4 BUMN Masuk Daftar Perusahaan Paling Bernilai di Asia Tenggara, Siapa Saja?

Menteri BUMN Erick Thohir mengaku bersyukur ada 4 perusahaan pelat merah yang didapuk masuk dalam jajaran perusahaan paling bernilai di Asia Tenggara. Menurutnya, hal itu merupakan buah dari transformasi BUMN.

oleh Arief Rahman H diperbarui 14 Agu 2024, 08:30 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2024, 08:30 WIB
Gedung Kementerian BUMN
Gedung Kementerian BUMN. Menteri BUMN Erick Thohir mengaku bersyukur ada 4 perusahaan pelat merah yang didapuk masuk dalam jajaran perusahaan paling bernilai di Asia Tenggara. Menurutnya, hal itu merupakan buah dari transformasi BUMN. (dok: Humas KBUMN)

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir mengaku bersyukur ada 4 perusahaan pelat merah yang didapuk masuk dalam jajaran perusahaan paling bernilai di Asia Tenggara. Menurutnya, hal itu merupakan buah dari transformasi BUMN.

Informasi, dari 30 perusahaan paling bernilai di Asia Tenggara itu, 8 perusahaan berasal dari Indonesia, dan 4 diantaranya adalah BUMN. Keempat BUMN itu masuk dalam daftar Top 30 Most Valuable Southeast Asian Brands 2024 versi Kantar BrandZ.

Yakni, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Telkomsel, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI.

"Alhamdulillah 4 Perusahaan BUMN mendapat pengakuan dari perusahaan global terkemuka di bidang pemasaran dan analitik data, Kantar," tulis Erick melalui akun Instagram @erickthohir, dikutip Rabu (14/8/2024).

Rincian

Rinciannya, BRI berada di peringkat 2, Mandiri peringkat 5, Telkomsel peringkat 8, dan BNI peringkat 30. Erick menegaskan, hal ini tak terlepas dari upaya transformasi BUMN, yang digenjotnya dalam 5 tahun terakhir ini.

"Ini merupakan hasil dari transformasi dan kerja keras kita semua sehingga bisa mendapat pengakuan hingga level Asia Tenggara," katanya.

"Kami ingin terus mendorong BUMN bisa menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi nasional," sambung Erick Thohir.

 

100 Perusahaan Terbesar Indonesia, Pertamina Juara

PT Pertamina (Persero) berkomitmen dalam memenuhi kewajiban sebagai BUMN dengan bertanggung jawab terhadap setoran pajak kepada negara. (Dok Pertamina)
PT Pertamina (Persero) berkomitmen dalam memenuhi kewajiban sebagai BUMN dengan bertanggung jawab terhadap setoran pajak kepada negara. (Dok Pertamina)

Diberitakan sebelumnya, Fortune Indonesia kembali merilis daftar 100 perusahaan terbesar di Indonesia atau Fortune Indonesia 100. Penentuan daftar 100 perusahaan terbesar di Indonesia mengacu pada pendapatan dan beberapa kriteria lain.

Pemimpin Redaksi Fortune Indonesia Hendra Soeprajitno menjelaskan, Fortune Indonesia kali ini melihat bahwa tantangan yang dihadapi oleh perusahaan di Indonesia sangat besar. Permintaan yang tertahan, gangguan pasokan, hingga lonjakan harga komoditas yang berujung pada kenaikan angka infasi mendorong bank sentral untuk mengetatkan kebijakan moneter. Hal ini mempengaruhi kinerja perusahaan.

"Peringkat seratus perusahaan terbesar di Indonesia berdasarkan pendapatan ini menunjukkan bahwa banyak perusahaan pada sektor energi, yang tahun lalu berjemaah mencatatkan rekor kinerja seiring booming komoditas, mencatatkan penurunan pendapatan," kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa (13/8/2024).

Dari 16 perusahaan, 11 di antaranya harus menerima pukulan tersebut. Sudah begitu, hanya enam dari 16 perusahaan menorehkan kenaikan laba bersih. Salah satunya PT Pertamina (Persero), satu-satunya perusahaan asal Indonesia yang masuk dalam daftar Fortune Global 500.

Kemudian, jika pada 2022 lalu kontribusi total pendapatan sektor energi terhadap list Fortune Indonesia 100 mendominasi hingga 44,24 persen; menurut tahun fiskal 2023 andil kelompok tersebut hanya 32,19 persen.

Ini berbeda dari sektor yang konsisten mencatatkan kinerja positif, baik dari sisi pendapatan dan laba bersih, yakni keuangan, yang diwakili oleh pemain perbankan—asuransi tidak termasuk di dalamnya.

 

19 BUMN

20160725-Gedung Kementrian BUMN-AY
Gedung Kementrian BUMN. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dari total laba bersih Fortune Indonesia 100 yang mencapai Rp 487,89 triliun, hampir separuhnya atau 45,24 persen disumbangkan oleh sektor keuangan.

Total pendapatan dari seratus perusahaan yang masuk dalam lis paling bergengsi ini mencapai Rp 5.606,67 triliun. Dari sisi persentase, pendapatan mereka berkontribusi 26,83 persen terhadap perekonomian Tanah Air. Memang lebih rendah dari tahun lalu yang mencapai 28,75 persen, tapi masih signifkan.

Pada daftar Fortune Indonesia 100 tahun ini, terdapat 19 perusahaan yang tergolong sebagai BUMN.

“Meski jumlahnya hanya 19 perusahaan, kontribusi mereka setara 50 persen total pendapatan Fortune Indonesia 100 pada tahun ini,” kata Hendra.

Perusahaan yang masuk ke dalam daftar Fortune Indonesia 100 harus merilis laporan keuangan yang telah diaudit, maksimal dengan jangka waktu 30 Juni 2024. Perusahaan terbuka harus melaporkan kinerja keuangannya ke pihak regulator atau menampilkan pada situs web perusahaan.

Ketika perusahaan mencatatkan kinerjadalam dolar AS, maka perbandingan kinerja dengan tahun sebelumnya dilakukan dengan menggunakan mata uang yang sama.

Namun, dalam daftar Fortune Indonesia 100, angka ditampilkan setelah dikonversi ke mata uang rupiah dengan kurs rupiah rata-rata tahun fskal 2023, yaitu 15.416 per dolar AS

Infografis Erick Thohir Bakal Pangkas BUMN Jadi Hanya 30. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Erick Thohir Bakal Pangkas BUMN Jadi Hanya 30. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya