Jokowi Minta Layanan Keuangan Digital Indonesiasentris, Tidak Hanya Terpusat di Jawa

Jokowi menyampaikan satu permintaan terkait layanan keuangan digital di Indonesia.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 11 Okt 2021, 12:21 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2021, 12:03 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada acara OJK Virtual Innovation Day 2021 di Istana Negara, Senin (11/10/2021).
Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada acara OJK Virtual Innovation Day 2021 di Istana Negara, Senin (11/10/2021).

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta provider layanan keuangan digital mengembangkan layanan hingga seluruh pelosok Indonesia atau Indonesiasentris dan tidak terpusat di Pulau Jawa semata.

"Provider keuangan digital juga harus berorientasi Indonesiasentris, tidak hanya berpusat di Jawa saja. Tetapi membantu mempercepat transformasi keuangan digital hingga pelosok Tanah Air kita," ujar Jokowi pada acara OJK Virtual Innovation Day 2021 di Istana Negara, Senin (11/10/2021).

Dia meminta komitmen industri jasa keuangan melaksanakan program literasi keuangan dan digital mulai dari wilayah pinggiran desa demi mendukung layanan yang merata.

Hal ini dikatakan bukan hanya agar masyarakat bisa memanfaatkan jasa industri keuangan, tetapi juga memfasilitasi kewirausahaan dengan risiko rendah.

Dia berharap sektor keuangan yang tangguh dan berkelanjutan terus dijaga untuk mendorong kepercayaan dan pergerakan ekonomi nasional yang inklusi serta berkontribusi besar ke pertumbuhan ekonomi.

"Komitmen, keberpihakan, dan kerja keras ditunggu pelaku ekonomi kecil, khususnya juga usaha mikro kecil segera bangkit dari dampak pandemi covid 19 dan terfasilitasi memanfaatkan peluang yang bermunculan," Jokowi menandaskan.

OJK Kejar Target Inklusi Keuangan

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam pembukaan OJK Virtual Innovation Day 2021, Senin (11/10/2021).
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam pembukaan OJK Virtual Innovation Day 2021, Senin (11/10/2021).

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengejar target indeks inklusi keuangan nasional bisa mencapai 90 persen pada 2024. Pihak otoritas ingin segenap komponen masyarakat memiliki tabungan digital, termasuk para anak sekolah sejak di tingkat SMP.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengutarakan, berdasarkan hasil survei OJK pada 2018, angka indeks inklusi keuangan di Indonesia tercatat naik sejak transformasi digital tumbuh di tengah masyarakat.

"Hadirnya digital sudah memberikan bahwa inklusi keuangan kita sudah meningkat besar, di mana tahun 2019 sudah tercatat 76,19 persen," kata Wimboh dalam pembukaan OJK Virtual Innovation Day 2021, Senin (11/10/2021).

Wimboh menyatakan, OJK pun yakin target inklusi keuangan 90 persen pada 2024 sesuai arahan Presiden Joko Widodo bisa terlaksana.

"Dengan hadirnya digitalisasi ini kita ingin menyampaikan seluruh anak SMP sudah harus masuk ke dalam ekosistem tabungan yang berbasis digital," ujar dia.

 

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya