifin.
Kemudian untuk subsidi BBM, pemerintah menyiapkan volume BBM subsidi sebesar 15,58 juta kiloliter (KL) pada tahun depan. Rinciannya, minyak tanah 480 ribu KL, dan solar sebesar 15,10 juta KL.
Terkait subsidi solar dalam RAPBN 2022, diusulkan adanya subsidi tetap sebesar Rp 500 per liter. Subsidi ini sama dengan besaran pada 2021.
Â
Â
Subsidi LPG
Khusus subsidi LPG 3 kg, pemerintah akan mengubah skema penyalurannya berbasis target penerima agar lebih tepat sasaran.
"Pada RAPBN 2022, kebijakan subsidi LPG 3 Kg adalah pemerintah secara bertahap dan berhati-hati akan mengupayakan pelaksanaan transormasi kebijakan subsidi LPG 3 Kg tepat saran dan menjadi berbasis target penerima," kata Arifin Tasrif.
Kementerian ESDM mencatat kuota volume LPG 3 Kg pada APBN 2021 sekitar 7,50 juta MTon. Realisasi sampai Juli 2021 sudah mencapai 4,30 juta MTon, sedangkan outlook sampai akhir 2021 sebesar 7,40 juta MTon.
"Dengan mempertimbangkan realisasi dan outlook tahun 2021, maka pemerintah mengusulkan volume LPG 3 Kg dalam RAPBN 2022 sebesar 8 juta MTon," kata Arifin.
Advertisement