Tiket Pesawat Mahal Jadi Penyumbang Inflasi Terbesar April 2024

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan tarif angkutan udara merupakan penyumbang terbesar inflasi April 2024 yang mencapai 0,06 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 02 Mei 2024, 12:00 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2024, 12:00 WIB
Tarif Batas Atas Tiket Pesawat
Pesawat milik sejumlah maskapai terparkir di areal Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (16/5/2019). Pemerintah akhirnya menurunkan tarif batas atas (TBA) tiket pesawat atau angkutan udara sebesar 12-16 persen yang berlaku mulai Kamis hari ini. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan tarif angkutan udara merupakan penyumbang terbesar inflasi April 2024 yang mencapai 0,06 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).

Plt. Kepala BPS Amalia A. Widyasanti mengatakan, kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar adalah transportasi dengan inflasi sebesar 0,93 persen dan andil inflasi sebesar 0,12 persen.

 

"Di mana penyumbang utama inflasi dari kelompok transportasi adalah tarif angkutan udara dengan andil inflasi sebesar 0,06 persen," kata Amalia dalam konferensi pers BPS, Kamis (2/5/2024).

Tarif Angkutan Antar Kota

Sementara itu, tarif angkutan antar kota memiliki andil inflasi sebesar 0,03 persen, serta tarif kereta api dengan andil inflasi sebesar 0,01 persen.

Besarnya andil sektor transportasi terhadap inflasi pada April 2024 lantaran adanya momen mudik lebaran, sehingga menignkatkan sisi permintaan jasa transportasi.

"Semudian juga kita ketahui ada cuti bersama dan terdapat waktu libur yang cukup panjang di bulan April 2024, dengan penambahan cuti bersama musim mudik ataupun yang kita sering sebut kembali ke kampung halaman juga meningkatkan sisi permintaan jasa transportasi," ujarnya.

 

Inflasi April 2024

Inflasi
Pembeli membeli sayuran di pasar, Jakarta, Jumat (6/10). Dari data BPS inflasi pada September 2017 sebesar 0,13 persen. Angka tersebut mengalami kenaikan signifikan karena sebelumnya di Agustus 2017 deflasi 0,07 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Adapun pada April 2024 inflasi Indonesia mencapai 0,25 persen secara bulanan atau secara month to month (mtm). Angka inflasi ini lebih rendah dari Maret 2024 sebesar 0,52 persen.

"Tingkat inflasi April 2024 pada April 2024 terjadi inflasi sebesar 0,25 persen secara bulanan, atau terjadi peningkatan indeks harga konsumen IHK dari 106,13 pada Maret 2024 menjadi 106,40 pada April 2024," ujarnya.

Sementara inflasi pada April 2024 mencapai 3 persen secara tahunan atau year on year, dan secara tahun kalender year to date terjadi inflasi sebesar 1,19 persen.

Adapun BPS mencatat, tingkat inflasi bulanan April 2024 relatif lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan bulan yang sama pada tahun lalu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya