Liputan6.com, Jakarta Tingkat vaksinasi di seluruh daerah Indonesia jadi perhatian pemerintah, bahkan telah dimulai bagi kelompok anak. Namun, di sisi lain, masih ada cukup banyak kelompok masyarakat yang belum terlindungi vaksin di Jawa-Bali.
Hal ini diungkap Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Menko Luhut menyebut 9 persen masyarakar di Jawa-Bali belum terlindungi vaksin.
"Masih ada 13,6 juta orang di Jawa-Bali atau 9 persen yang belum terlindungin. Jadi ini angka yang tidak kecil. Hal ini mendorong pemerintsh untuk terus lakukan vaksinai terutama di kabupaten/kota yang tingkat vaksinasinya masih dibawah 50 persen," katanya dalam konferensi pers, Senin (10/1/2022).
Advertisement
Ia menyebut, vaksinasi dosis terus di dorong oleh pemerintah. Lantaran, ia menemukan ada sejumlah kasus terkonfirmasi varian delta akibat belum mendapatkan vaksinasi.
"Kita ketahui banyak yang kena (Covid-19 varian) delta yang belum divaksin. Namun kita harus hati-hati meskipun antibodi sudah tinggi baik dari vaksinasi yang tinggi atau karena infeksi sebelumnya," kata dia.
Sementara itu vaksinasi anak telah menunjukkan perkembangan yang cukup baik. Menurut data yang dimilikinya, 36 persen anak-anak sudah mengikuti vaksinasi.
"Capaian dosis satu di Jawa-Bali meningkat dengan kerja keras Menkes, TNI-Polri. Vaksinasi dosis anak juga sudah 36 persen di Jawa-Bali, pemerintah masih belum puas dan akan mendorong lagi untuk jumlah vaksinasi anak-anak untuk terus ditingkatkan," tuturnya.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jumlah Kematian Akibat Covid-19
Pada kesempatan yang sama, Menko Luhut menyebut terjadi perbaikan dalam tren kematian akibat Covid-19. Sejak awal Januari 2022, ia menyebut baru ada 1 kematian terjadi di DKI Jakarta.
"Sementara itu kasus konfirmasi di procinsi lainnya relarif terjaga dengan baik. Meskipun terdapat sedikit kenaikan di Bali, Banten dan DI Yogyakarta," katanya.
"Kami juga apresiasi untuk daerah yang meningkatkan jumlah testing dan tracing dalam seminggu terakhir untuk sebagian aglomerasi Jawa-Bali," imbuhnya.
Peningkatan ini, kata Menko Luhut memengaruhi tingkat asesmen level yang semoat memburuk beberaoa waktu lalu.
"Berdasar data 8 januari 2022 misalnya, terdapat 29 aglomerssi yang masuk level 1 namun perubahan level ini akan kita lakukan minggu depan," katanya.
Advertisement