Bantu Korban Gempa Turki, Garuda Indonesia Terbangkan Nakes dan 20 Ton Bantuan

Garuda Indonesia mengoperasikan penerbangan yang membawa 120 orang nakes dan 20 ton bantuan kemanusiaan untuk korban gempa di Turki.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 13 Feb 2023, 16:30 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2023, 16:30 WIB
Garuda Indonesia Tutup 97 Rute Penerbangan
Pesawat Garuda terparkir di landasan pacu Terminal 3, Bandara Soekarno Hatta, Banten, Rabu (17/11/2021). Maskapai Garuda Indonesia akan menutup 97 rute penerbangannya secara bertahap hingga 2022 mendatang bersamaan dengan proses restrukturisasi yang tengah dilakukan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Garuda Indonesia ikut turun tangan dalam membantu korban yang terdampak gempa Turki

Garuda Indonesia pada Senin (13/2) mengungkapkan bahwa pihaknya mengoperasikan penerbangan kemanusiaan menuju Turki dengan menerbangkan sedikitnya 120 orang tenaga kesehatan serta 20 ton bantuan kemanusiaan.

Bantuan ini terdiri dari kebutuhan logistik dan kebutuhan tanggap bencana yang diinisiasi oleh pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk korban gempa di Turki.

Maskapai BUMN itu mengatakan, penerbangan kemanusiaan tersebut dilayani dengan armada Airbus A330-300 dan merupakan penerbangan pertama dari dua penerbangan kemanusiaan pemerintah Indonesia ke Turki yang rencananya akan diangkut oleh Garuda Indonesia.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan bahwa penerbangan tersebut merupakan bentuk komitmen Garuda Indonesia untuk senantiasa menjalankan mandat sebagai national flag carrier untuk mendukung penuh solidaritas antarnegara khususnya dalam menjalankan misi kemanusiaan.

"Melayani penerbangan kemanusiaaan ini memiliki arti tersendiri bagi kami bahwa sebagai national flag carrier untuk dapat terus menjaga mandat kami dalam berkontribusi menjaga nilai-nilai kebangsaan dengan menjadi garda terdepan untuk mewujudkan kepedulian bangsa Indonesia kepada rakyat Turki melalui layanan penerbangan yang aman dan nyaman," kata Irfan, dikutip dri keterangan tertulis Senin (3/2/2023).

Penerbangan Garuda ini diberangkatkan dari dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta menuju Bandara Internasional Adana Sakirpasa, Turki melalui Jeddah dimana GA 7980 diberangkatkan dari Bandara Halim Perdanakusuma pada Senin hari ini, pukul 09.00 WIB.

Pesawat itu dijadwalkan tiba di Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah pada pukul 15.20 LT untuk selanjutnya diberangkatkan dari Jeddah pada pukul 16.50 LT dan direncanakan akan tiba di Bandara Adana Sakirpasa pada pukul 19.50 LT.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Koordinasi Intensif

Penampakan Kerusakan Akibat Gempa Dahsyat Magnitudo 7,8 di Turki, Sejumlah Bangunan Runtuh
Orang-orang berkumpul di sekitar bangunan yang runtuh di Pazarcik, di provinsi Kahramanmaras, Turki selatan, Senin dini hari, 6 Februari 2023. Gempa berkekuatan magnitudo 7,8 telah menyebabkan kerusakan signifikan di tenggara Turki dan Suriah dan dikhawatirkan banyak korban jiwa. (Depo Photos via AP)

Irfan memaparkan bahwa prosedur pemberangkatan tenaga kesehatan dan bantuan logistik tersebut telah melalui koordinasi intensif bersama pemangku kepentingan terkait dengan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan antarnegara.

 "Melalui kesempatan ini kami juga ingin menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang secara intensif mendukung kelancaran seluruh proses penerbangan kemanusiaan ini sehingga dapat terealisasi secara optimal," tutur Irfan.

"Sinergi bersama dalam misi kemanusiaan ini, kami yakini tidak hanya menjadi upaya berkelanjutan dalam mendukung hubungan bilateral yang telah terjalin dengan solid, namun juga menjadi representasi penting dalam menyuarakan pesan kemanusiaaan antarnegara ditengah situasi bencana di Turki," dia menambahkan.


Miliarder Yoghurt Ini Sumbangkan Rp 15 Miliar Hartanya Buat Korban Gempa Turki

Ilustrasi Miliarder atau Orang Terkaya. Foto: Freepik
Ilustrasi Miliarder atau Orang Terkaya. Foto: Freepik

Gempa Turki dan Suriah menjadi salah satu bencana paling dahsyat di awal tahun ini. Banyaknya korban hingga bangunan runtuh mengundang empati dan simpati masyarakat dari negara lain untuk berdonasi. Salah satunya bantuan datang dari miliarder pendiri yogurt Chobani Hamdi Ulukaya.

Diketahui jumlah korban tewas mendekati angka 12.000 pada Rabu kemarin. Guncangan gempa bumi yang berkekuatan 7,8 dan 7,5 skala richter di sana menyebabkan bangunan runtuh hingga memakan korban. Karenanya, negara lain banyak yang menyalurkan bantuan untuk korban gempa Turki.

Dilansir dari Fortune, Jumat (10/2/2023), salah satunya bantuan datang dari miliarder yang berbasis di Amerika Serikat sekaligus imigran Turki Hamdi Ulukaya.

Dia berjanji untuk menyalurkan bantuan di minggu ini dengan sumbangan sebesar USD 1 juta atau sekitar Rp 15 miliar.

Ulukaya meminta orang lain bergabung dengannya dalam penyaluran donasi untuk operasi penyelamatan dan pemulihan yang sedang berlangsung.

Dia menulis dalam tweet bahwa akan memberikan sumbangan hingga USD 1 juta melalui Dana Filantropi Turki. Ambang batas itu telah terpenuhi, kata seorang juru bicara Chobani, sehingga total donasinya menjadi USD 2 juta.

Dana yang diperkuat Ulukaya berbasis di New York dan bertujuan untuk mengumpulkan total sumbangan sebesar USD 10 juta, menurut situs web resmi mereka. Mereka telah mengumpulkan hingga USD 4,2 juta sejauh ini.

Ketika bencana melanda pada Senin waktu setempat, Ulukaya mendesak “organisasi, institusi dan orang-orang di dunia” untuk memberikan dukungan bagi korban bencana.

Namun, ini bukanlah aksi pertama Ulukaya dalam bidang bantuan dan sosial. Pada Januari, di tengah banyaknya PHK, dia mengatakan perusahaan harus mempertimbangkan untuk mempekerjakan migran karena bisa menjadi " tenaga kerja yang paling setia dan termotivasi".

Selain itu, dia juga mendirikan Kemitraan Tenda untuk Pengungsi pada 2016, sebuah organisasi nirlaba yang berupaya mendorong perusahaan besar untuk mempekerjakan pengungsi.


Dahsyatnya Dampak Ekonomi Gempa Turki dan Suriah, Kerugian Sentuh Rp 60,4 Triliun

Saat Tentara Rusia Bantu Cari Korban Gempa di Aleppo Suriah
Seorang tentara Rusia memeriksa puing-puing bangunan yang runtuh, di Aleppo, Suriah, Selasa, 7 Februari 2023. Setidaknya 1.400 orang tewas dan 3.411 terluka di seluruh Suriah hari ini dalam gempa bumi yang berpusat di Turki barat daya, kata pemerintah dan penyelamat. (AP/Omar Sanadiki)

Lembaga pemeringkat Fitch Ratings mengungkapkan besaran kerugian ekonomi dari gempa dahsyat yang melanda Turki dan Suriah. 

Mengutip Money Control, Jumat (10/2/2023) Fitch Ratings memperkirakan gempa Turki dan Suriah dapat menyebabkan kerugian ekonomi melebihi USD 4 miliar atau setara Rp. 60,4 triliun (asumsi kurs USD 15.500 per dolar AS).

Sebanyak lebih dari 17.500 korban tewas dalam gempa berkekuatan 7,8 yang melanda Turki dan Suriah pada Senin (6/2/2023). 

Bahkan jumlah korban diperkirakan akan meningkat saat tim penyelamat masih mengupayakan pencarian korban selamat di dalam reruntuhan bangunan.

"Kerugian ekonomi sulit diperkirakan karena situasinya berkembang, tetapi tampaknya akan melebihi USD 2 miliar dan bisa mencapai USD 4 miliar atau lebih", kata Fitch Ratings.

Kerugian yang diasuransikan juga diprediksi akan jauh lebih rendah, mungkin hanya sekitar USD 1 miliar, karena cakupan asuransi yang rendah di wilayah tersebut, tambahnya.

Prancis telah menjanjikan donasi untuk bantuan gempa Turki Suriah sebesar 12 juta euro atau sekitar Rp. 194,9 miliar.

Juru bicara kementerian luar negeri Prancis, Francois Delmas mengatakan bahwa dana bantuan tersebut  akan disalurkan "melalui organisasi non-pemerintah dan PBB di semua wilayah yang terkena dampak gempa".

Adapun 27 pemimpin negara Uni Eropa yang menyampaikan "solidaritas penuh" kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melalui sebuah surat dan menawarkan bantuan darurat menyusul gempa yang merusak banyak fasilitas kota.

"Kami siap untuk lebih meningkatkan dukungan kami dalam koordinasi yang erat dengan otoritas Turki. Pikiran kami akan terus bersama Anda dan masyarakat Anda," demikian pernyataan para pemimpin negara Uni Eropa terkait gempat Turki dan Suriah.

Infografis Respons dan Bantuan Global untuk Gempa Dahsyat Turki. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Respons dan Bantuan Global untuk Gempa Dahsyat Turki. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya