Uni Eropa Beri Rusia Sanksi Lagi, Kali Ini Larang Investasi Energi Hingga Impor Baja

Uni Eropa menyetujui sanksi baru terhadap Rusia, mulai dari larangan investasi di sektor energi hingga impor baja.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 16 Mar 2022, 13:40 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2022, 13:40 WIB
FOTO: Rusia Bersolek Menyambut Tahun Baru 2021
Foto yang diabadikan pada 2 Desember 2020 ini menunjukkan Katedral Santo Basil di Moskow, ibu kota Rusia. (Xinhua/Bai Xueqi)

Liputan6.com, Jakarta - Uni Eropa telah resmi menyetujui sanksi baru terhadap Rusia atas invasi di Ukraina.  Sanksi Rusia itu dipublikasikan di jurnal resmi Uni Eropa - mencakup larangan investasi di sektor energi, ekspor barang mewah, dan impor produk baja dari Rusia.

Dilansir dari CNN Business, Rabu (16/3/2022) dalam sanksi ini ada juga pembekuan lebih banyak aset pebisnis yang mendukung Rusia, termasuk mantan pemilik klub sepak bola Chelsea Roman Abramovich.

"Sanksi termasuk larangan luas pada investasi baru di sektor energi Rusia dengan pengecualian terbatas untuk energi nuklir sipil dan pengangkutan produk energi tertentu kembali ke Uni Eropa," demikian pernyataan Komisi Eropa.

Sanksi terbaru dari Uni Eropa akan menghantam perusahaan minyak utama Rusia Rosneft, Transneft dan Gazprom Neft (GZPFY), tetapi anggota UE akan tetap dapat membeli minyak dan gas dari mereka, menurut sebuah sumber.

Adapun larangan total transaksi dengan beberapa perusahaan milik Rusia yang terkait dengan kompleks industri militer Kremlin.

Larangan Impor Baja Rusia ke Eropa Diestimasi Bakal Rugi

Ilustrasi Pembuatan Baja (iStockphoto)
Ilustrasi Pembuatan Baja (iStockphoto)

Komisi Eropa mengatakan, larangan impor baja Rusia diperkirakan akan memicu kerugian hingga senilai USD 3,6 miliar atau Rp 51,4 triliun.

Perusahaan dari negara anggota Uni Eropa juga tidak akan lagi diizinkan mengekspor barang mewah apa pun yang bernilai lebih dari 300 euro, termasuk perhiasan, dari Rusia.

Ekspor mobil seharga lebih dari 50.000 euro juga akan dilarang, menurut sumber di Uni Eropa.

Ada juga larangan lembaga pemeringkat kredit untuk menerbitkan peringkat untuk Rusia dan perusahaan Rusia, yang menurut Komisi Eropa akan semakin membatasi akses negara itu ke pasar keuangan Eropa.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya