Waspada Covid-19, Mobilitas Warga ke Tempat Belanja dan Wisata Naik 9,3 Persen

Berdasarkan data index mobility google, sampai 17 September 2021 lalu terjadi kenaikan mobilitas masyarakat.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Sep 2021, 13:45 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2021, 13:45 WIB
Belum Vaksin, Masuk Mal Wajib Tunjukkan Hasil Tes COVID-19
Pengunjung melintas di area mal central park, Jakarta Barat, Kamis (12/8/2021). Mendag Muhammad Lutfi memberikan klarifikasi soal syarat masuk mal, mendag mengatakan hasil PCR-Antigen hanya digunakan untuk masyarakat yang tidak bisa divaksin karena alasan kesehatan. (Liputan6.comAngga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Berdasarkan data index mobility google, sampai 17 September 2021 lalu terjadi kenaikan mobilitas masyarakat. Terjadi kenaikan mobilitas di kawasan ritel dan tempat rekreasi menjadi 9,3 persen. Peningkatan ini sejalan dengan terkendalinya penyebaran Covid-19Ā di Tanah Air.

"Mobilitas di ritel dan recreation terjadi kenaikan 9,3. Ini selalu akan menjadi korelasi positif antara kegiatan masyarakat yang tentu akan memiliki dampak ekonomi dengan pengendalian covid," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN KiTa, Jakarta, (23/9/2021).

Sri Mulyani mengatakan selama ini tingkat mobilitas masyarakat di pusat grosir dan farmasi selalu tumbuh positif. Sehingga peningkatan yang terjadi di ritel dan tempat rekreasi dianggap masih tertekan.

"Di grocery dan farmasi yang masih selalu positif, meskipun untuk ritel dan recreation memang masih cukup tertekan," kata dia.

Dia menjelaskan bila semua wilayah di Indonesia mengalami tren penurunan level PPKM, akan berdampak pada kegiatan ekonomi yang kembali bergerak dan tumbuh positif. Sehingga tingkat konsumsi masyarakat akan kembali tumbuh.

Berdasarkan retail sales index diperkirakan pada Agustus akan membaik seiring dengan mulai dilonggarkannya kebijakan PPKM di sejumlah wilayah Jawa-Bali. Sementara itu data dari Mandiri Spending Indx menunjukkan tren kenaikan sebagai indikasi peningkatan aktivitas konsumsi, khususnya di kelas menengah.

"PPKM yang menurun levelnya sangat berkorelasi terhadap ritel sales index dan ini tercapture dalam mandiri spending index kita yang hingga 5 september mengalami kenaikan," kata dia.

Ā 

Ā 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tingkat Keyakinan Masyarakat Masih Rendah

Pemprov DKI Percepat Vaksinasi Dosis Kedua
Warga saat mengikuti vaksinasi Covid-19 dosis kedua di Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Senin (2/8/2021). Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria mengungkapkan Pemprov DKI akan mempercepat pemberian vaksin dosis kedua sebagai upaya mempercepat kekebalan komunal (herd immunity). (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Sementara itu berdasarkan Consumer Confidence Index sampai Agustus masih mengalami penurunan. Hal ini disebabkan dampak psikologis PPKM terhadap tingkat keyakinan masyarakat.

"Pada bulan Juli lalu dari 107 ke 82. Ini masih dalam stay low, namun sudah menunjukkan terjadinya perubahan atau kenaikan," kata dia.

Dia berharap adanya penurunan level PPKM di berbagai wilayah bisa menjadi momentum perbaikan kepercayaan masyarakat. "Kita berharap momentum consumer confidence index ini akan segera terpulihkan dengan status ppkm yang mulai membaik," kata dia.

Ā 

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya