Adaptasi hingga Manajemen Risiko Jadi Penopang Pertumbuhan Berkelanjutan

Mengacu data 2020, 90 persen bisnis perusahaan pelat merah terdampak pandemi dan tersisa 10 persen yang mencatatkan kinerja positif.

oleh Arthur Gideon diperbarui 30 Nov 2021, 16:40 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2021, 16:40 WIB
Sekretaris Kementerian BUMN, Susyanto, dalam acara BUMN Awards 2021, Selasa (30/11/2021).
Sekretaris Kementerian BUMN, Susyanto, dalam acara BUMN Awards 2021, Selasa (30/11/2021).

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi covid-19 disebut jadi penyebab lesunya pertumbuhan ekonomi jelang akhir tahun. Namun di sisi lain juga membawa perubahan model perekonomian di berbagai penjuru dunia.

Pandemi membawa era baru dalam berkegiatan ekonomi, misalnya pengurangan penggunaan uang tunai hingga belanja secara online.

Era baru ini membuktikan modal pasar yanh besar serta melimpahnya sumber daya alam tak serta merta jadi kunci pertumbuhan ekonomi. Namun, ada poin penting lainnya yang perlu dilakukan untuk bisa berkembangan kedepannya.

"Kemampuan adaptasi dengan cepat, kemampuan penggunaan teknologi informasi, penerapan manajemen risiko dan transformasi proses bisnis jadi tulang punggung untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan," kata Sekretaris Kementerian BUMN, Susyanto, dalam acara BUMN Awards 2021, Selasa (30/11/2021).

Ia menyebut, hal ini berkaitan dengan BUMN yang memegang sepertiga ekonomi Indonesia dan melaksanakan berbagai program ekonomi nasional. Menjalankan organisasi profit sekaligus menjadi agen pengembangan dipandang Susyanto memerlukam strategi dan inovasi yang tepat.

"Kementerian BUMN terus mendorong upaya refocusing bisnis BUMN yang mencakup tiga tahap. Yaitu survivor dan kelangsungan hidup, restrukturisasi dan realignment, dan ketiga dalah inovasi dan transformasi," kata dia.

Mengacu data 2020, 90 persen bisnis perusahaan pelat merah terdampak pandemi dan tersisa 10 persen yang mencatatkan kinerja positif. Misalnya telekomunikasi hingga sektor bisnis kesehatan.

Pada semester pertama 2021, terjadi peningkatan sebesar 98 persen dari perolehan sepanjang 2020. Kontribusi ini, disebut Susyanto tak terlepas dari peran jajaran direksi perusahaan.

"Khususnya Direktur Utama dan Direktur Keuangan," katanya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Erick Thohir Akan Bongkar Forum Tak Jelas di BUMN

Menteri BUMN Erick Thohir dalam Sinergi untuk Negeri yang digelar Telkomsel, Senin (22/11/2021).
Menteri BUMN Erick Thohir dalam Sinergi untuk Negeri yang digelar Telkomsel, Senin (22/11/2021).

Berbagai forum dalam tubuh BUMN menjadi kunci keberlangsungan perkembangan perusahaan plat merah tersebut. Namun, ada pula forum-forum lainnya yang malah tak efektif sehingga mengganggu perkembangan BUMN.

Menteri BUMN Erick Thohir mengungkap telah menemukan sejumlah forum di BUMN yang tidak efisien. Bahkan, ia mengaku akan membongkar sejumlah forum yang tak jelas tersebut.

“Saya akan revisi lagi pak, karena saya baru dapat laporan di BUMN ini banyak forum juga, ada forum hukum, ada forum keuangan, ada forum CSR, saya pastikan saya bongkar yang tidak efisien di forum-forum itu saya bongkar,” katanya dalam acara Forum Humas BUMN, dikutip Selasa (30/11/2021).

Tujuannya, Menteri Erick menginginkan forum-forum yang ada mampu menjadi rekanan yang sejajar dengan Kementerian BUMN. Dengan demikian akan saling memayungi dan akan terus didorong dalam transformasi kedepannya.

“Kita akan saling memayungi dan kita akan dorong transformasi di tangan bapak-bapak yang memang keseharian dari hal itu,” katanya didepan pengurus baru Forum Humas BUMN.

Tak hanya itu, ia menyebut, sebagai tugas Kementerian BUMN, ia akan memastikan terus menjaga kebijakan ayng terkait dengan transformasi bisnis di tubuh BUMN. Namun, pergerakan sebenarnya terjadi di perusahaan-perusahaan negara.

“Saya berharap ini jadi sebuah kesatuan yang tadi, ujung-ujungnya, kita pastikan bahwa BUMN ini bisa bersaing secara open market secara global kita pastikan bahwa BUMN ini punya ekosistem yang kuat dan bisnis model yang kuat,” tuturnya.

“Kita pastikan bagaimana program BUMN ini jadi keseimbangan dari market dan ada hasilnya untuk kita semua, terutama untuk negara,” imbuh Erick.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya