Mau Ramadan dan Lebaran Lebih Bebas? Buruan Vaksin Booster Makanya

Menko Luhut ingin masyarakat bisa lebih terbebas dari ancaman pandemi Covid-19 saat bulan Ramadan dan Lebaran

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 14 Mar 2022, 18:50 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2022, 18:50 WIB
FOTO: Pelaksanaan Vaksinasi Booster COVID-19 di Surabaya
Warga menerima dosis vaksin booster COVID-19 Pfizer di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (13/1/2022). (JUNI KRISWANTO/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, ingin masyarakat bisa lebih terbebas dari ancaman pandemi Covid-19 saat bulan Ramadan dan Lebaran Idul Fitri 2022 nanti. Dengan syarat, vaksinasi lengkap dan booster dapat dipercepat.

"Kita berharap kita akan lebih bebas nanti dalam bulan Lebaran. Untuk itu kami titip supaya kita semua melakukan vaksinasi lengkap dan booster," ujar Luhut dalam sesi teleconference, Senin (14/3/2022).

"Terutama yang lansia dan komorbid, sehingga nanti kita semua bisa melaksanakan ibadah puasa dengan lebih bebas," pintanya.

Luhut pun meminta masyarakat tidak tebang pilih jenis vaksin dalam pelaksanaan booster. Himbauan ini diberikannya kepada sejumlah masyarakat yang takut akan efek tertentu dari hasil penyuntikan dosis ketiga untuk salah satu produk vaksin, yakni astra zeneca.

"Saya minta masyarakat yang sudah bisa melakukan vaksin booster untuk segera melakukan booster tanpa perlu memilih jenis vaksinnya. Karena itu semua sama saja dari hasil penelitian. Ini juga sama efektifnya dengan memberikan antibodi terhadap Covid-19," imbuhnya.

Langkah vaksinasi Covid-19 dan booster ini diperlukan demi mendukung kegiatan selama bulan Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri mendatang.

"Kita berharap agar aktivitas ibadah umat muslim dalam Ramadhan dan lebaran nanti tetap dapat berjalan maksimal dengan tetap memegang protokol kesehatan," kata Menko Luhut.

"Sekali lagi saya himbau, kita masih ada dua Minggu sebelum bulan puasa untuk mempercepat vaksinasi ini. Itu untuk keamanan kita semua," tandasnya.

Kemenkes Sebut Jika Vaksin Covid-19 Dosis Kedua Tembus 70 Persen Mudik Bisa Dilakukan

FOTO: Pelaksanaan Salat Tarawih Pertama di Masjid Istiqlal
Umat muslim melaksanakan salat tarawih di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (12/4/2021). Pemerintah menetapkan awal puasa atau 1 Ramadan 1442 H jatuh pada 13 April 2021 berdasarkan keputusan bulat dari berbagai ormas Islam hingga ahli astronomi dalam Sidang Isbat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, kegiatan mudik Lebaran dimungkinkan bisa capaian vaksinasi dosis kedua atau lengkap mencapai 70 persen.

Jika diperhitungkan,pada April target 70 persen dapat tercapai sepanjang suntikan kedua minimal 751.000 orang per hari.

"Kalau kita hitung-hitung skenarionya April, mau salat Idul Fitri, mau mudik, mau ibadah Ramadan, bisa tidak? bisa," kata Nadia dalam diskusi daring, Jumat (11/3/2022).

Dia menjelaskan, target optimis itu berdasarkan akselerasi skenario laju penyuntikan vaksin Covid-19.

Dalam materi pemaparan yang disampaikan Nadia, sasaran vaksinasi dosis kedua sebanyak 270.203.917 orang. Untuk mencapai 70 persen, 189.142.742 orang harus mendapatkan vaksin dosis kedua.

"Bila target 70 persen ingin dicapai pada akhir bulan April maka laju suntikan dosis kedua harus ditingkatkan menjadi 751.000 per hari," kata Nadia.

Namun, jika laju suntikan dosis kedua di bawah jumlah tersebut per harinya maka target 70 persen dosis kedua baru akan tercapai akhir Mei 2022.

Nadia menyampaikan, target untuk mencapai 70 persen dosis kedua, suntikan per hari tidak perlu muluk-muluk sebagai saat dosis pertama yang ditargetkan 1-2 juta orang per hari.

"Enggak usah banyak-banyak dulu kan kita mendengar 2,2, 2,4, 2,5 juta, sekarang cukup kalau 750.000 per hari kita bisa kerja suntikan keduanya," kata Nadia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya