Liputan6.com, Jakarta PT Aneka Tambang Tbk atau Antam terus menjaga kepatuhan dan tata kelola yang baik dalam praktik pertambangan.
Menurut Desy Israhyanti, Equity Analyst Pilarmas Investindo Sekuritas, ternyata ada beberapa investor saham yang kerap memperhatikan hal ini, yang juga cukup berpengaruh terhadap fundamental perusahaan.
Baca Juga
"Sebenarnya tata kelola bagi Antam akan sangat penting karena Antam perusahaan negara dan bergerak di sektor komoditas dengan usaha yang mencakup dari hulu ke hilir," ungkap Desy, Selasa (30/8/2022).
Advertisement
Meski bukan diurutan utama yang dilihat investor seperti industri dan ekonomi, namun faktor GCG yang berpengaruh pada fundamental perusahaan cukup menjadi perhatian.
Antam sendiri saat ini fokus fokus pada peningkatan nilai tambah produk, optimalisasi tingkat produksi dan penjualan, serta implementasi strategi pengelolaan biaya yang tepat dan efisien, dalam memaksimalkan imbal hasil dari komoditas nikel, emas, dan bauksit.
Sekretaris Perusahaan ANTAM, Syarif Faisal Alkadrie, Antam juga terus menjalankan komitmen untuk melaksanakan pertumbuhan berkelanjutan dengan melaksanakan best practices di setiap lini operasi Perusahaan, senantiasa cermat dalam melihat peluang pasar, merencanakan kegiatan eksplorasi secara agresif, efektif, dan market-based.
“Kepatuhan ANTAM dalam melaksanakan praktik pertambangan dan tata kelola yang baik tersebut telah terbukti dengan dicapainya milestones penting selama tahun 2022 ini,” tuturnya.
Komitmen K3
Salah satunya adalah pencatatan capaian Zero Fatality atas penerapan Prinsip K3 selama Semester Pertama Tahun 2022. Tak hanya itu, Antam mendapatkan penghargaan di bidang Tata Kelola Perusahaan yaitu: Anugerah BUMN dan IICD Corporate Governance Award. Antam juga meraih penghargaan di bidang Corporate Social Responsibility yaitu: BCOMSS Award serta CSR & PDB Award.
Dalam kaitannya dengan pengembangan bisnis perusahaan, di 2022 ini Antam telah melakukan penandatanganan perjanjian jual beli tenaga listrik untuk Smelter Feronikel di Haltim dengan PLN, dan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan PLN untuk suplai listrik di Pabrik Feronikel ANTAM di Pomalaa, Sulawesi Tenggara yang menggunakan pembangkit listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT).
Antam juga melakukan penandatanganan kerjasama dengan beberapa mitra strategis terkait hilirisasi nikel dan pengembangan Kawasan Industri antara Antam dan CNGR. Teranyar, Antam melakukan spin-off sebagian segmen usaha pertambangan nikel kepada anak perusahaannya sebagaimana RUPSLB yang dilakukanb beberapa waktu lalu.
Advertisement