Wamenkeu Pede Ekonomi Indonesia 2024 Tumbuh 5,2%, Berkat Faktor Ini

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara optimis ekonomi Indonesia mampu tumbuh di atas 5 persen pada 2024. Bahkan, perekonomian nasional diyakini tumbuh sebesar 5,2 persen di tahun ini.

oleh Septian Deny diperbarui 14 Mei 2024, 11:30 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2024, 11:30 WIB
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara optimis ekonomi Indonesia mampu tumbuh di atas 5 persen pada 2024
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara optimis ekonomi Indonesia mampu tumbuh di atas 5 persen pada 2024. Bahkan, perekonomian nasional diyakini tumbuh sebesar 5,2 persen di tahun ini.

Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu di atas 5 persen pada 2024. Bahkan, perekonomian nasional diyakini tumbuh sebesar 5,2 persen di tahun ini.

"Kalau di pemerintah kita yakin untuk tahun 2024 Indonesia akan tumbuh di atas 5 persen, dengan potensi di 5,2 persen," kata Suahasil dalam acara Grab Business Forum di Kempinski Hotel, Jakarta, Selasa (14/5).

Suahasil mencontohkan, ekonomi Indonesia mampu tumbuh sebesar 5,11 persen di Kuartal I-2024. Dia menilai, angka tersebut merupakan pertanda baik agar ekonomi Indonesia tumbuh di atas 5 persen di sepanjang tahun ini.

"Jadi, pertumbuhan di kuartal pertama (2024) sebesar 5,11 persen adalah basis yang bagus, yang baik untuk pertumbuhan (ekonomi) kita," bebernya.

Indikator selanjutnya adalah konsumsi rumah tangga yang tetap terjaga. Konsumsi rumah tangga sendiri merupakan penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional.

Kemudian laju inflasi di Indonesia masih tetap terjaga di era suku bunga tinggi. Per April 2024, laju inflasi Indonesia mencapai 3,00 persen secara year on year (yoy).

"Jadi, angka inflasi Apri 2024 sebesar 3 persen cukup comfortable (nyaman) buat pertumbuhan kita," tegasnya.

Selain itu, tingkat pengangguran di Indonesia juga terus mengalami tren penurunan. Suahasil mencatat, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia mencapai 7,2 juta.

"Kita melihat yang namanya tingkat pengangguran, bahkan sudah di bawah level sebelum pandemi, dan ini baik untuk ekonomi Indonesia," bebernya.

Ke depan, Kementerian Keuangan terus mengoptimalkan peran APBN sebagai penopang perekonomian Indonesia dalam meredam dampak ketegangan geopolitik. Langkah ini bertujuan untuk menjaga tren positif pertumbuhan ekonomi nasional.

"Kami akan terus menjalankan APBN, APBN akan terus kita jadikan shock absorber. Artinya kalau terjadi shock dari luar Indonesia, APBN sebagai bumper," pungkasnya.

 

BI Proyeksi Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh 5,5%, Ini Pendorongnya

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Tercatat, Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia hingga Maret 2024 mencapai level 54,2 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ekonomi Indonesia mampu tumbuh 5,11% di kuartal I 2024. Bank Indonesia melihat bahwa angka ini menujukkan bahwa daya tahan Indonesia tetap tinggi di tengah meningkatnya ketidakpastian global.

Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia Fadjar Majardi menjelaskan, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan masih tetap kuat dalam kisaran 4,7-5,5% (yoy) didukung oleh permintaan domestik.

"Terutama dari berlanjutnya pertumbuhan konsumsi dan investasi bangunan sejalan dengan berlanjutnya pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN)," jelas dia dalam keterangan tertulis, Selasa (7/5/2024).

Pertumbuhan ekonomi yang meningkat pada triwulan I 2024 didukung oleh permintaan domestik yang lebih tinggi. Konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 4,91% (yoy) seiring dengan pelaksanaan Pemilu 2024, hari libur nasional, dan cuti bersama. Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) tumbuh tinggi sebesar 24,29% (yoy) didorong oleh aktivitas penyelenggaraan Pemilu 2024 dan momen Ramadan.

Konsumsi Pemerintah meningkat dengan tumbuh sebesar 19,90% (yoy) didorong oleh kenaikan belanja barang, terutama terkait pelaksanaan Pemilu 2024, serta belanja pegawai. Investasi tumbuh sebesar 3,79% (yoy) terutama ditopang oleh investasi bangunan seiring berlanjutnya pembangunan infrastruktur.

 

Ekspor

FOTO: Bank Dunia Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Pemandangan gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan di Jakarta, Selasa (5/4/2022). Bank Dunia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 menjadi 5,1 persen pada April 2022, dari perkiraan sebelumnya 5,2 persen pada Oktober 2021. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Sementara itu, ekspor tumbuh melambat sebesar 0,50% (yoy), khususnya ekspor barang sejalan dengan penurunan harga komoditas produk utama ekspor, di tengah permintaan beberapa negara mitra dagang utama yang tetap tumbuh.

Pertumbuhan ekonomi yang meningkat juga tecermin dari sisi Lapangan Usaha dan spasial. Dari sisi Lapangan Usaha (LU), hampir seluruh LU pada triwulan I 2024 menunjukkan kinerja positif dengan pertumbuhan yang tinggi antara lain tercatat pada LU terkait mobilitas terutama Transportasi dan Pergudangan, Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, serta Perdagangan Besar dan Eceran.

LU Industri Pengolahan sebagai kontributor utama pertumbuhan juga tumbuh baik seiring permintaan domestik dan global yang terjaga. Sementara itu, dari sisi spasial, pertumbuhan ekonomi triwulan I 2024 di sebagian besar wilayah Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya, kecuali Sumatera dan Jawa.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya