Kemenhub Minta Bandara Banyuwangi Terus Jalankan Konsep Green Airport

Kementerian Perhubungan meminta Bandara Banyuwangi tetap menjalankan konsep bandara yang ramah lingkungan atau green airport.

oleh Arief Rahman H diperbarui 09 Jan 2023, 17:45 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2023, 17:45 WIB
Direktur Jenderal Perhubungan Udara M. Kristi Endah Murni saat melakukan peninjauan fasilitas di Bandar Udara Banyuwangi
Direktur Jenderal Perhubungan Udara M. Kristi Endah Murni saat melakukan peninjauan fasilitas di Bandar Udara Banyuwangi (dok: Kemenhub)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perhubungan meminta Bandara Banyuwangi tetap menjalankan konsep bandara yang ramah lingkungan atau green airport. Bahkan konsep ini pernah diganjar penghargaan tertinggi di bidang arsitektur.

Hal ini diungkap Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub M. Kristi Endah Murni saat melakukan peninjauan fasilitas di Bandar Udara Banyuwangi dan Akademi Penerbang Indonesia (API) di Banyuwangi, Jawa Timur. Kristi mengatakan, fasilitas yang tersedia di Bandara Banyuwangi sudah lengkap dan dapat memberikan kenyamanan bagi pengguna jasa transportasi udara.

"Bandara Banyuwangi ini memiliki arsitektur khas daerah Banyuwangi sekaligus bandara yang mengusung konsep Green Airport. Ciri khas ini harus dipelihara dan dipertahankan," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (9/1/2023).

Arsitektur Bandara Banyuwangi tersebut terinspirasi dari penutup kepala Suku Osing yang merupakan suku asli Banyuwangi. Selain itu bandara ini memiliki sistem udara alami dengan ventilasi dan pengaturan ruang yang membuat udara mengalir secara optimal.

"Dengan mengusung konsep green airport yang menggunakan rumput dan kayu, arsitektur unik Bandara Banyuwangi mendapat penghargaan Aga Khan Award for Architecture 2022, yang merupakan salah satu penghargaan tertinggi dalam bidang arsitektur," ungkap Kristi.

Bandara Banyuwangi yang berada di Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi berdiri diatas tanah seluas 125,5 Ha. Panjang runway saat ini mencapai 2.450 meter dengan lebar 45 meter sehingga bandara ini dapat melayani pesawat tipe Boeing 737 maupun Airbus A 320.

Untuk sisi darat, terdapat gedung terminal internasional seluas 600 meter persegi yang mampu menampung kapasitas hingga 80 ribu penumpang per tahun, sedangkan gedung terminal domestik berukuran 10.000 meter persegi sehingga mampu menampung kapasitas hingga 500 ribu penumpang per tahun.

“Mudah-mudahan di 2023 ini terjadi peningkatan jumlah penumpang maupun pergerakan pesawat di Bandara Banyuwangi, sehingga mobilitas masyarakat dan barang dari dan ke Banyuwangi serta daerah sekitarnya dapat terlayani dengan baik,” ucap Kristi.

 

Sekolah Penerbangan

Pesawat Herkules milik TNI AU di siagakan di Bandara Banyuwangi, untuk mendukung KTT G-20 di Bali. (Hermawan/Liputan6.com)
Pesawat Herkules milik TNI AU di siagakan di Bandara Banyuwangi, untuk mendukung KTT G-20 di Bali. (Hermawan/Liputan6.com)

Pada kesempatan yang sama, mewakili Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kristi juga melakukan kunjungan ke Akademi Penerbang Indonesia (API) Banyuwangi.

"Kami bangga dengan adanya Sekolah Penerbang pertama yang mampu mengoperasikan Pesawat Amfibi dan mengelola Bandara Perairan (Seaplane), sehingga mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia," jelas Kristi.

Sebagai lembaga pendidikan dan pelatihan di bawah SDM Perhubungan, API Banyuwangi diharapkan terus berperan menjadi sekolah penerbang yang mampu menjadi wadah dalam menyiapkan SDM Penerbangan yang kompeten dan berprestasi.

"Begitupun dengan seluruh pegawai dan civitas akademika API Banyuwangi, agar mendukung penuh seluruh kegiatan belajar mengajar, bekerja secara profesional dan melakukan update kemampuan sesuai kebutuhan industri penerbangan,” ujarnya.

 

Pengguna Diprediksi Naik

Akitivitas Penerbangan di Bandara Banyuwangi (Istimewa)
Akitivitas Penerbangan di Bandara Banyuwangi (Istimewa)

Eksekutif Manager Angkasa Pura II Cabang Bandara Banyuwangi Indrawansyah memprediksi jumlah penumpang akan melonjak hingga 90 persen pada puncak libur Panjang Hari raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) mulai 24 hingga 30 Desember mendatang.

Saat ini hingga Desember, pihaknya mencatat sudah ada sebanyak 6.840 penumpang.

"Kenaikan tersebut sekitar 90 persen dibandingkan tahun kemarin yang hanya sekitar 3.545 penumpang," ujar Indrawansyah, Selasa (20/12/2022).

Saat ini Bandara Banyuwangi sudah siap 100 persen untuk menyambut penumpang yang akan libur Natal dan Tahun Baru, dari dan menuju Banyuwangi.

 

Fasilitas Baru

Green Airport Banyuwangi Raih Penghargaan Arsitektur Paling Bergengsi di Dunia
Bandara Banyuwangi.

Tidak hanya itu, PT Angkasa Pura II juga menghadirkan fasilitas baru untuk memudahkan check In, yaitu dengan alat Safe Check In. Dengan cara ini, penguna jasa tidak perlu lagi ribet ke konter pelayanan tiket dan antre. Penumpang bisa langsung Check In mandiri melalui mesin yang telah disediakan.

"Nantinya penumpang hanya perlu menuliskan kode booking yang telah dipesan sebelumnya melalui aplikasi, setelah itu cukup menempelkan kartu Identitas dan akan keluar print out tiket pesawat," tambah Indra.

Dengan cara ini diharapkan para penumpang bisa terbantu saat terjadi lonjakan penumpang dan mengurangi antrean saat check in.

"Libur Nataru saat ini memang ditunggu oleh masyarakat, Tapi kami mengimbau untuk mempersiapkan diri dengan baik dan bisa datang lebih awal satu atau dua jam sebelum keberangkatan serta tidak lupa untuk vaksin dosis ketiga atau booster," tambahya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya