Liputan6.com, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden terpilih Indonesia Prabowo Subianto merundingkan perkembangan perjanjian zona perdagangan bebas antara Uni Ekonomi Eurasia dan Indonesia. Hal itu dibahas dalam pertemuan di Istana Kepresidenan Kremlin, Moskow, Rusia.
Vladimir Putin berharap perjanjian zona perdagangan bebas yang hampir dipersiapkan itu dapat memegang peran yang sangat positif dalam hubungan perdagangan dan ekonomi.
Baca Juga
"Kami juga berharap bahwa perjanjian zona perdagangan bebas antara Uni Ekonomi Eurasia dan Indonesia yang hampir dipersiapkan untuk ditandatangani juga akan memegang peran yang sangat positif dalam pengembangan hubungan perdagangan dan ekonomi kita," ujar Presiden Rusia Putin melalui pernyataan Telegram yang diterima di Jakarta, Kamis, (1/8/2024), seperti dikutip dari Antara.
Advertisement
Presiden Vladimir Putin menuturkan, pasar Eurasia cukup besar dan luas. Begitu juga dengan pasar Indonesia, negara dengan penduduk yang berjumlah hampir 300 juta jiwa, juga sangat menarik bagi Rusia.
Hubungan persahabatan yang sudah berlangsung lama, menurut Vladimir Putin, menjadi pengikat Rusia dengan Indonesia selama puluhan tahun dan tahun depan keduanya akan merayakan 75 tahun terjalinnya hubungan diplomatik.
Vladimir Putin mencatat hubungan perdagangan dan ekonomi antara Rusia dan Indonesia dalam kurun waktu terakhir berhasil berkembang dengan baik, terlepas dari berlangsungnya pandemi dan semua kejadian yang terjadi di sekitar Rusia,
"Omzet perdagangan dari negara kita terus bertumbuh, meningkat dua kali lipat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini menunjukkan kecenderungan yang sangat baik dan terus menyenangkan kami. Saya berharap ke depannya hal ini akan tetap sama,” kata dia.
Putin juga menyebutkan mengenai kesiapan Rusia untuk terus menambah pasokan hasil pertanian serta melaksanakan proyek-proyek investasi di bidang energi, transportasi, dan infrastruktur. “Komisi antarpemerintah sedang bekerja untuk hal tersebut.
Danai Mahasiswa Indonesia
"Wakil Perdana Menteri Pertama Federasi Rusia Denis Manturov yang juga merupakan kepala komisi antarpemerintah dari pihak kami, hadir di sini. Saya berharap bahwa selama berlangsungnya proses kerja sama antara rekan-rekan kita, keadaan akan menjadi semakin baik,” ujar dia.
Rusia juga siap meneruskan kerja sama di bidang kemanusiaan dengan mendanai mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan di Rusia. Rusia juga memiliki Pusat Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Rusia di Jakarta.
"Dan tentu saja, kita berhasil menyelaraskan posisi kita di panggung internasional, termasuk dan terutama dalam kerangka ASEAN,” tambah dia.
Presiden Vladimir Putin merupakan kepala negara keempat yang ditemui Prabowo dalam rangkaian lawatan luar negerinya sejak pekan lalu. Dia sebelumnya bertemu dengan Presiden Perancis Emmanuel Macron di Paris, Presiden Serbia Aleksander Vučić di Beograd, dan Presiden Turki Reccep Tayyip Erdogan di Ankara.
Advertisement
Bertemu Vladimir Putin, Prabowo Dorong Adanya Penerbangan Langsung Rusia-Bali
Sebelumnya, Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto sekaligus Presiden terpilih 2024-2029 menyampaikan secara langsung kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin mengenai rencana dibukanya penerbangan langsung dari Rusia ke Bali, untuk menunjang persiapan pembukaan Konsulat Jenderal (Konjen) Rusia di pulau Dewata.
Hal itu sebagaimana disampaikan Prabowo saat bertemu dengan Presiden Putin di Moskow, Rabu 31 Juli 2024.
“Di bidang pariwisata kami baru saja menyetujui penerbangan langsung ke Bali, dan kami juga menyambut baik pembukaan Konsulat Jenderal Rusia di Bali,” kata Prabowo dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (1/8/2024).
Meski demikian, Prabowo menyebut saat ini masih menunggu persetujuan dari Kementerian Luar Negeri perihal pembukaan kantor konjen Rusia di Bali. Namun, ia menyebut pemerintah Indonesia telah siap membuka jalur penerbangan langsung dari Rusia ke Bali.
“Rencana pembukaan Konsulat Jenderal Rusia di Bali kami mendukung penuh itu, dan kami mendukung penerbangan langsung dari Rusia baik melalui Aeroflot maupun Russian Airlines,” kata Prabowo.
Menurut Prabowo, hal itu diputuskan untuk menunjang peningkatan beragam kerja sama antara Indonesia dan Rusia.
“Khusunya di sektor pariwisata,” pungkasnya.
Kerja Sama Pendidikan Rusia-RI
Dalam pertemuan tersebut, Prabowo juga menekankan pentingnya kerja sama pendidikan antara Indonesia dan Rusia.
“Saya berencana untuk memulai program beasiswa besar-besaran untuk mengirim siswa kami ke luar Indonesia,” kata Prabowo dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (1/8/2024).
Presiden Indonesia terpilih tersebut mengatakan bahwa Indonesia akan mengutamakan pelatihan medis.
“Karena kami kekurangan 116.000 dokter, dokter medis. Jadi kami ingin, jika memungkinkan untuk mengirim beberapa dari remaja kami untuk belajar di Universitas Rusia,” lanjut Prabowo.
Untuk itu, ia berencana mengalokasikan anggaran khusus untuk beasiswa, seperti yang dilakukan pada era tahun 1960-an.
“Kami melihat Rusia adalah salah satu negara utama kami yang ingin kami kirimkan putra-putri kami untuk belajar. Faktanya, pada tahun enam puluhan kami mengirimkan banyak generasi muda kami untuk belajar di sini, itu tentang pendidikan,” kata dia.
Advertisement