Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir memiliki perhatian khusus dalam membenahi sejumlah perusahaan pelat merah dengan keadaan sakit. Berbagai upaya pun dilakukan termasuk melalui restrukturisasi dan digitalisasi.
Melalui digitalisasi, Menteri Erick percaya perusahaan-perusahaan pelat merah dapat beradaptasi dan bisa menjawab tantangan global.
Baca Juga
Keberhasilan dicatatkan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dengan meraih laba sebesar Rp. 1.06 triliun di tahun 2021. Digitalisasi menjadi salah satu faktor yang menyelamatkan Krakatau Steel dari ancaman bangkrut (default) sehingga mencatatkan keuntungan.
Advertisement
"Inisiatif strategis yang berhasil dicapai di antaranya peluncuran platform KRASmart marketplace pada Oktober 2021 sebagai wujud transformasi digital BUMN di era 4.0," ujarnya dalam keterangan, ditulis Sabtu (8/1/2022).
Misalnya, platform digital KRASmart Marketplace dan Sales! Go yang membuat penjualan produk Krakatau Steel meningkat hinggat mencatatkan keuntungan. KRASmart Marketplace sendiri merupakan aplikasi yang memudahkan pembelian produk milik perusahaan pemroduksi baja tersebut.
Lebih lanjut, platform penjualan ini akan menyediakan berbagai produk baja dari Krakatau Steel Group. Platform ini menawarkan kemudahan pembelian produk baja hulu hingga hilir. Konsumen dapat berbelanja produk baja sama seperti marketplace retail yang umumnya digunakan untuk consumer goods.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bisa Diunduh
Menteri Erick menyebut fitur yang dapat diunduh di Google Playstore maupun App Store ini tentunya akan membawa perubahan bagi industri baja yang selama ini melakukan penjualan secara konvensional.
Langkah ini juga menjadi bagian dari transformasi digital BUMN di era industri 4.0 pada core business dan pelayanannya masing-masing.
"Krakatau Steel sampai dengan akhir tahun 2021 telah sukses menjalankan restrukturisasi dan transformasi. Hingga November 2021, perseroan berhasil membukukan laba Rp1,06 triliun," terangnya.
"Selain itu perseroan mencatat rekor produksi HRC dan CRC yang membuktikan semakin efisien dan kompetitif," tambahnya.
Dengan pemanfaatan platform digital tersebut, Erick berharap agar transformasi yang dilakukan Krakatau Steel dapat berlanjut. Ia mengatakan keberhasilan Krakatau Steel menjadi contoh bagi perusahaan BUMN lainnya yang belum melaksanakan transformasi dan digitalisasi.
"Transformasi dan restrukturisasi Krakatau Steel akan terus berlanjut untuk peningkatan Kinerja yang lebih baik. Untuk Krakatau Steel tangguh, Krakatau Steel untuk Indonesia," tutupnya.
Advertisement