Liputan6.com, Jakarta - Singapura dinobatkan sebagai kota teraman di dunia bagi wisatawan, menurut studi baru yang dilakukan oleh Forbes Advisor.
Melansir CNBC International, Selasa (23/7/2024) Singapura mendapat nilai 0 poin dalam hal kota tak aman. Dari 60 kota yang dianalisis Forbes Advisor, negara itu juga memiliki risiko bencana alam terendah, dan risiko kesehatan dan infrastruktur terendah kedua. Setelah Singapura, Forbes menempatkan Tokyo dan Toronto sebagai kota teraman berikutnya bagi wisatawan.
Baca Juga
Tokyo dinilai memiliki risiko keamanan kesehatan terendah, dengan kualitas layanan kesehatan yang baik di kota tersebut, dan risiko keamanan infrastruktur terendah kelima.
Advertisement
Jepang dan Australia adalah satu-satunya negara yang dua kotanya masuk dalam peringkat 10 teratas studi Forbes Advisor.
Berikut adalah sederet kota teraman di dunia bagi wisatawan, menurut Forbes Advisor:
- Singapura
- Tokyo, Jepang
- Toronto Kanada
- Sydney, Australia
- Zürich, Swiss
- Kopenhagen, Denmark
- Seoul, Korea Selatan
- Osaka, Jepang
- Melbourne. Australia
- Amsterdam, Belanda
Studi ini juga menganalisis risiko keamanan digital, yang didefinisikan sebagai kemampuan untuk menggunakan internet secara bebas tanpa takut akan serangan online atau pelanggaran privasi. Singapura dianggap memiliki risiko keamanan digital terendah kedua dalam daftar tersebut.
Forbes menganalisis faktor-faktor antara lain kejahatan, kualitas layanan kesehatan, dan risiko bencana alam, memberikan skor keselamatan dari 0 hingga 100 – dengan kota-kota teraman menerima skor terendah.
Sementara itu, kota Caracas, Venezuela dinilai menjadi kota paling tak aman bagi wisatawan. Departemen Luar Negeri AS memberikan peringatan "Level 4: Jangan Bepergian" bagi negara itu.
Karachi di Pakistan yang juga dianggap sebagai kota paling berisiko kedua dalam studi Forbes. Penasihat Forbes mengkategorikan Karachi memiliki risiko keamanan pribadi tertinggi, serta risiko keamanan infrastruktur tertinggi keempat.
Selanjutnya ada Yangon di Myanmar berada di peringkat ketiga sebagai kota paling tidak aman bagi wisatawan di dunia, diikuti oleh Lagos di Nigeria, Manila di Filipina, dan Dhaka di Bangladesh.
Singapura Nomor Wahid di Daftar Peringkat Daya Saing Dunia, Ini Rahasianya
IMD World Competitiveness Ranking (WCR) 2024 menunjukkan, Indonesia berada di posisi 27 dalam peringkat daya saing dunia.
Melansir laman resmi IMD, Rabu (19/6/2024) ini menandai kenaikan dari posisi peringkat 34 pada tahun 2023 lalu, yang kini diduduki Malaysia. Bahkan di kawasan Asia Tenggara, Indonesia menduduki posisi tiga besar setelah Singapura dan Thailand.
"Daya saing Indonesia didongkrak oleh peningkatan performa ekonomi, kemampuan menarik kapital dan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB). Tahun ini performa ekonomi Asia Tenggara amat baik, kecuali untuk Malaysia yang turun peringkat," kata Direktur World Competitiveness Center (WCC) IMD, Arturo Bris dalam keterangan resmi.
Berikut adalah peringkat lima besar negara dengan daya saing terbaik di Asia Tenggara menurut laporan IMD WCR 2024:
- Singapura (peringkat 1)
- Thailand (peringkat 25)
- Indonesia (peringkat 27)
- Malaysia (peringkat 34)
- Filipina (peringkat 52)
Seperti diketahui, Singapura menduduki posisi teratas dalam peringkat daya saing dunia versi IMD WCR 2024.
IMD menilai, negara tersebut telah mencetak kinerja yang sangat baik dalam hal efisiensi pemerintah dan sektor-sektor bisnisnya.
"Data tersebut menunjukkan kinerja yang sangat baik bagi negara kepulauan ini dalam hal efisiensi pemerintah (sejauh mana kebijakan pemerintah kondusif terhadap daya saing) dan efisiensi bisnis (seberapa baik kinerja perusahaan dalam cara yang inovatif, menguntungkan, dan bertanggung jawab)," ungkap Bris dalam keterangan terpisah.
Dua bidang lainnya yang mengelompokkan 164 data statistik dan 6.612 jawaban survei adalah kinerja ekonomi, yang mencakup evaluasi makro-ekonomi terhadap perekonomian domestik, dan infrastruktur atau tentang sejauh mana sumber daya dasar, teknologi, ilmu pengetahuan, dan sumber daya manusia terpenuhi serta kebutuhan bisnis.
"Perekonomian dengan kinerja terbaik menyeimbangkan produktivitas dan kemakmuran, yang berarti mereka dapat meningkatkan tingkat pendapatan dan kualitas hidup warganya sekaligus menjaga lingkungan dan kohesi sosial," jelasnya.
Advertisement
Pertumbuhan Pesat
Direktur World Competitiveness Center (WCC) IMD, Arturo Bris mengungkapkan abhwa dalam beberapa dekade terakhir, negara-negara antara lain China, India, Brazil, Indonesia dan Turki alami pertumbuhan dan pembangunan pesat.
"Imbasnya kini mereka memegang peranan penting dalam perdagangan, investasi, inovasi dan geopolitik,” kata Arturo dikutip dari keterangan resmi, Rabu (19/6/2024).
Pada 2024, Indonesia dan Malaysia bertukar posisi. Peringkat Malaysia jatuh ke posisi 34 dari peringkat 27 pada 2024. Bris menuturkan, jebloknya performa Malaysia pada 2024 lantaran pelemahan mata uang, ketidakstabilan politik dan ketidakpastian kebijakan pemerintah.
Sri Mulyani Bertemu Presiden Singapura Tharman Shanmugaratnam, Bahas Apa?
Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati bertemu dengan Presiden Singapura Tharman Shanmugaratnam secara langsung di Singapura. Pertemuan tersebut, Menkeu bagikan melalui media sosial pribadi miliknya @smindrawati, dikutip, Senin, 22 Juli 2024.
"Excellent quality of weekend..! Sabtu (20/7) pagi, saya mendapat kesempatan berharga dan luar biasa untuk dapat bertukar pikiran bersama Presiden Singapura Tharman Shanmugaratnam @tharman.sg," tulis Sri Mulyani.
Menurut bendahara negara ini, pertemuan tersebut merupakan suatu kehormatan dan hak istimewa lantaran mendapat kesempatan yang sangat berharga bisa berdiskusi dengan Presiden Singapura Tharman Shanmugaratnam. "Mendapat kesempatan yang sangat berharga mendengar pandangan beliau dan bertukar pikiran," ujarnya.
Adapun dalam dialognya bersama Presiden Singapura, kata Sri Mulyani pihaknya membahas berbagai tantangan ekonomi dan keuangan dunia, serta tantangan kerjasama multilateral dunia saat ini dan ke depan dalam situasi geopolitik yang berubah dinamis dan sangat menantang saat ini.
"It’s truly an honor for me and highly appreciate for the generous time and opportunity to hear Presiden Tharman Shanmugaratnam’s valuable insights," ujar Sri Mulyani.
Dalam kunjungannya ke Singapura, Sri Mulyani memang diminta untuk menjadi external advisor untuk proses konsultasi dalam rangka memperingati 80 tahun The United Nations Monetary and Finance Conference.
"Tukar pikiran ini bermanfaat bagi saya yang saat ini diminta menjadi external advisor untuk proses konsultasi dalam rangka memperingati 80 tahun The United Nations Monetary and Finance Conference (the “Bretton Woods Conference”) sejak awal Juli 2024," pungkasnya.
Advertisement