Serap Beras Petani, Bulog Siapkan Dana Unlimited

Perum Bulog menegaskan kesiapan untuk menyerap beras petani dengan dana tak terbatas (unlimited).

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 14 Nov 2022, 11:15 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2022, 11:15 WIB
Ratusan Ribu Ton Beras Tak Terpakai di Gudang Bulog
Pekerja menata susunan karung beras di Gudang Bulog Divisi Regional DKI Jakarta, Kelapa Gading, Kamis (18/3/2021). Perum Bulog menegaskan kesiapan untuk menyerap beras petani dengan dana tak terbatas (unlimited). di gudang. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Perum Bulog menegaskan kesiapan untuk menyerap beras petani dengan dana tak terbatas (unlimited). Komitmen ini dilaksanakan sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 5 Tahun 2015, guna mengamankan harga gabah beras di tingkat petani dengan menyerap beras petani dalam negeri sepanjang tahun ini.

“Kami sudah bekerjasama dengan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk permodalan dalam melakukan penyerapan beras petani ini, jadi kalo terkait jumlah pendanaan tidak ada permasalahan sama sekali, kita siap menyerap maksimal produksi gabah beras dalam negeri”, kata Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Mokhamad Suyamto dikutip dalam pernyataan tertulis, Senin (14/11/2022).

Sepanjang tahun ini, Suyamto melaporkan, telah melakukan pembelian beras petani dalam negeri dengan jumlah mencapai 830 ribu ton per 3 November 2022, dengan melibatkan kelompok tani/gapoktan, penggilingan dan berbagai stakeholder lainnya.

Selanjutnya, Suyamto menambahkan, selain pendanaan semua perangkat yang dimiliki Bulog juga sangat siap untuk menyerap dan menyimpan produksi gabah beras dalam negeri.

Dengan kapasitas 4 juta ton, maka space gudang Bulog saat ini disebutnya masih banyak tersedia untuk menyimpan gabah beras tersebut.

“Kami memiliki 1.682 unit gudang dengan kapasitas 4 juta ton yang tersebar di seluruh Indonesia sampai dengan daerah tertinggal, terdepan, terluar (3T) sekalipun, jadi terkait sarana penyimpanan juga tidak ada masalah," terang Suyamto.

 

Turun ke Sentra Produksi

Stok beras di gudang Bulog Banyuwangi mencukupi untuk tiga bulan ke depan (Istimewa)
Stok beras di gudang Bulog Banyuwangi mencukupi untuk tiga bulan ke depan (Istimewa)

Kemudian, ia juga menjelaskan bahwa dirinya bersama seluruh direksi Bulog turun ke wilayah-wilayah sentra produksi untuk mengawal langsung tim di lapangan dalam proses penyerapan gabah beras dalam negeri ini.

"Kegiatan penyerapan gabah beras petani dalam negeri selain bertujuan untuk menjaga tingkat harga bagi produksi petani, juga untuk memupuk stok sebagai cadangan beras pemerintah," ungkapnya.

Selain itu, ia mengatakan, kegiatan penyerapan gabah/beras petani dalam negeri ini juga berperan dalam menggerakkan perekonomian di tingkat petani. Sehingga dapat memulihkan roda perekonomian sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Triliun rupiah beredar di perdesaan pada saat kegiatan penyerapan dilakukan Perum Bulog. Penyerapan ini juga merupakan salah satu fungsi stabilisasi harga di tingkat petani," tandasnya.

Bulog Sudah Beli Beras Petani 815 Ribu Ton

Bulog Pastikan Stok Beras Aman
Pekerja memikul karung beras di sentra pasar beras Cipinang, Jakarta, Selasa (19/5/2020). Perum bulog menjamin stok beras nasional pada Juni 2020 mencapai 1,8 juta ton dengan hasil penyerapan panen di sejumlah sentra produksi diperkirakan 650 ribu ton pada Juni 2020. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik atau Perum Bulog telah telah menyerap 815 ribu ton beras dari petani. Penyerapan beras petani oleh Bulog ini merupakan perintah langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi)

Sekretaris Perusahaan Bulog Awaluddin Iqbal menjelaskan, bersamaan dengan musim panen, Bulog akan terus meningkatkan penyerapan beras dari petani.

"Per hari ini, Bulog telah menyerap sebanyak 815.000 ton setara beras petani dalam negeri," ujar Awaluddin kepada merdeka.com, Rabu (2/11/2022).

Penyerapan beras Bulog ini langsung dipantau oleh jajaran direksi Bulog di sentra-sentra beras. "Intinya Bulog akan maksimal melakukan penyerapan hasil produksi petani," ucapnya.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebut, dia diminta oleh Presiden Jokowi untuk mengecek secara faktual stok beras nasional yang ada saat ini.

"Saya diberi waktu oleh Bapak Presiden satu minggu ini untuk mengecek kembali faktualisasi data yang ada bersama seluruh jajaran, bersama para gubernur, para bupati," ujar Syahrul usai rapat di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 31 Oktober 2022.

Berdasarkan data dan neraca yang dimiliki oleh Kementerian Pertanian, saat ini ketersediaan beras nasional masih cukup. Bahkan, dari prognosis yang disampaikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras pada tahun ini merupakan yang tertinggi.

"Pada panen tertinggi kita Maret-April itu di atas 18,3 juta (ton), kemudian panen kedua kita pada Agustus, September, Oktober itu bahkan 13 koma sekian (juta ton). Oleh karena itu, data BPS juga menunjukkan bahwa sekarang stok-stok itu ada 60 persen di tangan rakyat sendiri," jelasnya.

Meski demikian, Jokowi memerintahkan jajarannya untuk menambah stok beras melalui beras cadangan yang ada di Bulog. Dia memastikan pihaknya akan segera melakukan hal tersebut dalam waktu singkat.

Dengan ketersediaan stok beras yang mencukupi, Syahrul berharap fluktuasi harga beras pun dapat ditangani. Dia sendiri telah berkomitmen bersama Menteri Perdagangan, Bulog, dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk bersama-sama melihat ketersediaan stok beras.

Airlangga Optimistis Cadangan Beras Pemerintah Tembus 1 Juta Ton di Akhir Tahun

Pasokan Melimpah dan Stok Gudang Penuh, Operasi Pasar Tidak Perlu
Bulog tak perlu melakukan operasi pasar beras. Karena jika stok beras di pasar berlebih, akan beresiko bagi petani.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis cadangan beras pemerintah (CBP) dapat mencapai 1 juta ton pada akhir 2022.

Hal tersebut dikarenakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 125 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah.

"Dengan adanya Perpres harusnya bisa menyerap besar," kata Airlangga kepada wartawan usai rapat bersama Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin 31 Oktober 2022.

Menurut dia, keberadaan Perpres tersebut memberikan keleluasaan dan fleksibilitas bagi Badan Urusan Logistik (Bulog) dalam menyerap beras rakyat. Oleh sebab itu, Airlangga meyakini target 1 juta ton bisa terealisasi.

"Dengan perpres, harusnya Bulog bisa menyerap beras lebih besar (untuk CBP). Kita lihat saja (kapan realisasinya)," jelas dia.

INFOGRAFIS JOURNAL Negara dengan Konsumsi dan Produksi Beras Jadi Nasi Terbanyak di Dunia
INFOGRAFIS JOURNAL Negara dengan Konsumsi dan Produksi Beras Jadi Nasi Terbanyak di Dunia (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya