Liputan6.com, Jakarta - Indonesia mencatat penambahan 179 kasus COVID-19 pada 22 Desember 2021.
Dikutip dari laman Covid19.go.id, Kamis (23/12/2021), Total jumlah kasus COVID-19 yang terkonfirmasi di Indonesia kini mencapai 4.261.072.
Baca Juga
4.112.292 pasien positif dinyatakan sembuh atau mencapai 96,5 persen, sementara pasien yang meninggal mencapai 144.034 jiwa atau 3,4 persen, dengan penambahan 10 orang yang meninggal dunia.
Advertisement
Dari 34 provinsi, 864.780 orang positif COVID-19 di DKI Jakarta, diikuti Jawa Barat berada di urutan kedua dengan 708.683 kasus.
Kasus tertinggi ketiga Corona berada Jawa Tengah dengan jumlah kumulatif 486.802 orang.
Kemudian, kasus COVID-19 tertinggi keempat dan kelima adalah di Jawa Timur dengan jumlah kumulatif 399.921 serta Kalimantan Timur 158.314 orang.
Terkait capaian vaksinasi, sebanyak 153.503.685 orang telah disuntik vaksin dosis pertama, dan 108.540.055 orang telah menerima suntikan dosis kedua.Â
Sementara itu, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan vaksinasi COVID-19 di Indonesia telah melampaui target yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni 40 persen dari total sasaran.
"Untuk vaksin tahap pertama telah di atas 70 persen, sedangkan vaksin kedua mencapai 51 persen," kata Ma'ruf Amin di Bandarlampung, dikutip Kamis (23/12).
Wapres Ma'ruf Amin Terus Dorong Percepatan Vaksinasi
Meski telah melampaui target yang ditetapkan WHO, Ma'ruf Amin tetap mengharapkan capaian yang lebih untuk mempercepat vaksinasi.
Pihaknya akan mempercepat lagi vaksinasi terutama untuk wilayah aglomerasi, seperti Jakarta Raya, Bandung Raya, Solo dan sekitarnya.
Selain itu, percepatan vaksinasi untuk daerah yang cakupannya masih kecil di 10 provinsi.
"Meski target vaksinasi belum tercapai, tapi patut disyukuri kasus COVID-19 kita landai. Dan kita dianggap masuk level 1 dan salah satu terbaik di dunia untuk penanganan kasus COVID-19," terang Wapres Ma'ruf Amin.
Ia menjelaskan, Indonesia memiliki penduduk dengan jumlah yang cukup besar dan daerah yang luas, dan terdapat banyak pulau sehingga agak menyulitkan untuk vaksinasi.
"Vaksin kita cukup, tapi tenaga vaksinatornya yang masih kurang," ungkapnya.
Ditambahkannya juga bahwa vaksinasi tahap pertama dan kedua akan terus dilakukan pada Januari 2022, hingga masuk vaksinasi penguat atau tahap ketiga untuk melapisi kekebalan kelompok secara alamiah di samping kekebalan secara vaksin.
Advertisement