DK OJK: Inklusi Keuangan Pilar Penting Pembangunan Ekonomi Nasional

Indeks Inklusi Keuangan Nasional tercatat sebesar 85,10 persen dan Indeks Literasi Keuangan Nasional tercatat sebesar 49,68 persen, sedangkan di Provinsi Sulawesi Utara sendiri Indeks Inklusi Keuangan tercatat sebesar 86,23 persen dan Indeks Literasi Keuangan tercatat sebesar 50,13 persen.

oleh Arthur Gideon diperbarui 23 Okt 2023, 14:00 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2023, 14:00 WIB
Ketua Dewan Audit merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK Sophia Wattimena hadir dalam kegiatan Puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2023, Kantor OJK Sulawesi, Goronotalo dan Maluku Utara (Sulugomalut), di Lapangan Menara Alfa Omega, Kota Tomohon.
Ketua Dewan Audit merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK Sophia Wattimena hadir dalam kegiatan Puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2023, Kantor OJK Sulawesi, Goronotalo dan Maluku Utara (Sulugomalut), di Lapangan Menara Alfa Omega, Kota Tomohon, Sabtu (21/10/2023). (Dok OJK)

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2023, Kantor OJK Sulawesi, Goronotalo dan Maluku Utara (Sulugomalut) pada Oktober 2023 ini. Langkah ini untuk meningkatkan inklusi keuangan masyarakat melalui perluasan akses terhadap produk dan layanan jasa keuangan untuk meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi kesenjangan sosial masyarakat.

dalamkegiatan Puncak BIK yang dilaksanakan secara serentak di Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Gorontalo dan Maluku Utara pada 21 Oktober 2023, hadir Ketua Dewan Audit merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK Sophia Wattimena.

Dalam sambutannya, Sophia mengatakan, inklusi keuangan merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Inklusi keuangan dibarengi dengan literasi keuangan yang tinggi akan mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Masyarakat akan memiliki akses yang lebih luas terhadap berbagai produk dan layanan jasa keuangan yang dibutuhkan dan pahami risikonya sehingga tidak terjebak dalam penawaran jasa keuangan yang ilegal,” kata dia dalam keterangan tertulis, Senin (23/10/2023).

Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022, Indeks Inklusi Keuangan Nasional tercatat sebesar 85,10 persen dan Indeks Literasi Keuangan Nasional tercatat sebesar 49,68 persen, sedangkan di Provinsi Sulawesi Utara sendiri Indeks Inklusi Keuangan tercatat sebesar 86,23 persen dan Indeks Literasi Keuangan tercatat sebesar 50,13 persen.

BIK dilaksanakan setiap Oktober sejak 2016 untuk mendukung upaya Pemerintah mencapai target inklusi keuangan 90 persen pada 2024. BIK 2023 mengambil tema “Akses Keuangan Merata, Masyarakat Sejahtera”.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Rangkaian Kegiatan

Ketua Dewan Audit merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK Sophia Wattimena hadir dalam kegiatan Puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2023, Kantor OJK Sulawesi, Goronotalo dan Maluku Utara (Sulugomalut), di Lapangan Menara Alfa Omega, Kota Tomohon.
Ketua Dewan Audit merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK Sophia Wattimena hadir dalam kegiatan Puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2023, Kantor OJK Sulawesi, Goronotalo dan Maluku Utara (Sulugomalut), di Lapangan Menara Alfa Omega, Kota Tomohon, Sabtu (21/10/2023). (Dok OJK)

Kegiatan Puncak BIK Sulawesi Utara turut dihadiri oleh Kepala Biro Perekonomian Provinsi Sulawesi Utara Reza Alexandro Wenas Dotulung, Kepala OJK Sulutgomalut Winter Marbun, Pimpinan Industri Jasa Keuangan di Provinsi Sulut dan diikuti peserta dari insan Industri Jasa Keuangan dan masyarakat umum.

Dalam kesempatan tersebut, Winter melaporkan rangkaian kegiatan yang diselenggarakan dalam memeriahkan BIK 2023 di Provinsi Sulawesi Utara yang terdiri dari:

  1. Fasilitasi pemberian kredit/pembiayaan bagi masyarakat serta pelaku usaha kecil dan mikro antara lain melalui kegiatan business matching.
  2. Pameran produk dan/atau layanan jasa keuangan;
  3. Pembukaan rekening, polis dan produk keuangan lainnya;
  4. Literasi keuangan (sosialisasi, webinar, bank goes to school/campus, klinik konsultasi, dan outreach program);
  5. Aksi Indonesia Menabung (melalui penerbitan Surat Edaran (SE) menabung, penandatanganan PKS, dan pembukaan rekening);
  6. Kampanye dan publikasi program literasi, inklusi keuangan serta perlindungan konsumen secara masif;
  7. Penjualan produk/layanan jasa keuangan berinsentif (pemberian discount, cashback, point, bonus atau reward) secara masif oleh LJK pada bulan Oktober;
  8. World Investor Week (WIW) 2023; dan
  9. Recycling program kepada Industri Jasa Keuangan.

 


Edukasi ke Disabilitas

Selain itu juga dilaksanakan sejumlah kegiatan edukasi keuangan yang mengarah kepada penyandang disabilitas (komunitas tuli), masyarakat daerah 3T dan mahasiswa.

Puncak kegiatan BIK tahun 2023 secara serentak di tiga provinsi (Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara) diawali dengan kegiatan fun walk, senam zumba dan pameran UMKM yang dikuti oleh ribuan peserta yang terdiri dari insan Industri Jasa Keuangan dan masyarakat umum.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya