Ngerinya Dampak Kenaikan Harga Beras Jika Tak Segera Diatasi

Bank Indonesia mengakui harga beras hingga kini terus meroket. Berdasarkan survei pantauan harga yang dilakukan BI, harga beras tercatat naik signifikan di beberapa daerah.

oleh Tira Santia diperbarui 21 Feb 2024, 17:00 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2024, 17:00 WIB
Banner Infografis Harga Beras Naik hingga Beli Beras Dibatasi
Banner Infografis Harga Beras Naik hingga Beli Beras Dibatasi (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia mengakui harga beras hingga kini terus meroket. Berdasarkan survei pantauan harga yang dilakukan BI, harga beras tercatat naik signifikan di beberapa daerah.

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Aida S Budiman, mencontohkan, harga beras di Nusa Tenggara Barat sudah tembus Rp 12.946 per kilogram, bahkan di Kalimantan Tengah harga beras mencapai Rp 18.800 per kilogram.

Aida pun memaparkan dampak kenaikan beras ke inflasi. Untuk Januari saja kontribusi beras terhadap inflasi sebesar 0,64 persen,.sehingga komponen inflasi volatile food meningkat menjadi 7,22 persen.

"Saya sampaikan tiga hal pertama dampak beras ke inflasi, pada bulan Januari kemarin inflasi dia (beras) berdampak 0,64 persen month to month, ini dia bobotnya 3,43 persen kalau pakai SBH 2022 yang baru dikeluarkan BPS. Itulah yang menyebabkan volatile food kita mencapai 7,22 persen inflasinya," kata Aida dalam konferensi pers di RDG Februari 2024, di Jakarta, Rabu (21/2/2024). 

Lebih lanjut, Aida menyebut penyebab kenaikan harga beras dipengaruhi oleh kondisi cuaca yakni adanya El Nino yang menganggu musim tanam padi petani. Walaupun saat ini sudah ada beberapa daerah yang sudah memasuki musim hujan, namun intensitasnya belum merata di seluruh Indonesia. Tidak meratanya intensitas hujan inilah yang turut berpengaruh terhadap pergeseran musim tanam padi.

"Saat ini sudah ada masuk musim hujan di Indonesia tapi baru 70 persen, kalau di-compare tahun lalu Januari itu 77 persen. Ini lah yang membuat adanya pergeseran periode penanaman beras," ujarnya.

Penguatan Cadangan Beras

Adapun antisipasi untuk menangani permasalahan beras tersebut, Pemerintah melakukan penguatan cadang beras pemerintah (CBP). Tercatat CBP untuk Januari sebanyak 1,2 juta ton. Stok tersebut sejauh ini dipastikan cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional.

"Kemudian pemerintah memastikan hal tersebut dilakukan impor melalui kecukupan CBP-nya. CBP itu bulan Januari hampir 1,2 juta ton, artinya kecukupan pasokan itu ada," ujar Aida.

Tak hanya itu saja, Pemerintah juga menyalurkan beras murah Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasar, serta memberikan bantuan pangan beras untuk masyarakat miskin.

"Maka pemerintah melakukan SPHP dan juga operasi pasar stabilitas pasokan dan harga pangan dan penyaluran bantuan pangan beras, tahap 1 Januari sampai Maret. Dilanjutkan April sampai Juni," pungkas Aida.

Bulog Luncurkan Program Aksi Amankan Harga Beras, Ini Alasannya

Bantuan Pangan Beras Bulog Kembali Digulirkan
Petugas mengecek data warga penerima Bantuan Sosial (Bansos) cadangan Beras Pemerintah (CBP) di kawasan Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (20/2/2024). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Perum Bulog mulai Selasa (20/2/2024) menggelontorkan komoditas pangan murah melalui Program BULOG SIAGA (akSI Amankan harGA) yang dilaksanakan di DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan, program tersebut diluncurkan untuk menyikapi lonjakan harga beras yang saat ini terjadi. 

"Kegiatan ini merupakan respons konkrit Bulog terhadap keresahan masyarakat yang secara umum terdampak dengan adanya fenomena kenaikan harga beras yang terjadi beberapa waktu belakangan ini. Sehingga masyarakat tidak lagi mengalami kesulitan untuk memperoleh komoditi pangan murah," ujar dia, Selasa, 20 Februari 2024.

BULOG SIAGA ini akan menjual beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan), beras premium dan komoditas pangan lainnya secara langsung kepada masyarakat, sebagai bentuk intervensi langsung penyediaan komoditas kepada konsumen langsung.

"Program ini dilaksanakan guna mendekatkan pasokan beras dan pangan lainnya kepada masyarakat. Adapun lokasi pelaksanaan program ini diutamakan di pemukiman padat penduduk yang langsung menyasar konsumen akhir seperti rumah susun (rusun), kantor kelurahan, kantor kecamatan, kawasan industri dan lainnya," tambah Bayu.

 

Intervensi

Bansos Beras
Penambahan periode bantuan diharapkan selain menjaga stabilitas ketahanan pangan dengan menjaga daya beli masyarakat juga membantu pengendalian inflasi sebagai dampak kenaikan harga beras saat ini. (merdeka.com/Arie Basuki)

Ia menekankan, disamping melaksanakan penugasan pemerintah seperti penyaluran bantuan pangan semisal bansos beras serta melaksanakan program SPHP, Bulog juga merasa perlu melakukan intervensi langsung untuk penyediaan beras ke masyarakat melalui kegiatan BULOG SIAGA ini.

"Untuk meredam gejolak harga beras, disamping melaksanakan Bantuan Pangan beras ke 22 juta KPM (keluarga penerima manfaat), Bulog juga tengah gencar menggelontorkan beras SPHP ke seluruh saluran distribusi yang ada," kata Bayu. 

"BULOG SIAGA ini merupakan bentuk intervensi lainnya yang dilakukan oleh Bulog untuk mengurangi kontraksi harga yang ada, sehingga secepat mungkin diharapkan dapat menurunkan tensi harga beras di pasaran," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya