Liputan6.com, Jakarta - Invasi Rusia ke Ukraina menghambat negosiasi perdagangan di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) di Jenewa. Ini ketika negara Barat menolak untuk terlibat dengan Rusia.
Dilansir dari US News, Rabu (23/3/2022) masalah ini membuat para delegasi perdagangan khawatir pertemuan para menteri perdagangan yang dijadwalkan pada 13 Juni mendatang, dan sudah dua kali ditunda karena Covid-19, akan gagal menghasilkan kesepakatan.
Baca Juga
"Ada anggota WTO yang tidak mau bernegosiasi dengan Rusia," kata Hamid Mamdouh, mantan pejabat WTO dan pengacara perdagangan di Jenewa.
Advertisement
"Semakin lama perang berlangsung, semakin mengganggu pekerjaan WTO," ungkapnya.
Seorang delegasi dari negara Barat menyebutkan negara yang enggan terlibat dengan Rusia di WTO termasuk Uni Eropa, Amerika Serikat, Kanada dan Inggris.
Namun, sumber itu tidak menanggapi permintaan resmi untuk memberikan komentar lebih lanjut. "Kami menolak untuk terlibat secara bilateral atau dalam konteks kelompok yang lebih kecil," kata sumber tersebut.
Negosiasi Perdagangan WTO di Berbagai Sektor Terhambat
Enggannya sejumlah negara untuk terlibat dengan Rusia di WTO sejauh ini mempengaruhi negosiasi perikanan, pertanian serta e-commerce dan fasilitasi investasi, demikian menurut sumber di WTO.
Adapun juru bicara WTO Keith Rockwell yang mengungkapkan, ada "banyak negara yang telah mengajukan keberatan atas apa yang terjadi di Ukraina dan keberatan ini telah terwujud dengan kurangnya keterlibatan anggota yang bersangkutan".
Jauh sebelum konflik Rusia-Ukraina, WTO sudah menghadapi beberapa hambatan dalam membuat kesepakatan perdagangan global besar.
"Efek kumulatif (dari masalah) bisa membawa WTO ke titik puncaknya," kata Hamid Mamdouh, mantan pejabat WTO.
Pertemuan delegasi dan menteri perdagangan dari seluruh dunia di WTO biasanya berlangsung setiap dua tahun tetapi ditunda pada 2020 hingga November 2021 karena Covid-19.Â
Tanggal baru pertemuan kemudian ditetapkan sehari sebelum invasi Rusia di Ukraina terjadi.
Advertisement