Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa Nilai Tukar Petani (NTP) nasional pada Desember 2023 sebesar 117,76. Angka tersebut naik 0,88 persen dibanding Nilai Tukar Petani pada November 2023. Kenaikan Nilai Tukar Petani dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) juga naik 1,29 persen dibandingkan kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,40 persen.
Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
Baca Juga
"Secara nasional, NTP Januari–Desember 2023 sebesar 112,46 dengan nilai It sebesar 131,59 sedangkan Ib sebesar 117,01," kata Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (2/1/2024).
Advertisement
Pada Desember 2023, NTP Provinsi Sulawesi Tengah mengalami kenaikan tertinggi mencapai 2,22 persen dibandingkan NTP provinsi lainnya. Sebaliknya, NTP Provinsi Maluku Utara mengalami penurunan terbesar mencapai 0,88 persen dibandingkan penurunan NTP provinsi lainnya.
Di sisi lain, rata-rata harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp6.725 per kilogram (kg) atau naik 0,12 persen selama Desember 2023. Sementara di tingkat penggilingan GKP dipatok Rp6.880 per kg atau naik 0,11 persen dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada bulan sebelumnya.
Adapun, rata-rata harga gabah kering giling (GKG) di tingkat petani mencapai Rp7.721 per kg atau naik 1,70 persen. Sementara di tingkat penggilingan GKG mencapai Rp7.839 per kg atau naik 1,73 persen.
BPS mencatat, rata-rata harga beras kualitas premium pada Desember 2023 di penggilingan sebesar Rp13.348 per kg. Angka ini naik sebesar 0,74 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Sedangkan harga beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp13.071 per kg atau naik sebesar 0,86 persen. Sementara rata-rata harga beras luar kualitas di penggilingan sebesar Rp12.530 per kg atau turun sebesar 0,04 persen.
"Dibandingkan dengan Desember 2022, rata-rata harga beras di penggilingan pada Desember 2023 untuk kualitas premium, medium, dan luar kualitas masing-masing naik sebesar 21,85 persen, 26,03 persen, dan 27,77 persen," pungkas Amalia.
Jokowi: Kenaikan Harga Beras di Indonesia Tak Sedrastis Negara Lain
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan harga beras di seluruh negara mengalami kenaikan akibat adanya perubahan iklim dan fenomena El Nino. Namun, Jokowi menyebut kenaikan harga beras di Indonesia tidak sedrastis negara lainnya.
"Ada perubahan iklim, ada super El Nino, kemudian 22 negara setop tidak mengekspor berasnya, sehingga terjadi keguncangan harga beras, harga pangan di dunia," kata Jokowi usai meninjau Pasar Purworejo, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah, Selasa (2/1/2024).
"Semua, semua negara mengalami tetapi negara kita kenaikannya tidak sedrastis negara-negara lain," sambungnya.
Dia memastikan stok cadangan beras nasional tetap aman. Hal ini agar stabilitas harga beras tetap terkendali, meskipun musim panen mengalami kemunduran akibat fenomena El Nino.
"Kita bisa mengendalikan karena stok Bulog saat ini juga sangat baik akhir tahun kemarin masih di angka 1,4 juta ton dan ini akan masuk lagi untuk cadangan strategis agar betul-betul kita aman, karena memang panennya nanti akan mundur sedikit," jelasnya
Selain beras, Jokowi juga meninjau harga bahan pokok lainnya seperti cabai di Pasar Purworejo. Dia menyebut bahwa harga cabai di pasar tersebut sudah mengalami penurunan dari harga cabai yang sempat tinggi sebelumnya.
"Kemarin naik sangat tinggi, cabai rawit sampai Rp 120 (ribu) saya lihat terakhir di Jakarta, sekarang sudah turun di sini jadi Rp70 ribu sangat bagus saya kira, yang lain-lainnya sama. Cabai rawitnya sudah turun ke Rp70 ribu," tutur Jokowi.
Advertisement
Tanya Harga Cabai
Sementara itu, kehadiran Jokowi dan Ibu Negsra Iriana di Pasar Tradisional Purworejo disambut antusiasme pedagang dan masyarakat yang sedang berbelanja di sana.
Sama halnya dengan para pengunjung pasar lainnya, Jokow dan Iriana pun turut membeli sejumlah dagangan seraya mengecek kondisi harga kebutuhan pokok.
Hariadi, penjual cabai, mengatakan bahwa Jokowi membeli habis dagangannya. Jokowi juga sambil menanyakan kondisi harga cabai.
"(Presiden) tanya harga cabai, saya jawab harganya Rp70 ribu, (Presiden jawab) murah sekali," ucap Hariadi.