Liputan6.com, Jakarta Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hedy Rahadian mengatakan desain proyek terowongan bawah laut atau immersed tunnel di Ibu Kota Nusantara (IKN) mulai dikerjakan pada tahun ini.
"Setelah 2024 targetnya. Itu kan yang sisi timur. Kita akan lakukan desain tahun ini," kata Hedy melansir Antara, Senin (8/1/2024).
Baca Juga
Terowongan bawah laut IKN menjadi salah satu proyek jangka panjang yang diperkirakan akan mulai dibangun pada 2025.
Advertisement
Terowongan bawah laut merupakan metode yang umum digunakan untuk menggantikan jembatan melalui wilayah perairan yang lebar. Desain terowongan dirancang dalam bentuk boks dengan panjang antara 1-1,5 kilometer (km).
Pembangunan terowongan bawah laut tersebut disiapkan untuk menjadi bagian dari Seksi 4 Jalan Tol Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.
Sebelumnya, proyek itu dinilai berpotensi mengancam lingkungan, termasuk habitat Pesut Mahakam.
Namun, menurut Hedy, perancangan konsep terowongan bawah laut IKN telah melalui analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) guna meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan sekitar.
"Kan ada namanya amdal, itu sudah ada protapnya. Pembangunan itu pasti ada yang terancam. Kita bangun ini (jalan tol) kan ada yang terancam," jelasnya.
Adapun Kementerian PUPR menargetkan pembangunan infrastruktur dasar Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Tahap 1 di Kalimantan Timur, termasuk bangunan kantor pemerintahan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) selesai pada 2024.
Hingga saat ini, perkembangan konstruksi infrastruktur dasar IKN tahap 1 telah mencapai 62,65 persen dan seluruh kegiatan masih terjaga dari sisi jadwal pelaksanaan (on schedule).
IKN Ditarget Kebanjiran Investasi Non-APBN Rp 100 Triliun di 2024
Proyek IKN Nusantara terus dikebut. Seperti diketahui, proyek IKN menjadi salah satu simbol dari pemerataan pembangunan Indonesia. Dengan adanya IKN, diharapkan investasi tidak terpusat di Pulau Jawa.
Dalam percepatan pembangunan ini, Otorita IKN menyebutkan target investasi dana pembangunan Ibu Kota Nusantara bukan berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (non-APBN) pada 2024 lebih kurang Rp100 triliun.
"Kami optimistis akan lebih banyak lagi investor yang menanamkan modal jangka panjang di Kota Nusantara pada 2024," kata Kepala OIKN Bambang Susantono dikutip dari Antara, Minggu (7/1/2023).
Ia mengatakan, dana pembangunan ibu kota negara masa depan Indonesia di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara di Provinsi Kalimantan Timur itu disebutkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) lebih kurang Rp466 triliun dengan hitungan sekitar 19-20 persen berasal dari APBN.
Sudah Ada 23 Investor
Sepanjang 2023, menurut dia, 23 investor dari dalam negeri yang telah melakukan peletakan batu pertama sebagai tanda mulai melakukan pembangunan di ibu kota negara baru Indonesia dengan nilai investasi non-APBN lebih kurang Rp41 triliun.
Menurut dia, investasi yang sudah masuk dan yang bakal masuk di ibu kota negara baru itu, berasal dari berbagai sektor dengan skala investasi yang berbeda-beda.
Presiden Jokowi akan melakukan lagi peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan fisik baru di Kota Nusantara pada Januari sampai Februari 2024 yang dikerjakan sekitar 15 investor.
Â
Advertisement
Terus Promosi
OIKN terus komitmen untuk meningkatkan realisasi investasi di ibu kota negara masa depan Indonesia, salah satu upaya dengan melakukan sosialisasi dan promosi peluang investasi di Kota Nusantara.
Ia mengatakan, sesuai prinsip berpemerintahan yang baik, OIKN sangat cermat untuk menyeleksi investor yang sejalan dengan visi ibu kota negara baru Indonesia menjadi kota cerdas.
"Kami target sepanjang 2024 investasi masuk di Kota Nusantara sekitar Rp100 juta, berasal dari investor domestik maupun luar negeri," tambahnya.
Â