Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investsi Luhut Binsar Pandjaitan menuturkan, pemerintah melihat peluang proyek kereta cepat dapat diteruskan hingga Surabaya, Jawa Timur.
Namun, rencana proyek kereta cepat ke Surabaya perlu didukung oleh transfer teknologi dan pengalaman yang Indonesia telah miliki.
Baca Juga
"Karena kita ada hilirisasi, banyak material-material yang akan bisa diproduksi dalam negeri, sehingga dengan demikian menciptakan lapangan kerja buat UMKM dan sebagainya,” ujar dia dikutip Antara, Kamis, 22 Juni 2023, ditulis Senin (26/6/2023).
Advertisement
Ia menuturkan, saat ini ada sekitar 400-600 orang dari Indonesia sedang menjalani pelatihan di China untuk mengoperasikan dan memelihara kereta cepat itu.
"Ini modal kita nanti, kalau pemerintahan nanti yang akan datang untuk meneruskan program ini. Karena ini akan membuat ekonomi kita lebih baik,” tutur dia.
Sebelumnya Menko Luhut melakukan uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung pada Kamis pekan lalu. Kereta cepat ini melaju dengan kecepatan maksimal 385 kilometer per jam.
Pada sesi uji cob aini, perjalanan dari Stasiun Halim ke Padalarang menelan waktu sekitar 30 menit dan hingga ke Stasiun Tegalluar itu memakan waktu sekitar 45 menit.
Luhut menuturkan, Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung ini Sudha hampir rampung. Namun, ia menuturkan, pekerjaan yang dilakukan belum sepenuhnya selesai karena masih ada beberapa hal yang perlu diselesaikan. Ia menargetkan proyek itu dapat rampung pada 18 Agustus 2023.
“Jadi saya titip ke teman-teman sekalian, dari Tiongkok dan Indonesia untuk menyelesaikan tuntas pekerjaan ini. Supaya bisa baik nanti tanggal 18 Agustus, mudah-mudahan saat itu atau setelah itu Presiden meresmikannya,” tutur dia.
Begini Rasanya Naik Kereta Cepat Jakarta Bandung Saat Ngebut 320 Km per Jam
Sebelumnya, Staf Khusus (Stafsus) III Menteri BUMN Arya Sinulingga menyampaikan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) merupakan moda transportasi yang nyaman usai mencoba menaiki kereta cepat Jakarta-Bandung yang melaju dari area Tol Jakarta-Cikampek KM 14 hingga Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, dengan kecepatan maksimal sekitar 320 kilometer (km) per jam.
“Nyaman, tidak ada suara, hanya sedikit karena tidak ada sambungan antar-relnya jadi tidak terasa. Tadi kita di terowongan juga ada 13 terowongan, 4 km terpanjang terowongan yang ke enam, enggak kerasa, ini sangat baik,” kata Stafsus Arya Sinulingga saat tiba di stasiun kereta cepat Jakarta Bandung Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dikutip dari Antara, Senin (26/7/2023).
Arya menuturkan, Kereta Cepat Jakarta Bandung merupakan salah satu proyek yang ditugaskan oleh Presiden Joko Widodo kepada Menteri BUMN Erick Thohir. Mulai dari mengatur pembangunan hingga kondisi keuangan dan lainnya dari berbagai BUMN yang ada.
Advertisement
Bakal Dikenalkan kepada Masyarakat pada Agustus 2023
“Ini apa yang dilakukan oleh Pak Erick adalah langkah-langkah untuk secepatnya proyek-proyek yang menjadi proyek strategis nasional diselesaikan dengan baik dan Pak Erick telah mengerjakannya hari ini dan tentunya Pak Luhut ya. Pak Luhut yang koordinator semuanya dan Pak Erick yang mengerjakan substansinya,” ucapnya.
Kendati belum dapat memastikan harga tiket untuk komersial yang direncanakan beroperasi pada Oktober mendatang, Arya memastikan bahwa KCJB sudah dapat diperkenalkan kepada masyarakat umum pada Agustus 2023. Masyarakat akan mendapat kesempatan untuk mencoba menaiki kereta cepat dari Stasiun Halim ke Stasiun Padalarang yang akan ditempuh dalam waktu sekitar 20 menit secara gratis.
Dari Stasiun Padalarang, pihak KCJB akan bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia untuk menyediakan feeder yang akan membawa penumpang hingga Stasiun Bandung. “Jadi kalau ada itu yang mengatakan, kan ada media luar yang mengatakan terlambat lagi sampai tahun depan, berarti dia hoax, tidak update beritanya kapan,” tegasnya.
Uji Coba Kereta Cepat
Konsultan Pengujian KCJB Chen Dongsheng di kesempatan yang sama mengatakan bahwa pihaknya telah sering kali mengadakan uji coba, termasuk pada hari ini di mana ia mencoba menggandengkan kereta operasional dengan kereta penumpang dalam sekali jalan guna mengecek potensi kendala yang bisa ditimbulkan.
Berbagai standar seperti kelistrikan dan kestabilan, termasuk saat kereta melintasi terowongan sudah dipastikan dapat memenuhi standar kereta cepat yang ada di China.
“Uji coba sesuai standar China kalau sudah mencapai standar yang dipakai, maka sudah bisa dicoba. Ketika 22 Juni, Pak Luhut naik, sudah dilaporkan bahwa semua sistem sudah bisa memenuhi semua standar yang digunakan di China,” tuturnya.
Advertisement