Pembangunan MRT Tomang ke Medansatria Dimulai Agustus 2024

Proses menuju pembangunan MRT koridor Timur-Barat sudah dimulai sejak 2023. Mulai dari penyempurnaan desain hingga menyepakati sumber pendanaan proyek.

oleh Arief Rahman H diperbarui 16 Mei 2024, 18:30 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2024, 18:30 WIB
Melihat Perkembangan Pembangunan MRT Jakarta Fase 2
Seorang pekerja berjalan di ujung lokasi pembangunan terowongan dengan mesin bor terowongan untuk proyek Mass Rapid Transit (MRT) Fase 2, yang akan memperpanjang jalur saat ini ke arah utara dengan dana pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA), di Jakarta pada tanggal 7 Mei 2024. (Yasuyoshi CHIBA/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Pembangunan MRT koridor Timur-Barat Tahap I Fase I akan dimulai pada Agustus 2024 mendatang. Proses konstruksi di tahap itu ditargetkan rampung pada 2031 mendatang.

Direktur Utama PT MRT Jakarta, Tuhiyat mengatakan rencana groundbreaking dilakukan pada akhir Agustus 2024. Sebelumnya, pemerintah Indonesia dan pemerintah Jepang sudah menandatangani kesepakatan pemberian pinjaman untuk proyek itu sekitar Rp 14,5 triliun.

"Pemerintah menginstruksikan kita target groundbreaking terjadi di kira-kira di akhir bulan Agustus tahun ini," kata Tuhiyat, di kantornya, Jakarta, Kamis (16/5/2024).

Dia menjelaskan, proses menuju pembangunan MRT koridor Timur-Barat itu sudah dimulai sejak 2023 lalu. Mulai dari penyempurnaan desain hingga menyepakati sumber pendanaan proyek itu.

Tuhiyat bilang, pihaknya secara paralel menyiapkan berbagai aspek administrasi. Sambil menunggu pinjaman dari Jepang efektif. Titik groundbreaking rencananya berada di persimpangan jalan MH Thamrin dan Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

"Nah, untuk mencapai kesana juga kita lalui tahapan berikutnya, kita menunggu efektivitas daripada loan (pinjaman)," katanya.

"Kemudian kita akan lakukan groundbreaking awal rencana awal kalau belum berubah, ini kita akan lakukan di area sekitar Kebon Sirih perempatan Bank Indoenesia, itu terjadi interconnecting antara (lintas) Utara-Selatan dan (lintas) Timur-Barat," sambung Tuhiyat.

 

Beroperasi 2031

Melihat Perkembangan Pembangunan MRT Jakarta Fase 2
Proyek pembangunan MRT Jakarta fase 2 membentang sepanjang sekitar 11,8 kilometer dari kawasan Bundaran HI hingga Ancol Barat. (Yasuyoshi CHIBA/AFP)

Proses konstruksi dari Tomang, Jakarta Barat hingga Medansatria, Bekasi diprediksi memakan waktu selama 6 tahun. Dengan demikian, operasional dari rute tersebut baru bisa dilakukan pada 2031 mendatang.

Namun, Tuhiyat berharap proses konstruksi di fase dan tahap lainnya bisa dilakukan secara paralel. Artinya, membuka peluang bagi rute yang lain untuk ikut dioperasikan.

"Target operasi, kalau misalkan Fase I Tahap II nya bisa dilakukan secara paralel kan bisa juga terjadi demikian ya. Kita berharap demikian supaya lebih panjang lagi, tapi waktunya juga efisien," ujarnya.

Informasi, secara keseluruhan, MRT Jakarta lintas Timur-Barat akan membentang dari Balaraja-Cikarang. Fase I Tahap I meliputi Tomang-Medanstaria, dan Tahap II meliputi Tomang-Kembangan (9,2 km).

Serta, Fase II meliputi Kembangan-Balaraja dan Medansatria-Cikarang (50,4 km). MRT Jakarta koridor Timur-Barat akan terintegrasi dengan koridor Utara-Selatan dengan titik temu di Stasiun Thamrin yang saat ini sedang dibangun.

rpadu dan berkesinambungan," tuturnya.

Jepang Kucurkan Utang Rp 14,5 Triliun

Melihat Perkembangan Pembangunan MRT Jakarta Fase 2
MRT Jakarta secara bertahap menargetkan pengoperasian moda transportasi tersebut mulai dari Bundaran HI menuju Stasiun Monas pada 2027 mendatang, lalu Bundaran HI menuju Kota pada 2029. (Yasuyoshi CHIBA/AFP)

Sebelumnya, Pemerintah Jepang resmi mengucurkan pinjaman senilai JPY 140,699 miliar atau setara Rp 14,52 triliun (kurs Rp 103,21) kepada pemerintah Indonesia. Pinjaman ini akan digunakan untuk mendanai proyek MRT Jakarta koridor Timur-Barat Fase I Tahap I.

Kesepakatan pinjaman ini ditandai dengan penandatanganan Pertukaran Nota Rencana Jalur Timur-Barat MRT Jakarta, Pinjaman Yen kepada Indonesia. Seremoni penandatanganan dilakukan oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi dan Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, Kementerian Luar Negeri, Abdul Kadir Jailani pada Senin, 13 Mei 2024.

"MRT selama ini menjadi infrastruktur transportasi penting yang menunjang aktivitas perekonomian warga Jakarta dan kehidupan masyarakatnya. Oleh karena itu, dan untuk lebih memperluas jaringan ini, koridor Timur-Barat akan dibangun," ujar Konselor Bagian Ekonomi Kedutaan Besar Jepang, Yahata Horinori di Kantor Kedubes Jepang, Jakarta, Senin (13/5/2024).

 

Bisa Dimanfaatkan Masyarakat

Perlu diketahui, dana sebesar Rp 14,5 triliun itu akan digunakan untuk membangun MRT Jakarta koridor Timur-Barat Fase I Tahap I. Ini meliputi jalur sepanjang 24,5 kilometer (km) mulai dari Tomang, Jakarta Barat hingga Medansatria, Bekasi.

Yahata Hironori melihat kesuksesan proyek MRT Jakarta lintas Utara-Selatan yang sudah beroperasi sejak 2019 lalu. Guna memperluas manfaatnya, maka layanan moda transportasi berbasis rel itu ditambah untuk rute yang membentang dari Timur ke Barat.

"Kami berharap banyak orang di daerah yang belum mendapatkan banyak manfaat dari Jalur Utara-Selatan di masa lalu, dapat menggunakan layanan ini. Selain itu, kenyamanan dan efisiensi jaringan transportasi semakin ditingkatkan," jelas dia.

Infografis Keunggulan dan Strategi MRT Jakarta
Infografis Keunggulan dan Strategi MRT Jakarta. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya