Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus mematangkan rencana penutupan anak usaha PT PLN (Persero) yaitu PLN Batubara. Saat ini tengah dipelajari mengenai rantai pasok batu bara sehingga bisa memperoleh hasil yang efisien dan efektif.Â
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, PLN terus menjalankan review secara menyeluruh mengenai rantai pasok batu bara. Berkaca dari arahan Menteri BUMN Erick Thohir, masih ditemukan masalah di rantai pasok batu bara.
"Arahan beliau bagaimana rantai pasok yang saat ini teridentifikasi, terfragmentasi, bisnis yang sangat kompleks, panjang, berbelit-belit disederhanakan. di mana ada titik-titik lemah, diperkuat," kata dia dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Rabu (19/1/2022).
Advertisement
Dirinya pun tidak menutup kemungkinan, jika memang pembubaran dilakukan agar proses bisnis rantai pasok bisa mengubah dari tadinya penuh risiko, menjadi rantai pasok yang handal, efisien, dan efektif. Maka mau tidak mau semua harus dilakukan.
"Termasuk adalah sedang lakukan review secara bisnis proses, legal, operasional, dan struktur organsiasi, maupun SDM untuk menuju arah likuidasi dari PLN Batubara, agar bisnis prosesnya, rantai pasoknya berjalan lebih efektif dan efisien," pungkas dia.
Baca Juga
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kajian Teknis
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan kajian teknis mebubaran PLN Barubara terus dilakukan. kajian ini untuk menghitung aset yang dimiliki oleh perusahaan.
"Kami lagi kaji secara teknis untuk pembubarannya karena kami perlu menghitung asetnya seberapa banyak..., nanti dari sana baru kami ambil langkah untuk pembubarannya," kata Arya melansir Antara di Jakarta, Jumat (14/1/2022).
Arya menjelaskan alasan kuat rencana pembubaran PLN Batubara untuk efisiensi, karena selama ini batu bara yang dibeli oleh PLN bersumber dari anak usahanya sendiri PLN Batubara.
Artinya, anak perusahaan PLN ini membeli material dari produsen batu bara, lalu menjualnya kembali kepada PLN.
Reporter:Â Dwi Aditya Putra
Sumber:Â Merdeka.com
Advertisement