Bos Freeport Bongkar Alasan Pengusaha Pilih Investasi di Jawa Timur: Warganya Kondusif

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas mengapresiasi pertumbuhan ekonomi Jawa Timur (Jatim) yang mengalami peningkatan

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 13 Nov 2023, 20:30 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2023, 20:30 WIB
Bos Freeport Rapat Bareng DPR
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas mengapresiasi pertumbuhan ekonomi Jawa Timur (Jatim) yang mengalami peningkatan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

 

Liputan6.com, Jakarta Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas mengapresiasi pertumbuhan ekonomi Jawa Timur (Jatim) yang mengalami peningkatan sebesar 4,86 persen (YoY) di Q3-2023.

Ini diiringi dengan tingkat inflasi Jatim yang dapat ditekan, turun menjadi 0,27 persen pada bulan Oktober 2023 dari 0,32 persen pada bulan September 2023 lalu. Data-data pencapaian tersebut, menurut Tony, memperlihatkan potensi untuk menarik investasi baru di Jatim. 

"Pertumbuhan ekonomi Jatim akan sangat dipengaruhi oleh adanya investasi dari luar Jatim dan luar negeri. Salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh investor adalah kondisi makro ekonomi Jatim yang menjanjikan," katanya dalam keterangannya kepada media, Senin (13/11/2023).

Tony juga menyampaikan faktor lainnya adalah kestabilan politik dan pemerintahan, situasi keamanan kondusif serta masyarakat Jatim yang rukun dan tenang.

Banyak Proyek 

 

Tony mengatakan ekonomi Jawa Timur diuntungkan dengan adanya berbagai proyek atau industri. Salah satunya adalah kehadiran smelter milik PTFI yang berada di kawasan Java Integrated Industrial Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur.

Hingga akhir Oktober 2023, pembangunan smelter PTFI di Gresik sudah mencapai lebih dari 80 persen dengan nilai investasi yang sudah dibelanjakan sebesar 43 triliun rupiah. Tony optimistis konstruksi fisik smelter PTFI akan selesai pada bulan Desember 2023.

"Setelah konstruksi fisik smelter PTFI rampung, kami akan melakukan tahapan pre-commissioning dan commissioning untuk mengintegrasikan sistem. Lalu, PTFI Smelter akan mulai beroperasi pada bulan Mei 2024 dan produksi pada bulan Agustus 2024," kata Tony.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Smelter Kedua

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi KEK Gresik, Jawa Timur. KEK Gresik telah berhasil menarik investasi besar ke dalam kawasan, yaitu Smelter PT Freeport Indonesia dengan nilai investasi sebesar USD 3 miliar. (Dok Kemenko Perekonomian)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi KEK Gresik, Jawa Timur. KEK Gresik telah berhasil menarik investasi besar ke dalam kawasan, yaitu Smelter PT Freeport Indonesia dengan nilai investasi sebesar USD 3 miliar. (Dok Kemenko Perekonomian)

Ia menjelaskan smelter yang sedang dibangun sekarang ini adalah smelter kedua. PT Smelting merupakan smelter pertama yang berlokasi di Gresik dan sudah mulai produksi sejak tahun 1999.

Akhir tahun 2023 nanti, PT Smelting akan melakukan ekspansi dari satu juta ton menjadi 1,3 juta ton, menambah kapasitas pengolahan sebesar 300 ribu ton konsentrat tembaga. "Ini akan diresmikan dan mulai beroperasi di tanggal 15 Desember 2023," ujarnya.

Lebih lanjut Tony meyakini ekonomi Jawa Timur akan semakin meningkat karena potensinya sangat besar. Selain terdapat banyak proyek dan industri, ia mengatakan, jumlah pelabuhan yang sudah banyak saat ini akan ditambah lagi. "Bahkan ada rencana pembangunan jetty (dermaga) sehingga Jawa Timur akan menjadi salah satu hub perdagangan dan sumber industri yang terbesar," ungkapnya.

 


Infrastruktur Terus Tumbuh

Presiden Jokowi di Smelter Freeport, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. (Lizsa Egeham)
Presiden Jokowi di Smelter Freeport, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. (Lizsa Egeham)

Tony juga memuji pertumbuhan infrastruktur di Jatim yang sudah dikembangkan dengan cukup baik. Lebih lanjut Tony percaya efisiensi sistem transportasi yang ada saat ini di wilayah Jatim sebenarnya masih dapat ditingkatkan dan akan terus berkembang.

"Peningkatan kapasitas kereta api juga dapat menunjang logistik. Jika railway system yang sedang dibangun dapat menghubungkan Sumatera hingga Surabaya bahkan mungkin Sulawesi, tentu akan jauh mengurangi biaya transportasi perdagangan barang dan jasa," paparnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya