Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengumumkan hasil rapat mengenai BBM Subsidi bersama rekan-rekan menteri kabinet. Pemerintah telah menyiapkan skenario baru dalam penyaluran BBM subsidi kepada konsumen.
Airlangga menyatakan bahwa saat ini sedang disiapkan skenario dalam penyaluran BBM subsidi ke depan. Skenario tersebut akan lebih dulu disampaikan kepada Presiden Joko Widodo.
Baca Juga
"Kami sedang mempersiapkan skenario dan akan melaporkannya terlebih dahulu kepada Presiden," ungkap Airlangga, saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, pada Selasa (16/7/2024).
Meskipun demikian, Menko Airlangga menegaskan bahwa skenario tersebut bukanlah bentuk pembatasan BBM Subsidi. Ia hanya menyebutnya sebagai skenario terkait program BBM Subsidi. "Skenario ini terkait dengan program. Tidak ada pembatasan," tegasnya.
Advertisement
Luncurkan BBM Baru
Ketika ditanya mengenai rencana peluncuran BBM jenis baru yang rendah sulfur, Menko Airlangga menyatakan adanya sinyal positif dalam hal tersebut.
Hal ini disebabkan oleh standar Euro 4 yang mengharuskan kadar sulfur BBM yang digunakan rendah, sekitar 50 ppm.
Kembali pada pembatasan atau skenario baru ini, Menko Airlangga menyatakan bahwa waktu pelaksanaannya bukanlah tanggal 17 Agustus 2024.
"Ya, jika standar euro 4 mengharuskan BBM rendah sulfur, dan tanggalnya bukan tanggal 17 (Agustus)," ungkapnya.
Lebih lanjut, Menko Airlangga menyatakan bahwa pemerintah akan memulai sosialisasi skenario BBM subsidi seperti Pertalite hingga Solar ini mulai tanggal 1 September 2024 mendatang.
Ia juga menegaskan bahwa tidak ada pembatasan konsumsi BBM subsidi. Airlangga mengatakan bahwa sosialisasi tersebut bertujuan agar penyaluran BBM bersubsidi dapat tepat sasaran.
"Jadi, saya meminta untuk dilakukan sosialisasi terlebih dahulu, bukan ada pembatasan BBM," ucapnya. "Sosialisasi ini bertujuan agar penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran (mulai September)," tambah Menko Airlangga Hartarto.
4 Menteri Bahas BBM Subsidi
Sebelumnya dilaporkan bahwa sejumlah menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengadakan pertemuan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Kabarnya, mereka membahas mengenai penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi. Namun, apa yang sebenarnya dibatasi? Beberapa menteri yang hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sebagai tuan rumah, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, serta Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.
Kabar mengenai pembahasan subsidi BBM ini telah dikonfirmasi oleh Menteri Trenggono. Dia mengungkapkan bahwa pembahasan tersebut memang terjadi dalam pertemuan empat menteri tadi.
"Oh, masalah BBM," ujar Trenggono di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, pada hari Selasa (16/7/2024).
Dia menjelaskan bahwa ketentuan pembelian BBM Subsidi tidak mengalami perubahan bagi para nelayan. Namun, dia juga mengakui adanya pembatasan bagi konsumen Pertalite berdasarkan jenis kendaraan tertentu.
Meskipun begitu, Trenggono belum memberikan banyak keterangan dan mengarahkan pertanyaan tersebut kepada Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
"Ada pembatasan pada kendaraan tertentu, yang pasti nanti ditanyakan kepada Pak Menko ya," ujarnya.
Advertisement