Hore, Belanja di Malaysia Bisa Pakai QRIS Tahun Depan

Pemanfaatan transaksi menggunakan QR code Indonesia atau QRIS sudah lebih dulu diimplementasikan di Thailand pada 29 Agustus 2022.

oleh Tira Santia diperbarui 12 Des 2022, 12:10 WIB
Diterbitkan 12 Des 2022, 12:10 WIB
QRIS BRI
Pemakaian QRIS BRI untuk kemudahan bertransaksi secara digital.

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menargetkan transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) antarnegara dapat digunakan secara penuh pada pertengahan 2023.

Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Fitria Irmi Triswati mengatakan, sebelumnya pemanfaatan transaksi menggunakan QR code Indonesia sudah lebih dulu diimplementasikan di Thailand pada 29 Agustus 2022.

“Kemarin baru diluncurkan pada 29 Agustus 2022 oleh Presiden, kita me-launch QR antarnegara untuk Indonesia dan Thailand. Jangan khawatir, dalam tagline ke depan ini ada banyak negara juga yang sudah kita jajaki,” kata Fitria dalam Closing Ceremony 4th Indonesia Fintech Summit & Bulan Fintech Nasional 2022, di Yogyakarta, Senin (12/12/2022).

Selanjutnya setelah Thailand, QRIS antar negara akan diterapkan di Malaysia dan dilanjutkan ke Singapura, untuk menyambungkan sistem pembayaran melalui QR code currency.

“Dengan Malaysia kita sudah piloting, insyaAllah pada 2023 di pertengahan pertama sudah implementasi,” ujarnya.

Sementara dengan Singapura, masih pada di tahap penyelesaian untuk tanda tangan kerjasama antara Bank Indonesia dengan Bank Singapura. Menurutnya, dalam mengimplementasikan QRIS antarnegara tidak bisa terburu-buru, banyak proses yang harus dilewati.

“Lalu dengan Singapura juga sudah penjajakan, sehingga inisiasi dan sebagainya, kan dalam prosesnya ada piloting, dan kita juga perlu menyusun kerjasama dengan pihak di luarnya ‘switching’, sehingga butuh beberapa tahapan memastikan agar Indonesia Outbound tadi bisa nyaman bertransaksi,” ujarnya.

Adapun QRIS merupakan penyatuan berbagai macam QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) menggunakan QR Code. QRIS dikembangkan oleh industri sistem pembayaran bersama dengan Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code dapat lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.

Semua Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran yang akan menggunakan QR Code Pembayaran wajib menerapkan QRIS. Sejak diluncurkan pada Agustus 2019 hingga saat ini sebanyak lebih dari 22 juta merchant telah menggunakan QRIS.

“QRIS itu didukung oleh 22 juta merchant di Indonesia sudah sangat meluas. Kemudian di dukung oleh Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) di Indonesia ada sekitar 80 PJSP, sehingga basisnya sudah sangat kuat,” pungkasnya.

Sebentar Lagi Beli Barang di Jepang Bisa Pakai QRIS

Transaksi Digital Askrindo Tingkatkan Gerakan Literasi Masyarakat
Pengunjung bertransaksi menggunakan QRIS atas Pembelian Asuransi Kecelakaan Diri Askrindo pada gelaran Java Jazz Festival 2022 di booth DigiAsk Hall C2, JIExpo Kemayoran, Jakarta (28/05/2022). Transaksi ini meningkatkan literasi masyarakat atas kemudahan pembelian Asuransi secara online. (Liputan6.com/HO/Iqbal)

Bank Indon​esia (BI) memperluas layanan Pembayaran Berbasis QR code made in Indonesia yaitu QRIS. Kali ini BI menggandeng Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang. Sebelumnya, BI telah menggandeng otoritas Thailand dan beberapa negara lainnya.

Penandatanganan Nota Kerja Sama (NK) ini dilakukan oleh Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta, dan Director General for Commerce and Service Industry Policy METI Jepang, Mogi Tadashi pada 9 Desember 2022 di Tokyo. Penandatangan disaksikan oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo, serta Parliamentary Vice-Minister METI Jepang, Makoto Nagamine.

Kerja sama pembayaran berbasis QR code dimaksud bertujuan untuk mengakselerasi kerja sama terkait penerapan dan interoperabilitas pembayaran lintas batas atau negara dengan menggunakan QR code, yakni QR Code Indonesian Standard (QRIS) dan Japan Unified QR Code (JPQR). Kerja sama ini akan membangun kerangka yang memfasilitasi pembayaran berbasis QR code antar kedua negara, termasuk untuk pihak ketiga seperti operator sistem pembayaran (SP).

Kesepakatan tersebut menandai dimulainya kerja sama antara BI dan METI Jepang untuk melakukan berbagai kegiatan terkait interkonektivitas sistem pembayaran berbasis QR code yang meliputi dialog kebijakan, kerja sama teknis, dan pembentukan kelompok kerja untuk memastikan tercapainya tujuan, termasuk dalam upaya mengimplementasikan pembayaran lintas batas berbasis QR code untuk mendukung transaksi antar masyarakat di kedua negara. Harapannya, hal ini dapat mendorong digitalisasi sistem pembayaran baik di Indonesia maupun Jepang.

 

Dorong Penggunaan Uang Lokal

BI Luncurkan QR Code Indonesia
Karyawan BI melakukan transaksi menggunakan QR Code Indonesian Standard (QRIS) di kantor BI, Jakarta, Sabtu (17/8/2019). QRIS merupakan transformasi digital pada Sistem Pembayaran Indonesia sangat membantu percepatan pengembangan ekonomi dan keuangan digital di Indonesia. (Liputan6.com/HO/Rizal)

Deputi Gubernur Dody B. Waluyo menjelaskan, kerja sama pembayaran berbasis QR code antara BI dan METI akan menjadi perhatian utama bagi regulator dan industri mengingat NK dimaksud dapat memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Jepang.

"Kerja sama sistem pembayaran berbasis QR code ini sekaligus menjadi wujud nyata implementasi dari G20 Roadmap for Enhancing Cross-border Payments, serta menjadi terobosan dalam memperkuat integrasi ekonomi kawasan sejalan dengan Keketuaan Indonesia pada ASEAN and co-Chairmanship Jepang pada ASEAN+3 di tahun 2023," kata dia dalam keterangan tertulis, Jumat (9/12/2022).

"Selain itu, konektivitas pembayaran juga perlu dikaitkan dengan kerangka kerja untuk mendorong penggunaan uang lokal dalam rangka mendukung kegiatan perdagangan dan investasi internasional sehingga tercipta transaksi ritel dan wholesale lintas batas yang efisien," tambah dia.

Bank Indonesia terus berupaya menginisiasi, memperkuat dan memperluas kerja sama dengan berbagai mitra strategis internasional, baik secara bilateral maupun multilateral, dengan berbagai bank sentral dan otoritas mitra internasional sehingga dapat menciptakan sistem pembayaran lintas batas yang lebih murah, cepat, inklusif, dan transparan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya