Liputan6.com, Jakarta PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) siap melaksanakan arahan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, untuk mengantisipasi gejolak ekonomi pada 2023 yang diprediksi bakal terjadi.
Direktur Utama PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) Arisudono Soerono mengatakan, desas-desus permasalahan ekonomi atau resesi bermunculan saat memasuki 2023.
Baca Juga
Dua Calon Pemain Naturalisasi Diperkirakan Tidak Bisa Perkuat Timnas U-20 di Piala Asia 2025, Ini Penyebabnya
Sempat Didaftarkan, Erick Thohir Tak Paksakan Justin Hubner dan Ivar Jenner Bergabung di Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024
STY Keluhkan Jadwal Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Erick Thohir Minta Fokus dan Jangan Banyak Ngeluh
Menteri BUMN Erick Thohir pun mengingatkan permasalahan ekonomi yang akan dihadapi dunia dan Indonesia dan memberi arahan untuk BKI, sebagai salah satu BUMN berupaya menjaga optimisme menghadapi tantangan tersebut.
Advertisement
“Isu-isu yang mengemuka tentu bisa menjadi peringatan dini bagi para pelaku industri untuk kembali bekerja keras melancarkan roda perekonomian. Kami sebagai BUMN perlu ikut berperan aktif mengantisipasi hal tersebut bila benar-benar terjadi,” ujar dalam keterangan resminya, Kamis (19/01/2022).
Arisudono mengungkapkan, BKI sebagai perusahaan Testing, Inspection, and Certifications (TIC) akan membuat industri yang saling terhubung untuk tetap bisa tumbuh meskipun ada prediksi permasalahan perekonomian di dunia.
“Perusahaan yang bekerja di bidang jasa TIC tidak mungkin bisa berdiri sendiri, kami perlu membantu industri terkait bertumbuh dengan, misalnya, pemberian insentif, kemudahan komunikasi, sosialisasi TIC kapan dan lain sebagainya,” tutur Arisudono.
Selain memperkuat kerja sama dengan pihak lain, lanjut Arisudono, BKI juga akan menekan efisiensi pengeluaran dan pengalokasian pada program dengan skala prioritas yang lebih tinggi.
“Sesuai anjuran Menteri BUMN, BKI sebagai induk holding BUMN Jasa Survey atau IDSurvey akan lebih intensif menyatukan ketiga entitas khususnya terkait penanganan ekonomi dengan kerja cerdas,” tuturnya.
Erick Thohir Puas, Merger Bawa Pelindo jadi Operator Terminal Petikemas Terbesar ke-8 Dunia
Menteri BUMN Erick Thohir mengaku puas akan kinerja PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo pasca merger, meski belum genap 2 tahun. Dia mengacu pada capaian kontribusi perusahaan dalam beberapa waktu kebelakang.
Erick menilai merger tersebut terbukti mampu meningkatkan posisi Pelindo menjadi operator terminal petikemas terbesar ke-8 di dunia.
"Merger terbukti mempermudah koordinasi pengelolaan pelabuhan di seluruh Indonesia. Dampaknya, kontribusi terhadap negara melalui dividen, PNBP, konsesi, dan pajak penghasilan, juga meningkat signifikan," ujar Erick saat menghadiri acara Pelindo Forum di Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar), mengutip keterangan resmi, Kamis (19/1/2023).
Dalam dua tahun terakhir, konsesi Pelindo mencapai Rp 360 miliar pada 2021 dan meningkat menjadi Rp 473 miliar pada 2022. Sama halnya dari PNBP yang tercatat sebesar Rp 157 miliar pada 2021 dan Rp 173 miliar pada 2022.
Kemudian, PPh Pelindo pada 2022 mencapai Rp 1,815 triliun atau naik dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,185 triliun. Sedangkan, dividen Pelindo menyentuh angka Rp 1,317 triliun pada 2022 atau naik signifikan dibandingkan 2021 yang sebesar Rp 560 miliar.
"Kalau kita lihat, total kontribusi Pelindo kepada negara selama 2021 hingga 2022 mencapai Rp 6,03 triliun. Angka ini per Oktober 2022, bisa lebih tinggi lagi kalau sudah final. Target kita di 2025 itu mencapai Rp 21 triliun," beber Erick.
Dia mengatakan, penggabungan Pelindo tak hanya meningkatkan kekuatan operasional, finansial, dan SDM, melainkan juga mampu meningkatkan sinergisitas antarpelabuhan, jaringan pelayaran terintegrasi, dan peningkatan konektivitas hinterland yang mendorong efisiensi rantai serta mengurangi biaya logistik.
Optimalisasi jaringan hub and spoke melalui kerja sama dengan shipping lines dan business partners bertujuan memperkecil gap dan in-balance cargo, khususnya di Indonesia bagian timur dan penurunan biaya logistik.
"Pelindo memiliki 31 inisiatif strategis yang akan diimplementasikan sejak 2021 hingga 2025. Targetnya harus mampu menciptakan nilai tambah sebesar Rp 5,8 triliun," lanjut Erick.
Advertisement
Tekankan 4 Strategi
Erick berujar, Sejak awal terbentuk ia menekankan empat pilar strategis yang harus dicapai Pelindo. Meliputi transformasi pelabuhan kelas dunia, memperkuat ekosistem logistik, efisiensi rantai pasok maritim, dan meningkatkan value perusahaan.
Dengan begitu, Pelindo harus berkolaborasi dengan pihak lain dalam mengembangkan industri di sekitar pelabuhan.
"Contohnya yang berhasil dilakukan Pelindo itu terminal Kijing untuk mendukung peningkatan potensi daerah dan pengembangan ekonomi berbasis sumber daya lokal di Kalimantan Barat. Hal ini akan meningkatkan pemerataan pembangunan dan menciptakan lapangan kerja," ucapnya.
Erick juga meminta Pelindo terus meningkatkan kolaborasi dalam pengembangan dan integrasi kawasan industri dengan pelabuhan melalui kerja sama penyediaan moda transportasi terintegrasi, termasuk dengan BUMN.
Hal ini telah dilakukan sebelumnya dengan menggandeng KAI dan PTPN III untuk mengoptimalisasi Fasilitas Terminal Kuala Tanjung, KEK Sei Mangkei, dan angkutan barang menggunakan kereta api.