TikTok Bakal Genggam 75% Saham Tokopedia Usai Suntik Modal Rp 23,4 Triliun

Sehubungan dengan rencana kemitraan strategis tersebut, GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) dan Tokopedia telah menandatangani beberapa perjanjian terpisah dengan TikTok.

oleh Agustina Melani diperbarui 11 Des 2023, 18:22 WIB
Diterbitkan 11 Des 2023, 17:53 WIB
TikTok Suntik Modal Rp 23,4 Triliun kepada Tokopedia, Bakal Genggam 75% Saham
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengumumkan kemitraan strategis dengan TikTok Pte Ltd (TikTok)..(unsplash/Olivier Bergeron)

Liputan6.com, Jakarta - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk meraih suntikan investasi Rp 23,4 triliun dari TikTok Pte Ltd. Usai langkah bisnis ini, TikTok akan genggam 75 persen saham Tokopedia.

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) bersama anak usaha Perseroan yakni PT Tokopedia sepakat bermitra dan bekerja sama secara strategis untuk mendorong pertumbuhan jangka panjang atas sektor usaha kecil, mikro dan menengah (UMKM) Indonesia dan ekonomigi digital secara keseluruhan (rencana kemitraan strategis).

Rencana kemitraan strategis akan dimulai dengan periode awal yang dilakukan melalui konsultasi erat dengan pengawasan oleh instansi pemerintahan yang relevan. Demikian mengutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (11/12/2023).

Kampanye pertama adalah inisiatif Beli Lokal yang akan diluncurkan pada tanggal 12 Desember 2023, bersamaan dengan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) - suatu program pemerintah yang dirancang untuk menumbuhkan ekonomi digital Indonesia dengan mendukung UMKM lokal.

Sebagai bagian dari rencana kemitraan strategis tersebut, bisnis Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia akan dikombinasikan di bawah entitas Tokopedia.

TikTok juga telah berkomitmen untuk memberikan investasi awal dalam bentuk dana tunai dan promisossory notes dan tambahan pendanaan untuk mendukung modal kerja yang dibutuhkan oleh Tokopedia, tanpa ada dilusi lanjutan terhadap kepemilikan Perseroan.

Sekretaris Perusahaan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, R.A Koesoemohadiani menyebutkan, sehubungan dengan rencana kemitraan strategis tersebut, Perseroan dan Tokopedia telah menandatangani beberapa perjanjian terpisah dengan TikTok.

Pertama, perjanjian pembelian aset pada 10 Desember 2023 (perjanjian pembelian aset) sehubungan dengan rencana untuk membeli aset oleh Tokopedia berupa kontrak bisnis dan hak eksklusif untuk memiliki dan mengoperasikan TikTok Shop di Indonesia dari TikTok senilai USD 340 juta atau setara Rp 5,33 triliun.

 

 

Transaksi Bakal Selesai Kuartal I 2024

Ilustrasi TikTok, Aplikasi TikTok.
Ilustrasi TikTok, Aplikasi TikTok. Kredit: antonbe via Pixabay

“Rencana pembelian aset ini diharapkan dapat diselesaikan pada kuartal pertama 2024, bergantung pada pemenuhan persyaratan pendahuluan yang diatur di dalam perjanjian pembelian aset,” ujar dia.

Ia menuturkan, rencana pembelian aset ini bukan merupakan transaksi afiliasi sebagaimana diatur di dalam Peraturan OJK Nomor 42/POJK.04/2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan Kepentingan (POJK 42).

Kedua, perjanjian pengambilbagian saham pada 10 Desember 2023 sehubungan dengan rencana investasi dari TikTok kepada Tokopedia dengan nilai investasi sebesar USD 840 juta atau setara Rp 13,18 triliun yang akan digunakan untuk mengambilbagian dan membayar secara penuh atas saham baru yang akan dikeluarkan oleh Tokopedia.

Sebagai bagian dari rencana investasi, pada saat penyelesaian rencana investasi, Tokopedia juga akan menerima Promissory Note dari TikTok sebesar USD1 miliar atau setara dengan Rp15,7 triliun.

“Promissory note dapat digunakan untuk kebutuhan modal kerja Tokopedia di masa mendatang,” ujar dia.

Manajemen GoTo menuturkan, apabila rencana investasi ini dapat diselesaikan oleh para pihak, hal ini akan menyebabkan TikTok menjadi pemilik dari 75,01 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh di Tokopedia dan kepemilikan Perseroan menjadi 24,99 persen di Tokopedia.

Namun demikian, para pihak telah sepakat kepemilikan Perseroan di Tokopedia tersebut tidak akan terdilusi lebih lanjut karena pendanaan di masa depan dari TikTok.

Perseroan menyebutkan, rencana investasi ini diharapkan dapat diselesaikan pada kuartal I 2024. Hal ini bergantung pada pemenuhan persyaratan pendahuluan yang diatur dalam perjanjian atas rencana investasi. Adapun rencana investasi antara Tokopedia dan TikTok bukan merupakan transaksi afiliasi sebagaimana diatur pada POJK 42.

Ciptakan Lapangan Kerja

Ilustrasi TikTok. (Unsplash/Collabstr)
Ilustrasi TikTok. (Unsplash/Collabstr)

Selain itu, Perseroan menyatakan, TikTok, Tokopedia dan Perseroan akan melakukan transformasi atas sektor e-commerce Indonesia dan menciptakan jutaan lapangan kerja baru dalam lima tahun mendatang.

Dengan penggabungan kedua bisnis tersebut, lebih dari 90% merchant merupakan pelaku UMKM akan mendapatkan dukungan melalui berbagai program dari Tik Tok, Tokopedia dan Perseroan termasuk promosi produk Indonesia di platform Tokopedia dan TikTok; membangun kapasitas UMKM Indonesia melalui pengembangan kemampuan dan memberikan sumberdaya sehubungan dengan produksi dan penjualan secara upstream.

Selain itu, mendukung pedagang untuk menjual produk secara daring dengan memberikan dukungan di berbagai bidang seperti pemasaran, branding, dan praktik bisnis yang berkelanjutan; membantu merek lokal untuk mempromosikan produk mereka di pasar internasional.

Selanjutnya pendirian program-program pelatihan untuk membantu merek-merek Indonesia menawarkan produk-produknya di pasar internasional; pengembangan talenta lokal dan program pelatihan teknologi terkait yang juga akan menjadi fokus dengan tujuan untuk meningkatkan kapabilitas teknologi dari talenta dan bisnis lokal; dan memastikan marketplace yang mendorong persaingan yang adi.

 

TikTok Mau Investasi di Tokopedia, Bos BEI Minta Penjelasan GOTO

Paparan publik penawaran umum perdana saham (IPO) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, Selasa (15/3/2022) (Foto: PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk)
Paparan publik penawaran umum perdana saham (IPO) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, Selasa (15/3/2022) (Foto: PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk)

Sebelumnya diberitakan, Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta penjelasan kepada PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengenai rencana kerja sama dengan anak usaha ByteDance Ltd, TikTok. Kabarnya, TikTok bakal melakukan investasi di Tokopedia untuk layanan belanja online.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menuturkan, hingga saat ini belum terdapat informasi dari GoTo Gojek Tokopedia. 

"Hingga saat ini belum terdapat informasi dari Perseroan. Bursa telah melakukan penyampaian permintaan penjelasan mengenai hal tersebut," kata Nyoman kepada awak media, Kamis (7/12/2023). 

Ia melanjutkan, BEI masih menunggu tanggapan dari GOTO terkait aksi kolaborasi tersebut. Dengan demikian, perkembangan informasi mengenai Perseroan dapat dilihat melalui website www.idx.co.id.

"Sehubungan dengan adanya pemberitaan media terkait PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan ByteDance Ltd. (Tiktok), Bursa telah melakukan permintaan penjelasan atas pemberitaan tersebut dan masih menunggu tanggapan dari Perseroan," kata dia. 

Sebagaimana diketahui, TikTok telah mencapai kesepakatan untuk berinvestasi di salah satu unit Grup GoTo di Indonesia dan bekerja sama dalam layanan belanja online, yang memelopori pola e-commerce di luar negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara.

Layanan video milik Tiongkok ini telah setuju secara luas untuk bekerja sama dengan Tokopedia milik GoTo di beberapa wilayah daripada bersaing langsung dengan platform Indonesia.

Melansir Yahoo Finance, rincian kerja sama antara Grup GoTo dan TikTok akan diumumkan secepatnya pada minggu depan. 

 

Infografis Hari Belanja Online
Infografis Hari Belanja Online (Liputan6/desi)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya