Presidensi G20, Kemenhub Komitmen Jaga Keselamatan dan Keamanan Pelayaran

KPLP berkomitmen menjaga keselamatan dan keamanan pelayaran untuk mendukung wisata bahari di Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Feb 2022, 16:53 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2022, 16:45 WIB
Dalam Presidensi G20, Kemenhub berkomitmen menjaga keselamatan dan keamanan pelayaran untuk mendukung wisata bahari di Indonesia.
Dalam Presidensi G20, Kemenhub berkomitmen menjaga keselamatan dan keamanan pelayaran untuk mendukung wisata bahari di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Jelang penyelenggaraan G20 di Indonesia, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) berkomitmen menjaga keselamatan dan keamanan pelayaran untuk mendukung wisata bahari di Indonesia.

Direktur KPLP, Capt. Weku Federik mengatakan, Indonesia saat ini sebagai negara kepulauan dan dikenal sebagai negara maritim yang memiliki garis pantai yang menakjubkan serta potensi wisata bahari yang tak sedikit.

"Wisata bahari merupakan salah satu wisata unggulan yang dimiliki Indonesia yang membuat kekayaan maritim tak diragukan lagi keindahan dan keunikannya. Wisata bahari Indonesia tersebar dari Sabang sampai Merauke yang tentunya memerlukan dukungan dan jaminan keselamatan dan keamanan pelayaran serta perlindungan lingkungan maritim dari segala ancaman," ujarnya, Sabtu (26/2/2022).

Capt Weku berpesan kepada seluruh personil KPLP agar selalu menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab terutama dalam bidang patroli dan pengamanan, serta penegakan hukum tindak pidana pelayaran, intelejen, dan advokasi juga dalam tertib pelayaran di laut dan pantai, serta penanggulangan musibah dan pekerjaan bawah air.

"Ribuan personel KPLP dan PPLP dengan aset kapal patroli sebanyak 378 unit akan selalu siaga menjalankan tugasnya," ujarnya.

Capt Weku mengungkapkan pada Puncak Peringatan Hari Maritim Nasional Tahun lalu Presiden telah menyampaikan bahwa pemerintah telah dan terus bekerja untuk meningkatkan konektivitas seluruh pulau di Nusantara, antara lain dilakukan melalui pembangunan pelabuhan besar maupun pelabuhan kecil di pulau- pulau kecil dan terisolir.

"Hal ini selain memberikan manfaat kepada konektivitas logistik nasional, juga membawa manfaat kepada pertumbuhan wisata maritim nasional yang juga menjadi pembangkit pertumbuhanekonomi secara keseluruhan," ujarnya.

Selanjutnya, sebagai bukti nyata kiprah di dunia internasional, KPLP dan PPLP juga mengambil peran dalam perhelatan dalam event-event internasional yang diselenggarakan di Indonesia seperti pertemuan G20 dimana G20 merupakan forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU).

 

 

Kekuatan KPLP

Patroli laut gabungan KPLP, Bea Cukai dan Polairud
Patroli laut gabungan KPLP, Bea Cukai dan Polairud (dok: Kemenhub)

Dalam menjalankan operasional tugas penegakkan hukum di perairan, KPLP memiliki 5 (lima) Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) yang sekaligus menjadi basis pengamanan perairan di Indonesia.

Kelima Pangkalan tersebut adalah Pangkalan PLP Kelas I Tanjung Priok, Pangkalan PLP Kelas II Tanjung Uban, Pangkalan PLP Kelas II Tanjung Perak, Pangkalan PLP Kelas II Bitung dan Pangkalan PLP Kelas II Tual.

KPLP memiliki kurang lebih 9000 orang personil dengan aset kapal patroli sebanyak 378 unit yang terdiri dari 7 unit kapal kelas I (60 meter), 15 unit kelas II (42 meter), 54 unit kelas III (28 meter), 65 unit kelas IV (15 meter), serta 237 unit kelas V (12 meter). Termasuk di dalamnya 39 (tiga puluh Sembilan) unit kapal yang berada di 5 (lima) Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) yang tersebar di seluruh penjuru tanah air.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya