Kantongi TKDN, Industri Kecil di Garut Bisa Bersaing di Pasar Global

PT SUCOFINDO dan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Energi Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM), Jawa Barat menandatangani kesepakatan kerja sama untuk meningkatkan potensi terkait Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Pemda Garut.

oleh Septian Deny diperbarui 27 Jul 2023, 20:30 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2023, 20:30 WIB
SUCOFINDO
PT SUCOFINDO dan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Energi Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM), Jawa Barat menandatangani kesepakatan kerja sama untuk meningkatkan potensi terkait Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Pemda Garut.

 

Liputan6.com, Jakarta PT SUCOFINDO dan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Energi Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM), Jawa Barat menandatangani kesepakatan kerja sama untuk meningkatkan potensi terkait Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Pemda Garut.

"Kerja sama layanan Nota Kesepahaman ini dibuat sebagai upaya mendukung realisasi peningkatan sertifikasi TKDN untuk pelaku usaha, di wilayah Jawa Barat, khususnya di Garut,” kata Direktur Komersial PT SUCOFINDO Darwin Abas dikutip Kamis (27/7/2023).

Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan bahwa TKDN wajib disosialisasikan oleh pemerintah daerah, terutama kepada entitas industri kecil, industri menengah, industri mikro.

“Karena dengan pemahaman dan implementasi TKDN, mampu menunjang peningkatan daya saing pelaku usaha," kata Bupati Garut Rudy Gunawan.

Selanjutnya, Rudy berharap Kabupaten Garut dapat lebih mandiri dalam memproduksi produk berkualitas serta mampu meningkatkan daya saing industri dalam negeri secara global.

Sementara itu, Kepala Strategic Business Unit Perdagangan Industri dan Kelautan PT Sucofindo Agus Permadi menyatakan dukungannya terhadap target Pemda Garut dalam meningkatkan realisasi TKDN untuk pelaku usaha di Garut.

“TKDN merupakan instrumen objek teknis yang efektif untuk mengurangi produk impor dan mendorong investasi di Indonesia. Hal ini pun sejalan membantu para pelaku usaha dalam meningkatkan daya saing dan menuju pasar lebih luas,”kata Agus Permadi.

PT SUCOFINDO dalam layanan sertifikasi TKDN mampu memberikan beberapa fasilitas kepada industri mulai dari memberikan pelatihan, pendampingan saat proses-proses sertifikasi, hingga mengawal proses penerbitan sertifikat di Kemenperin.

 

 

Layanan Sertifikasi TKDN

Sucofindo.
Sucofindo.

Selanjutnya, dalam agenda PKS juga turut terlaksana Sosialisasi Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Layanan Sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bagi Industri Potensial Kabupaten Garut.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Energi Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Kabupaten Garut Ridwan Effendi menyatakan, kegiatan sosialisasi tersebut dihadiri lebih dari 200 peserta, termasuk perwakilan dari berbagai instansi pemerintah, asosiasi industri, dan pelaku usaha.

Ridwan berharap melalui sosialisasi ini semua peserta lebih mengetahui, memahami, dan memiliki semangat bersama-sama untuk betul-betul bisa memajukan potensi unggulan Kabupaten Garut, yang dimulai dari penyiapan pengelolaan sumber daya, pemenuhan standar seperti Standar Nasional Indonesia (SNI), memperhatikan keamanan produknya, hingga pemenuhan tingkat komponen dalam negerinya.

"Sehingga yang bersangkutan mampu bersaing di dalam seleksi ataupun di dalam e-catalogue, di dalam penyediaan dan pengadaan barang dan jasa, khususnya milik pemerintah, bahkan juga milik BUMD," harapnya.

Banyak Mitra Bisnis, Rekind Punya Kemampuan Tingkatkan TKDN

Gedung kantor PT Rekayasa Industri (Rekind)
Gedung kantor PT Rekayasa Industri (Rekind)

Selaku perusahaan yang bergerak di bidang jasa EPCC (Engineering, Procurement, Construction, Commisioning), kehadiran PT Rekayasa Industri (Rekind) tidak hanya mampu menggerakkan sektor industri di tanah air, tapi juga bisa menciptakan intangible asset.

Perlu diketahui intangible asset adalah aset tidak berwujud yang memiliki nilai bagi perusahaan atau bisnis secara jangka panjang. Pemanfaatan ini melalui hubungan bisnis yang dijalankan dengan ratusan pelaku bisnis lokal yang andal.

Melalui hubungan bisnis yang terjalin tersebut, saat mengerjakan proyek termasuk proyek strategis nasonal milik pemerintah, Rekind berperan besar mengendalikan capex (capital expenditure) melalui harga tender. Peran Rekind juga mampu mendongkrak nilai TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri).

Melalui hubungan dengan para pelaku industri nasional, intangible asset yang dilahirkan Rekind juga mampu melebarkan sayap bisnis para pelaku industri di tanah air.

Sebut saja Fajar Benua Group yang memiliki Business Unit usaha di antaranya PT Fajar Benua Indopack, PT Trigraha Sealsindo, PT Hidroflex Indonesia, PT Global Mandira Semesta, PT Jeil Fajar Indonesia dan PT Human Techno Mandiri.

Perseroan yang memulai perjalanannya sejak tahun 1983 sebagai perusahaan perdagangan dan distributor produk-produk teknik itu terus berkembang dan mampu mengembangkan bisnisnya sebagai operasional holding company dan business support.

“Perkembangan bisnis yang kami alami sekarang, juga tidak terlepas dari hubungan bisnis yang kami jalin selaku subkontraktor, salah satunya melalui Rekind. Kami akui Rekind sangat berbeda dengan kontraktor-kontraktor EPC lainnya,” tegas Direktur Utama Fajar Benua Group, Alfo Handoko, Rabu (26/7/2023).

 

Sempat Kewalahan

Rekind
Rekind pertahankan kapasitasnya sebagai perusahaan EPCC kelas dunia. (Istimewa)

Diakui Alfo, awalnya Fajar Benua agak ‘kewalahan’ dalam memenuhi kebutuhan material yang dipesan Rekind. Pihak Procurement Rekind sangat teliti dan detail dalam memilih material yang ditawarkan Fajar Benua, termasuk soal ukuran, bentuk, dan harga.

“Dari sini kami pelajari betul spec (spesifikasi) produk yang menjadi keinginan Rekind. Melalui diskusi dan hubungan yang terjalin baik, sedikit demi sedikit kami menjadi lebih faham secara detail mengenai kegiatan-kegiatan dan kebutuhan di dunia EPC. Rekind menjadi salah satu perusahaan yang ikut andil dalam mengembangkan bisnis Fajar Benua sampai sekarang,” terang Alfo Handoko meyakinkan.

Direktur Utama Rekind, Triyani Utaminingsih mengakui, dalam memilih material yang akan digunakan bagi kegiatan proyek, Anak Perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) ini selalu berpegang pada spesifikasi baku yang sudah ditetapkan.

“Soal spesifikasi ini sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi. Mengerjakan kegiatan proyek sesuai spesifikasi yang ditentukan sudah menjadi budaya bagi Rekind, karena hal ini muaranya pada keselamatan atau menyangkut nyawa orang lain. Ini yang menjadi alasan mengapa Rekind terkesan cerewet dengan vendor soal spesifikasi,” terang wanita yang akrab disapa Yani tersebut.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya