Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah pada Selasa pagi menguat dibayangi kebijakan pengetatan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve.
Rupiah pagi ini bergerak menguat 68 poin atau 0,46 persen ke posisi 14.629 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.697 per dolar AS.
Baca Juga
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Selasa, mengatakan, rupiah mungkin masih bisa melemah terhadap dolar AS hari ini.
Advertisement
"Pasar kemungkinan masih mengantisipasi perubahan kebijakan pengetatan moneter AS yang lebih agresif di bulan-bulan mendatang," ujar Ariston seperti dikutip dari Antara, Selasa (17/5/2022).
Indeks dolar AS, meskipun terkoreksi dari level tertingginya di 105, tapi masih berada di level tinggi di kisaran 104,2.
Namun di sisi lain, pagi ini harga aset berisiko di sesi Asia kelihatan positif. Indeks saham Asia bergerak positif.
"Sebagian nilai tukar emerging markets juga bergerak menguat terhadap dolar AS. Ini mungkin bisa menahan pelemahan rupiah," kata Ariston.
Â
Sentimen Dalam Negeri
Dari dalam negeri, lanjut Ariston, surplus neraca perdagangan April 2022 juga mungkin bisa menahan pelemahan rupiah.
Ariston memperkirakan rupiah hari ini berpotensi melemah ke kisaran 14.550 per dolar AS hingga 14.650 per dolar AS.
Pada Jumat (13/5), rupiah ditutup melemah 15 poin atau 0,1 persen ke posisi 14.613 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.598 per dolar AS.
Advertisement