Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir memulai safari bisnisnya di Qatar. Salah satunya menyambangi bos Ooredoo Qatar, perusahaan raksasa di sektor telekomunikasi.
Erick Thohir diketahui melakukan penjajakan kerja sama ke perusahaan-perusahaan di Qatar. Rencananya ada sekitar 6 perusahaan yang dibidik untuk bisa bekerja sama dengan BUMN di Indonesia maupun mengucurkan investasinya.
Baca Juga
Pada awal pekan ini, Erick menemui petinggi Ooredoo Qatar. Setidaknya ada 2 pejabat perusahaan tersebut yang ditemui Erick.
Advertisement
"Bertemu dengan perwakilan Ooredoo Qatar, Ahmad Abdulaziz A A Al-Neama, Regional CEO Ooredoo dan Aziz Aluthman Fakhroo, Managing Director Ooredoo di Qatar ditemani Dubes Indonesia untuk Qatar, Ridwan Hassan," ucap Erick melalui akun Instagram @erickthohir, dikutip Selasa (23/4/2024).
Dia tak berbicara banyak mengenai rencana kerja sama Ooredoo Qatar dan BUMN di Indonesia. Dia hanya menyinggung soal upaya pemerataan koneksi internet di Indonesia.
Disamping itu, Erick juga menyebut soal peningkatan kualitas internet di Tanah Air. Jika ditilik, ada BUMN telekomunikasi yang berpotensi menjadi mitra kerja sama di Indonesia.
"Kami berdiskusi tentang bagaimana perusahaan international bisa berkolaborasi dengan BUMN agar tercipta keselarasan demi pemerataan koneksi dan kualitas internet di Indonesia," kata Erick.
Terbang ke Qatar
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir melangsungkan kunjungan kerja ke Qatar mulai pekan depan. Tujuannya, untuk mencari investor bagi BUMN, termasuk juga Bank Syariah Indonesia (BSI).
Erick mengatakan, selain dia yang melakukan safari bisnis ke Qatar, pada saat yang sama, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo turut juga melalukan safari ke Eropa. Erick mencatat setidaknya akan bertemu dengan 6 perwakilan calon investor di Qatar.
"Saya siang ini ke Doha, mendarat jam 12 malam, besok bola, tanggal 22-23 saya roadshow ke Qatar. Pak Tiko lagi roadshow ke Eropa, bagi tugas kita juga," kata Erick kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (20/4/2024).
"Karena kita kan korporasi ya, jadi kita memang harus ketemu investor, ketemu potensial partner untuk kita jajaki siapa tau ada kesempatan kita bisa meningkatkan tadi, value creation itu," jelasnya.
Advertisement
Investor BSI
Erick menegaskan, lawatannya ke Qatar termasuk juga mencari investor strategis untuk PT Bank Syariah Indonesia Tbk. Sama halnya dengan Wamen Tiko ke Eropa yang membawa misi untuk bertemu calon investor strategis.
Dia menjelaskan, sebagai salah satu BUMN yang sudah go public, BSI juga perlu investor jangkar (anchor). Menurutnya, dengan begitu bisa menambah porsi likuiditas di BSI.
"Success story BUMN-BUMN yang go public itu kan punya strategic partner atau punya financial investor yang mempunyai anchor, sebagai anchor karena gak mungkin kalau kita as a public company kita hanya mengharapkan retail. Ini kan kita harus ada antara ritel dan juga anchor. Apalagi di BSI sendiri mayoritas masih dipegang kita, jadi likuiditasnya harus ktia tambah lagi," bebernya.
Masuknya investor baru nanti, kata Erick, akan membuka peluang pengembangan pasar yang lebih luas. Mengingat lagi, ada peluang dari ekonomi syariah baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
"Yaa dong. Apalagi BSI sendiri kan sudah mulai going internasional, seperti pembukaan kantor baru di Dubai yang sampai sekarang kita masih nunggu izin di Saudi Arabia," ucap Erick.