Rupiah Berpeluang Melemah pada Rabu 23 Februari 2022

Rupiah ditutup melemah 39 poin meski sempat turun 45 poin di level 14.367 dari penutupan sebelumnya 14.327.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 22 Feb 2022, 20:48 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2022, 20:48 WIB
Ilustrasi dolar AS
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus menguat, Jakarta, Kamis (23/10/2014) (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa, (22/2/2022). Hal ini seiring dolar Amerika Serikat yang menguat setelah Rusia memerintahkan pasukan ke bagian yang memisahkan diri dari Ukraina Timur dan Barat berjanji akan memberikan sanksi sebagai tanggapan.

Rupiah ditutup melemah 39 poin meski sempat turun 45 poin di level 14.367 dari penutupan sebelumnya 14.327.  Sedangkan untuk perdagangan Rabu, 23 Februari 2022, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi tetapi ditutup melemah di rentang Rp.14.350-Rp.14.400. 

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi menuturkan, dolar AS menguat terhadap mata uang lainnya karena Rusia memerintahkan pasukan ke bagian-bagian yang memisahkan diri dari Ukraina timur dan Barat berjanji akan memberikan sanksi sebagai tanggapan.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur sebagai wilayah merdeka pada Senin, memerintahkan Angkatan Darat Rusia untuk mengerahkan pasukan ke daerah tersebut.

Seorang pejabat senior AS mengatakan langkah itu belum merupakan "invasi lebih lanjut" yang akan memicu sanksi paling keras, tetapi kampanye yang lebih luas bisa datang kapan saja.

Selain itu, Inggris, Prancis dan Jerman setuju untuk menanggapi pengakuan Rusia atas wilayah yang memisahkan diri dengan sanksi, dan Gedung Putih mengatakan akan mengumumkan tindakan lebih lanjut.

Pertemuan yang direncanakan antara Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Kamis sekarang menjadi fokus menjelang kemungkinan pertemuan puncak para pemimpin AS-Rusia pada hari Jumat.

"Krisis yang semakin cepat telah mendorong minyak ke level tertinggi tujuh tahun, sementara safe-haven menguat, dan saham berjangka AS menukik,” ujar Ibrahim dalam keterangan tertulis, Selasa pekan ini.

Selain itu, imbal hasil acuan Treasury 10-tahun turun sebanyak 5,5 basis poin selama krisis Ukraina dan taruhan kenaikan suku bunga Federal Reserve AS.

Gubernur Federal Reserve (the Fed) Michelle Bowman mengatakan pada Senin, dia akan melihat data ekonomi selama tiga minggu ke depan untuk menentukan apakah perlu menaikkan suku bunga setengah poin persentase pada pertemuan bank sentral berikutnya pada Maret 2022.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Sentimen Internal

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Menguat
Teller menunjukkan mata uang rupiah di bank, Jakarta, Rabu (22/1/2020). Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan penguatan nilai tukar rupiah yang belakangan terjadi terhadap dolar Amerika Serikat sejalan dengan fundamental ekonomi Indonesia dan mekanisme pasar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sedangkan dari sentimen internal, Ibrahim menyampaikan, nilai harta bersih dari seluruh peserta program pengungkapan sukarela atau PPS mencapai Rp17,87 triliun dalam 53 hari pelaksanaan program tersebut.

Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan mencatat hingga Selasa, 22 Februari 2022  pukul 08.00 WIB, terdapat 15.616 wajib pajak yang mendaftar program PPS. Dari jumlah itu, terbit 17.400 surat keterangan dari seluruh peserta, sejak PPS dibuka pada 1 Januari 2022.

Berdasarkan nilai harta bersih itu, rata-rata harta yang dilaporkan setiap peserta berkisar Rp1,14 miliar, tetapi nilai harta tersebut tentu akan berbeda-beda dari setiap wajib pajak. Pemerintah tidak menetapkan batasan nilai harta dalam PPS, sehingga nilai harta dari para peserta akan bervariasi.

Total aset peserta PPS—yang sering disebut 'tax amnesty jilid II'—terdiri dari Rp15,6 triliun deklarasi dalam negeri dan repatriasi, serta Rp1,12 triliun deklarasi luar negeri. Lalu, terdapat Rp1,12 triliun yang diinvestasikan oleh peserta.

Peserta PPS memiliki pilihan untuk menempatkan investasinya di surat berharga negara (SBN) atau secara langsung ke perusahaan yang bergerak di bidang hilirisasi sumber daya alam atau energi baru dan terbarukan (EBT).

Adapun, perolehan pajak penghasilan (PPh) selama 53 hari PPS berlangsung mencapai Rp1,86 triliun. Jumlah itu mencakup 10,4 persen dari total nilai harta bersih seluruh peserta 'tax amnesty jilid II'.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya