Pulih dari Perang, Ukraina Ajak India Investasi Energi

Ukraina mematok peluang investasi sektor swasta sebesar lebih dari USD 30 miliar atau setara Rp. 466,7 triliun.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 12 Jan 2024, 19:00 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2024, 19:00 WIB
Volodymyr Zelenskyy Temui Joe Biden di Gedung Putih
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berbicara dalam konferensi pers dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Ruang Timur Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, 21 Desember 2022. Gedung Putih berkonsultasi dengan Zelenskyy tentang keamanan, termasuk risiko tindakan Rusia saat dia berada sebentar di luar negeri. (AP Photo/Andrew Harnik)

Liputan6.com, Jakarta Ukraina dikabarkan mengajak India India untuk membantu membangun kembali perekonomiannya yang dilanda perang.

Usulan itu dikeluarkan dalam pertemuan puncak bisnis yang diselenggarakan oleh India terkait investasi global.

Dikutip dari Market Screener, Jumat (12/1/2024) Wakil Menteri Perekonomian Ukraina, Volodymyr Kuzyo menyatakan bahwa pemulihan Ukraina akan menjadi "keuntungan yang sama-sama menguntungkan bagi Ukraina dan mitra internasionalnya."

Pada seminar di Gujarat bertajuk "Ukraina–India: Peluang Investasi untuk Masa Depan yang Lebih Baik", para pejabat Ukraina menekankan bahwa meskipun terjadi perang, momentum tetap kuat baik bagi perekonomian Kyiv maupun aksesinya ke Uni Eropa.

Ukraina mematok peluang investasi sektor swasta sebesar lebih dari USD 30 miliar atau setara Rp. 466,7 triliun, yang sebagian besar terkait sektor energi, namun juga mencari investasi dalam rekonstruksi dan infrastruktur termasuk jalan raya, pelabuhan laut dan sungai, jalur kereta api, penyimpanan dan distribusi.

Target Investasi

Mereka juga menargetkan investasi dalam penghapusan ranjau, dengan mengatakan bahwa dari 156.000 km persegi wilayahny yang berpotensi terkontaminasi, hanya 50.000 yang melakukan survei awal, dengan peralatan yang dibutuhkan.

Kuzyo mengatakan investasi India dapat didukung oleh keringanan bea masuk, subsidi dan dukungan dari badan keuangan internasional dan perusahaan asuransi.

Kehadiran pejabat senior Ukraina menandai perubahan dalam hubungan bilateral, yang tegang sejak konflik dengan Rusia hampir dua tahun lalu dan keengganan India untuk menarik keluar Rusia.

Sebelumnya, India meningkatkan pembelian energi dari Rusia ke tingkat tertinggi, hal ini membuat kecewa beberapa negara Barat yang mendukung Ukraina dalam perang tersebut.

Namun, hal ini tentunya karena hubungan yang kuat antara kedua negara, dan selain energi, India masih sangat bergantung pada Rusia dalam hal persenjataan, amunisi, dan teknologi nuklir.

Temui Parlemen Ukraina, Menko Airlangga Tegaskan Indonesia Ingin Dunia Damai

Pertemuan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Chairman of Committee on Foreign Policy and Interparliamentary Cooperation at Verkhovna Rada (Parliament) of Ukraine Oleksandr Merezhko pada Selasa (8/8/2023)
Pertemuan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Chairman of Committee on Foreign Policy and Interparliamentary Cooperation at Verkhovna Rada (Parliament) of Ukraine Oleksandr Merezhko pada Selasa (8/8/2023)

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapka jika konflik antara Rusia dan Ukraina yang terjadi hingga saat ini membawa dampak yang cukup luas, bahkan hingga ke Indonesia, termasuk menyebabkan volatilitas harga pangan dan energi.

Mengusung tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth dalam Keketuaan ASEAN 2023, Indonesia mendorong ASEAN agar mampu menjadi pemain sentral dalam membawa perdamaian dan pertumbuhan dunia.

Ini dia ungkapkan dalam pertemuan dengan Chairman of Committee on Foreign Policy and Interparliamentary Cooperation at Verkhovna Rada (Parliament) of Ukraine Oleksandr Merezhko pada Selasa (8/8/2023).

Menko Airlangga menyampaikan komitmen penuh Indonesia untuk mempromosikan dan menjaga perdamaian di seluruh dunia, termasuk Ukraina.

"Menghadapi hal tersebut, Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya antisipatif, terutama untuk mengatasi kelangkaan pasokan dan tingginya harga pada beberapa komoditi penting,” kata Menko Airlangga.

Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Indonesia turut berpartisipasi dalam inisiatif United Nations (UN) pada Global Crises Response Group (GCRG) sebagai salah satu langkah implementatif untuk mencari jalan keluar bagi berbagai kesulitan yang dihadapi dunia sebagai akibat dari konflik berkepanjangan di kawasan Eropa.

Menanggapi pernyataan tersebut, MP Merezhko menyampaikan bahwa Pemerintah Ukraina telah memiliki semacam Peace Formula untuk menjaga keamanan di sektor energi dan pangan secara global.

"Ukraina juga menyelenggarakan Peace Summit guna mencari solusi perdamaian dunia ke depannya. Kami harapkan Indonesia dapat ikut berkontribusi dalam mengimplementasikan berbagai solusi perdamaian tersebut," tutur MP Merezhko.

MP Merezhko juga menjelaskan terkait harapan Ukraina untuk menjamin ekspor komoditi biji – bijian (grain) ke luar Ukraina sebagai salah satu upaya menjaga food security serta pengendalian harga pangan dunia.

Hal ini bisa dilaksanakan dengan menjamin keamanan perlintasan pengiriman komoditi dimaksud. Untuk itu, Indonesia diharapkan pula dapat membantu mengupayakan realisasi hal tersebut.

Bantu Bangun Ukraina Pasca Perang

Pertemuan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Chairman of Committee on Foreign Policy and Interparliamentary Cooperation at Verkhovna Rada (Parliament) of Ukraine Oleksandr Merezhko pada Selasa (8/8/2023)
Pertemuan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Chairman of Committee on Foreign Policy and Interparliamentary Cooperation at Verkhovna Rada (Parliament) of Ukraine Oleksandr Merezhko pada Selasa (8/8/2023)

Duta Besar Ukraina untuk Republik Indonesia (RI) Vasyl Hamianin yang turut hadir dalam kesempatan tersebut menambahkan bahwa pihaknya mengundang Indonesia untuk berpartisipasi pada Ukraine Recovery Conference yang fokus pada pembangunan kembali Ukraina pasca perang.

"Pertemuan pertama konferensi tersebut telah dilaksanakan pada bulan Juni 2023 di London, Inggris. Pertemuan membahas berbagai isu terkait insurance, investment, sources of finance dan lainnya. Tentu kami menyambut Indonesia atas segala bantuan, termasuk untuk ketahanan pangan dan supply chain," ujar Dubes Hamianin.

Lebih lanjut, Menko Airlangga mendorong interaksi business-to-business dapat dikembangkan lebih komprehensif lagi melalui kerja sama antar Kamar Dagang dan Industri (KADIN) kedua negara.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya